Menelusuri Jejak Makam Tokoh Legenda Sitti Nurbaya yang Tersembunyi di Balik Batu Karang Raksasa
Di lerengan Gunung Padang inilah terdapat nisan yang turun temurun dikisahkan sebagai makamnya Sitti Nurbaya, sosok legendaris karya Marah Rusli.
Editor: Dewi Agustina
Alkisah, Sitti Nurbaya merupakan gadis Minang, yang terpaksa kawin dengan Datuk Meringgih, pria kaya, kasar, kejam, dan tabiatnya sering merendahkan orang lain.
Sitti menyerahkan hidupnya pada sang datuk, karena orangtuanya terbelit utang pada lelaki itu.
Gadis itu sebenarnya sudah punya kekasih hati, Samsulbahri namanya.
Pemuda itu pergi ke Batavia untuk belajar, sebelum prahara menimpa keluarga Sitti Nurbaya.
Setelah jatuh ke tangan Datuk Meringgih, Sitti Nurbaya menghadapi masa-masa buruk.
Ia pun kabur, menyusul Samsulbahri ke Batavia.
Datuk Meringgih memburunya, melancarkan tuduhan Sitti Nurbaya melarikan hartanya.
Gadis itu akhirnya dipaksa pulang ke Padang, sebelum tewas diracun oleh sang datuk.
Samsulbahri syok, dan bertahun kemudian ia pulang ke Padang sebagai bagian tentara kolonial Belanda.
Saat itu Datuk Meringgih memimpin pembangkangan, yang akhirnya ditumpas Samsulbahri dan pasukan yang dikirim dari Batavia.
Samsulbahri akhirnya juga meninggal karena terluka berat.
Kisah mengharu biru ini melekat dalam ingatan setiap warga Minang.
Tak heran jika legenda Sitti Nurbaya masih terus hidup dan jadi produk promosi wisata Sumbar.
Melengkapi Bukit Padang yang terdapat makam Sitti Nurbaya, di dekat pintu masuk taman wisata ini dibangun Taman Siti Nurbaya.