Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambut HPN 2019, Mantan Wartawan Juga Perlu Perhatian

Sepuluh mantan jurnalis dengan kondisi ekonomi yang terbilang masih dalam kesulitan, mendapatkan bantuan keringanan untuk memenuhi kebutuhan mendesak

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sambut HPN 2019, Mantan Wartawan Juga Perlu Perhatian
HO/Dompet Dhuafa
Nasrul (77), seorang mantan pewarta media nasional, jadi wartawan sejak 1977, tinggal di kontrakan kecil bersama istri dan anak. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)  2019 tidak hanya menjadi momentum untuk peningkatan kesejahteraan pekerja media atau wartawan, tapi harus momentum untuk memperhatikan mantan wartawan atau insan pers.

Apalagi faktanya masih banyak mantan wartawan yang sudah lansia, kehidupannya masih jauh dari kata cukup untuk kehidupan sehari-hari atau mengalami kesulitan hidup.

Ambil contoh, sosok Nasrul (77), yang pernah menjadi pewarta media nasional  sejak 1977 yang tinggal di kontrakan kecil bersama istri dan anak.

Ia telah mengabdi sebagai pewarta di salah satu media massa nasional.

“Bapak sekarang sering sakit-sakitan, Mas. Jadi tidak bisa ditinggal kemana-mana,” tutur Ayanah, istri Nasrul, saat ditemui di kediamannya oleh tim Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa, Sabtu (9/2/2019).

Nasrul menjadi satu dari 10 penerima apresiasi Dompet Dhuafa memperingati hari Pers Nasional.

Ayanah menyampaikan selama suaminya pensiun, kebutuhan ekonomi ditanggung oleh putra pertamanya yang bekerja sebagai satpam.

Berita Rekomendasi

“Biasanya anak saya kirim buat kontrakan sama makan. Itu pun semampunya, karena dia sudah berkeluarga," katanya.

Sementara, anak bungsunya yang sekarang kelas satu Sekolah Menengah Atas (SMA) mendapatkan bantuan keringanan dari sekolah.

"Tapi ada sisa biaya yang belum terbayar sama Ibu, dan menjadi tunggakan,” imbuh Ayanah dengan nada lirih.

Ahmad Shonhaji sebagai Direktur Dakwah dan Layanan Masyarakat (DLM) Dompet Dhuafa mengatakan, sebanyak 10 jurnalis dengan kondisi ekonomi yang terbilang masih dalam kesulitan, mendapatkan bantuan keringanan untuk memenuhi kebutuhan mendesak.

“Kami memberikan bantuan sosial yang cukup variatif. Tentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing penerima manfaat. Dari mulai biaya pendidikan untuk anaknya hingga melunasi sewa rumah yang telah lama menunggak,” kata Ahmad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas