Sikap Optimisme Jadi Energi yang Gerakkan Pegiat Industri Kreatif
Generasi milenial mempunyai keberuntungan, karena memiliki sejuta kesempatan karena era digital
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sikap optimisme menjadi energi yang menggerakkan para pegiat industri kreatif untuk terus membuat terobosan untuk masyarakat.
Apalagi berdasarkan survei 2017, masyarakat Indonesia menjadi masyarakat paling optimis di dunia.
"Kalau pesimis sebaiknya nggak usah mengajak yang lain," katanya saat menjadi pembicara dalam orasi pekerja kreatif yang diadakan oleh Asumsi.co di Gedung Sabuga, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Sabtu (9/2/2019) malam.
Ia mengingatkan, optimisme bangsa itu bukan tanpa ancaman apalagi melihat dalam negara ini ada beragam suku, agama, ras, dan bahasa, nilai-nilai kesatuan bisa dengan gampang diganggu karena konflik yang muncul akibat perbedaan.
"Kita mudah bertengkar dipicu hal-hal sepele. Makin ramai karena kita juga hobinya cenderung mencari perbedaan, kalau tak bertengkar seperti itu, kita harusnya sudah jadi bangsa juara," jelas Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengingatkan sikap optimisme harus bisa dioptimalkan, terutama generasi milenial yang akan memegang tampuk masa depan.
Baca: Jokowi Minta Masyarakat Jaga Optimisme
"Generasi milenial mempunyai keberuntungan, karena memiliki sejuta kesempatan karena era digital," jelasnya.
Sementara Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menekankan urgensi inovasi dan kreativitas sebagai modal adaptif menghadapi perubahan.
"Karena sebagai kepala daerah memang tak boleh mengeluh, tapi harus berkreasi, dengan begitu kita bisa membangun komunikasi dan membangun citra daerah," tandasnya.
Founder Asumsi.co, Imam Sjafei, mengatakan bahwa membangun dunia usaha yang optimis itu tidak mudah. Apalagi untuk kalangan milenial yang memiliki sikap yang berbeda dalam melihat bisnis.
“Dalam empat tahun belakangan, optimisme itu terus berusaha dibangun tak hanya dengan pembangunan fisik seperti infrastruktur. Tapi juga dorongan agar milenial terjun ke dunia usaha,” katanya.
Pada akhir tahun lalu, kontribusi industri kreatif dalam pendapatan negara mencapai Rp 1.105 triliun. Tahun ini, nilainya bakal jauh lebih besar.
“Tahun ini diperkirakan industri kreatif akan menyumbang Rp 1.200 triliun pada PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia,” kata Iman Sjafei.
Selain Emil, Azwar Anas dan Bima Arya, hadir sebagai pembicara adalah Ketua Viking Herru Joko, co-founder Upnormal Sarita Sutedja, Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, CEO IYKRA Fajar Jaman, co-founder GetCraft Anthony Reza Prasetya.
Juga hadir Content Creator Eka Gustiwana, CEO IPMI Jimmy Gani, Roby Murphy Saung Angklung Mang Ujo, Pendiri Mad For Lipstick Samira Alatas, CEO Everidea Aji Santika, dam Gally Rangga pendiri Exodus57.