12 Warga Meninggal akibat Demam Berdarah, Kediri Belum Tetapkan KLB
Pemerintah daerah Kediri mencatat ada 12 warganya yang meninggal dunia akibat demam berdarah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Serangan nyamuk Aedes Aegypti menyebabkan angka penderita penyakit demam berdarah (DB) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, cukup tinggi.
Pemerintah setempat mencatat ada 12 warganya yang meninggal dunia akibat demam berdarah.
Jumlah itu terjadi hanya dalam rentang waktu sebulan, yakni bulan Januari 2019 ini.
"Jumlah korban sampai dengan hari ini 12 orang (meninggal)," ujar Kepala Seksi Kehumasan Dinas Kominfo Kabupaten Kediri Sutarjo, Sabtu (2/2/2019).
Sementara untuk jumlah total penderita yang berhasil melewati krisis usai mendapatkan penanganan medis, Sutarjo mengaku belum mengantongi data.
Tentang jumlah ini, Kompas.com berupaya mendapatkan data secara langsung dari Dinas Kesehatan dengan menghubungi Kepala Dinkes Adi Laksono, namun belum membuahkan hasil.
Baca: Lapas Wanita Palangkaraya Ricuh, Penghuni Sempat Bakar Kasur dan Lempar Petugas
Sedangkan saat dikonfirmasi kemungkinan pemberlakuan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas peristiwa ini, Sutarjo mengatakan masih belum ada ketetapan tentangnya.
"Belum (ada KLB)," imbuhnya.
Tarjo menambahkan saat ini yang tengah dilakukan pemerintah adalah mendorong semua elemen terkait untuk menggalakkan upaya-upaya penanggulangan hingga pengendalian.
Caranya, melalui program-program pemberantasan sarang nyamuk, penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, hingga fogging atau pengasapan.
"PSN dilakukan secara serentak di seluruh desa," katanya.
Soal penyebab tingginya jumlah korban yang terjadi di wilayah Kabupaten Kediri dibanding dengan wilayah lainnya, Tarjo menyatakan penyebabnya adalah faktor alam.
"Salah satunya adalah musim penghujan yang tinggi menyebabkan jentik-jentik nyamuk cepat berkembang," ujarnya.
Baca: Dua Kali Gempa di Mamasa Bersumber dari Aktivitas Sesar Saddang
Berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Kediri juga turun tangan untuk turut serta mengendalikan serangan nyamuk ini. Misalnya saja yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian Sektor Kandat.
Selain membantu pemberantasan sarang nyamuk, Polsek juga melakukan pendampingan bantuan ikan kepada warga.
"Kami turut mendampingi kader jumantik yang datang ke rumah warga untuk ikanisasi di Desa Ngreco," ujar Kasie Humas Polsek Kandat Bripka Sugianto.
Ikan-ikan itu bagian dari program ikanisasi yaitu penempatan ikan pada wadah-wadah air semisal bak mandi untuk memberantas berkembangnya jentik nyamuk. (Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebanyak 12 Korban Meninggal akibat Demam Berdarah di Kediri"