Pembunuh Juragan Keripik Ternyata Seorang Remaja, Bersembunyi di Salon
Pelaku pembunuhan Haryanto alias Yanto bin H Haidir (40) pengusaha keripik pisang ini yakni berinisal AP (18) yang tercatat warga Jl Harapan
Editor: Hendra Gunawan
![Pembunuh Juragan Keripik Ternyata Seorang Remaja, Bersembunyi di Salon](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/p-18-pembunuhan-haryanto-desa-malikian-kabupaten-mempawah-kalimantan-barat.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH-- Tak kurang dari 24 jam, jajaran kepolisian gabungan dari Polres Mempawah dan Resmob Polda Kalbar berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap seorang pengusaha keripik di Desa Malikian Kabupaten Mempawah, Kalbar.
Pelaku pembunuhan Haryanto alias Yanto bin H Haidir (40) pengusaha keripik pisang ini yakni berinisal AP (18) yang tercatat warga Jl Harapan Setia Kel Sui Asam Kecamatan Sui Raya, Kab Kubu Raya.
Polisi berhasil meringkus AP yang diduga kuat pelaku pembunuhan Haryanto ini pada Selasa (29/1) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Salon Mika Jl Adisucipto Pontianak.
Tak hanya itu sejumlah alat bukti diduga milik korban dan pelaku diamankan oleh pihak kepolisian jajaran Ditreskrimum Polda Kalbar.
Di antaranya barang bukti di amankan yakni.
Satu unit sepeda motor Yamaha Aerox warna putih abu-abu.
Sepasang TNKB bernopol KB 5421 WB, Dua unit HP merk Samsung lipat warna putih type GT-1272, Oppo warna hitam, Tas punggung hijau dan Dompet, Kunci rumah milik korban, Uang tunai Rp 200 ribu, Satu setel pakaian baju, Celana milik pelaku yang ada bekas bercak darahm dan sepasang sendal warna hitam yang dipakai oleh pelaku.
Heboh Temuan Mayat
Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Malikian dihebohkan dengan penemuan mayat seorang pria di sebuah rumah, Jalan Gusti Asmaun Dusun Pinang RT 011/004, Desa Malikian, Kabupaten Mempawah, Senin (28/1/2019) sore.
Diketahui pria tersebut bernama Haryanto (30) yang bekerja sebagai pengusaha kripik pisang.
Aryanto ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh karyawannya Misda (35).
Dimana saat itu Misda yang biasa bekerja sebagai pengupas pisang, ingin melaksanakan aktivitas seperti biasanya.
Saat itu melihat korban sudah tak bernyawa di dalam kamar korban.
Sontak membuat Misda panik dan keluar memanggil warga yang lewat.
"Saya mau bekerja seperti biasa, lihat bapak (korban-red) didalam kamar sudah berdarah. Lalu saya keluar dan panggil orang," terangnya.
Saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, Sudarso mengetahui korban telah meninggal dari Misda yang berteriak histeris.
"Pertama kali karyawan korban, Misda yang menemukan, dimana Misda mau bekerja. Dan masuk melalui pintu garasi yang sudah terbuka, pada saat dilihat kamar korban juga sudah terbuka, dan didapati korban sudah bersimbah darah, lalu dia keluar dan berteriak histeris," jelas Sudarso
Sudarso mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 14.30 wib, saat itu memang waktu untuk karyawan bekerja.
"Jumlah karyawannya sih ada 6 orang, tapi tergantung pesanan yang ada. Kalau banyak bisa lebih dari itu karyawan yang bekerja, kalau sepi biasa 2 atau tiga orang jak," ujarnya.
Sehari sebelum kejadian, Sudarso menuturkan dirinya masih sempat berbincang dengan korban.
Semalam habis isya masih sempat ngobrol, karyawan pun masih ada yang bekerja. Karena pekerja memang beraktivitas di depan rumah, pegawai bekerja memang dari 14.30 wib sampai malam biasanya," terangnya.
Sudarso menuturkan korban tinggal dirumah tersebut sendirian, tidak ada keluarga yang menemani.
"Dia sudah nikah dan punya anak satu, tapi sudah lama cerai. Anaknya ikut istrinya, ini juga rumah belum lama dia beli," tutupnya.
Tengkorak Kepala Hancur
Dokter Sugeng Eko Widodo mengatakan korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum di visum.
"Belum bisa disimpulkan penyebab kematian, perkiraan korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum di visum," ujarnya saat diwawancarai, di RS Rubini Mempawah, Senin (28/1/2019) malam.
Dokter Sugeng menjelaskan dari hasil Visum sementara korban meninggal kurang dari 12 jam sebelum di visum, hal ini berdasarkan hasil temuan kaku mayat dan lebam mayat di daerah punggung.
"Kaku mayat dan lebam mayat yang kurang dari 12 jam, juga terdapat luka robek bagian kepala sebelah kanan, tulang tengkorak sebelah kanan hancur," terangnya.
Terkait penyebab, dr Sugeng mengungkapkan pihaknya tidak bisa memberikan keterangan, karena masih menunggu hasil Visum lengkap.
"Penyebab nanti tanyakan saja kepada kepolisian, karena hasil visum lengkap juga belum keluar," tutupnya. (Hadi Sudirmansyah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.