Pengakuan Guru: Saya Masuk ke Kelas, Siswa Merokok, Gebrak-gebrak Meja dan Buku Saya Dibuang
Bahkan siswa bernama AA (15) dengan berani menantang gurunya itu, kerah bajunya pun sempat dipegang beberapa kali.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Nur Khalim (30) guru honorer yang mengajar mata pelajaran IPS di kelas IX SMP PGRI Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik menceritakan kronologi saat dilecehkan muridnya sendiri di dalam kelas saat mengajar.
Pria yang kerap disapa Pak Alim itu menjadi viral usai muridnya melawan saat ditegor agar tidak merokok di dalam kelas.
Bahkan siswa bernama AA (15) dengan berani menantang gurunya itu, kerah bajunya pun sempat dipegang beberapa kali.
Tidak sampai disitu, AA semakin menjadi-jadi, dia berani memegang kepala gurunya itu.
Baca: Komentar Mahfud MD Soal Ulah Siswa SMP di Gresik Merokok di Kelas dan Tantang Gurunya: Keterlaluan
Teman sekelasnya, tidak ada yang menegur. Mereka lebih memilih merekam aksi tidak terpuji tersebut.
Sambil diselingi tawa, mereka tampak menikmati apa yang dilakukan temannya kepada seorang guru.
Berikut wawancara Surya kepada Nur Khalim sebelum proses mediasi berlangsung di Polsek Wringinanom :
Bagaimana kronologi awal kejadian murid yang melecehkan anda saat dikelas?
Malam itu saya mimpi karena sering memikirkan kenakalan anak-anak mengobrak anak-anak di warung kopi, sabtu pagi saya berangkat ke sekolah sekitar jam 6.15 WIB saya sudah ada di sekolah. Hingga jam 7 kok tidak ada yang masuk. Jam 7.15 saya disuruh bapak kepala sekolah untuk mengambil foto ijazah, saya tidak lewat jalan raya tetapi lewat gang yang dekat PGRI itu ada warung kopi.
Saya lihat kok sepedanya anak-anak ada disini, padahal 07.30 WIB warung masih tutup.
Saya gedor-gedor saya suruh keluar. Kalau tidak ada yang kembali ke sekolah saya panggil orang tua.
Pukul 08.00 WIB saya kembali ke sekolah, mereka menggedor-gedor mempratekkan saya tadi. Saya masuk di luar itu, mereka merokok, Kepala Sekolah meminta siswa untuk masuk karena saya sudah di dalam.
Saat mereka semua masuk, di dalam. Kelas semakin ramai ada satu anak yang marahnya keterlaluan.
Bangku dari depan sampai belakamg di dor-dor sampai naik-naik ke atas bangku. Kreativitas anak-anak di atas bangku diturunin, buku saya di atas meja juga di buangi kebawah.
Kemudian diatas bangku menghisap rokok, dia bilang inilo saya berani merokok di depan kamu.
Saya bilang matikan, marahnya semakin memuncak, lalu dia seperti itu. Saya cuman bilang, jangan diteruskan nanti berbahaya.
Lalu naik ke atas bangku masih merokok, saya minta rokoknya malah dilempar ke temannya, saya dapat rokoknya lalu saya matikan.
Setelah itu, wali kelasnya masuk, semuanya diam diminta untuk sopan kepada saya. Semuanya diam, terus yang gebrak-gebrak meja tadi itu di pojokan tidak mengerjakan tugas.
Saya biarkan saja, karena kasihan kalau mengganggu teman-temannya yang niat sekolah.
Lalu hari apa yang terjadi saat hari senin usai anda dilecehkan?
Saya mendapati beberapa siswa yang melapor ke saya, karena AA usai dipukuli oleh anak Pasinan. Karena saya kan warga Pasinan, mereka tidak terima saya diperlakukan seperti itu.
Tetapi saya tidak tahu bukti fisiknya. Orang tuanya juga melapor.
Hari Senin itu juga saat anaknya mau berangkat simulasi, minta maaf ke saya. Pak minta maaf ya, karena ketidaksopanan saya.
Saya maafkan dan persilahkan ikut simulasi.
Selasa libur, Rabu saya lihat dia sendirian tidak ada temannya katanya diancam anak Pasinan. Tetapi saya tidak tahu sendiri.
Bagaimaan perasaan anda dilecehkan seperti itu oleh anak didik anda sendiri ?
Sebenarnya mau mukul saja, pikiran hati Astgahfirullah ingin balas tetapi saya belajar pengalaman dari guru-guru yang terjadi kebanyakan memukul sedikit sudah langsung dihukum.
Saya belajar dari situ menahan amarah saya, bahwa tujuan saya mengajar mencerdaskan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa.
Ingin menciptakan generasi emas Indonesia 2019-2020 bisa bersaing dengan negara lain. Yang saya fikirkan saya ingin memintarkan anak-anak karena mendekati ujian nasional.
Apa harapan anda setelah kejadian ini?
Harapan saya kepada guru-guru kenakalan anak jangan dibalas dengan tangan. Jadilah guru yang profesional dan diberikan ilmu megurusi sifat anak yang dari berbagai kalangan.
Saya harap guru-guru baik swasta maupun negeri kalau ada anak yang ditangani dengan yang halus dulu, kalau memang tidak bisa diatur coba dikembalikan ke orang tua, kalau orang tua tidak merespon kembalikan ke pihak yang berwajib.
Apa sudah memaafkan kejadian ini?
Hari Jum'at sudah saya jelaskab ke kepala sekolah, hari kamis orang tua tidak oercaya tetapi saya jelaskan bahwa itu kejadian beneran.
Bisanya cuman menggoda, tetapi kemarin memang sudah terlalu.
Berapa tahun anda mengajar ?
Sejak tahun 2013-2014.
Berapa gaji yang anda terima selama ini?
Dari bendahara sekolah gaji saya Rp 450 ribu, kalau menuruti keinginan sebenarnya tidak cukup.