Warga 6 Desa di Tuban Unjuk Rasa, Tolak Pembangunan Kilang Minyak Pertamina-Rosneft
Warga dari enam desa di Tuban melakukan unjuk rasa menolak pembangunan kilang minyak Pertamina-Rosneft.
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Ribuan massa warga dari enam desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban menggelar aksi unjuk rasa di DPRD Tuban, Selasa (29/1/2018) pagi.
Massa berasal dari Desa Wadung, Desa Sumurgeneng, Desa Rawasan, Desa Kaliuntu, Desa Remen dan Desa Mentoso tersebut menuntut penolakan kilang minyak, yang akan berdiri di beberapa desa setempat. Yakni, kilang minyak yang akan dibangun Pertamina dan Rosneft.
"Pembebasan lahan kilang minyak hanya untuk kepentingan perusahaan, bukan untuk rakyat," tegas Orator, dalam menyampaikan aspirasinya.
Menurut Orator ini, warga desa minta penetapan lokasi (penlok) kilang minyak dicabut dan ditolak, karena dinilai melanggar hukum.
Sebab, masyarakat tidak ada kewajiban untuk menjual tanahnya ke Pertamina maupun Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia.
"Cabut Penlok kilang minyak, kita tolak pembangunan kilang minyak Pertamina dan Rosneft di Jenu, tolak saja," teriaknya, disambut riuh rendah massa warga.
Sementara itu, Kapolsek Jenu, AKP Elis Suendayati yang mendampingi aksi unjuk rasa menyatakan, aksi ini diikuti enam desa.
Mereka menyampaikan aspirasi terkait pembangunan kilang minyak.
"Ada enam desa yang ikut aksi," tegas Elis.
Sampai saat ini aksi massa menolak pembangunan kilang minyak Pertamina dan Rosneft di Tuban oleh warga enam desa masih berlangsung. Massa menuntut untuk ditemui oleh Ketua DPRD Tuban, Miyadi yang juga politisi Partai PKB.