Khofifah Masih Rutin Sumbangkan Gaji Pensiunan DPR ke PPP, Ini Alasannya
Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa ternyata masih rutin menyumbang PPP, partai yang pernah membesarkan namanya.
Editor: Sugiyarto

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa ternyata masih rutin menyumbang PPP, partai yang pernah membesarkan namanya.
Sumbangan itu setidaknya berupa gaji pensiunan DPR yang setiap bulan diterimanya. Pendapatan itu, semua diwakafkan untuk PPP.
"Karena saya dulu berangkat dari PPP. Dan itu saya serahkan untuk PPP, untuk kader-kader yang seiring dengan perjuangan saya," kata Khofifah di hadapan ribuan kader PPP dalam Silaturahmi dan Konsolidasi Relawan Kiai Santri untuk Pemenangan M Habiburrahman dan Kawan-Kawan PPP di GOR Sidoarjo, Rabu (30/1/2019).
Ditanya berapa nilai gaji pensiunan tersebut, Ketua Muslimat NU ini hanya menjawab dengan senyum. Tapi disebutnya, nilainya kira-kira lebih banyak dari Pensiunan DPR RI sekarang.
Ya, Khofifah menjabat sebagai Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI periode 1992–1997.
Sejak saat itu, karirnya terus melesat sampai jadi Menteri dan sekarang sebagai Gubernur Jatim.
Di hadapan ribuan kader PPP yang mayoritas perempuan yang hadir dalam acara tersebut, Khofifah juga sempat berkampanye.
Termasuk mengampanyekan Capres Joko Widodo - Ma'ruf Amin, dan caleg-caleg PPP tingkat pusat, provinsi, maupun Kabupaten.
"Selama saya belum dilantik (menjadi Gubernur Jatim) berarti saya masih bisa bertemu sapa dengan berbagai kalangan. Bersama-sama relawan lain, mengajak dan berusaha maksimal mendukung Pak Jokowi melanjutkan keberhasilan program-prgramnya," kata Khofifah.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga memberikan sejumlah materi untuk relawan PPP dalam persiapan pemenangan Pemilu 2019.
Diantaranya, wejangan tentang pentingnya menggaet suara kaum millenial. Karena kelompok ini sedang mendominasi jumlah pemilih di Indonesia, tak terkecuali Jawa Timur.
"Karena Millenial jumlahnya banyak. Maka tingkat keterwakilannya juga penting. Nah, caleg-caleg Millenial itu harus didukung, termasuk Gus Habiburrahman ini," ujar mantan Menteri Sosial tersebut.
Habiburrahman adalah caleg PPP untuk DPR RI dari Dapil Surabaya - Sidoarjo. Putra Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Pacet dan Surabaya, KH Asep Saifuddin Chalim yang akrab disapa Gus Habiburrahman itu dipandang sebagai representasi millenial.
Mendapat dukungan dari Khofifah, Gus Habib mengaku sangat bersyukur. "Alhamdulillah kalau support tidak kurang-kuranglah dari Bu Khofifah. Tinggal kami memaksimalkan," ujar Gus Habib.
Dalam upayanya untuk memenangkan Pileg ini, terhitung mulai September lalu dirinya sudah menjadi sejumlah program. Termasuk konsolidasi dengan tim dan turun langsung ke masyarakat untuk sosialisasi.
Dirinya mengakui bahwa keikutsertaan dalam Pileg kali ini untuk merepresentasikan aspirasi anak muda, generasi milenial, yang ingin adanya perubahan mendasar.
"Terutama dalam mempersiapkan generasi Abad 21 yang tidak hanya unggul, tapi harus mampu bersaing di semua sektor," tegasnya.
Caleg milenial, menurut Gus Habib, harus mampu menjadi inspirasi dalam perubahan orientasi politik, dari orientasi politik transaksional menjadi politik pengabdian.
"Menghadirkan paradigma baru tentang politik adalah pengabdian, akan berpengaruh besar pada perubahan sosial yang praktis dan pragmatis," ucapnya.
Dirinya sendiri, berstatus sebagai caleg milenial, mengaku terus mengedepankan politik gagasan dan pemberdayaan. Karena, kata dia, gagasan alternatif untuk perubahan yang responsif terhadap kebutuhan generasi milenial harus diakomodir.
"Agar ruang kreativitas bagi generasi muda selalu terbuka luas. Minat dan bakat mereka disalurkan dan terwadahi dengan baik," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Alasan Khofifah Serahkan Gaji Pensiunan DPR untuk Kader PPP