Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Ini Guru SDN Kauman yang Diduga Cabuli Siswi Diperiksa Polisi

Polres Malang Kota menjadwalkan pemeriksaan Guru IM, terduga pelaku pelecehan seksual di SDN Kauman 3 Kota Malang, Jumat (22/2/2019).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Hari Ini Guru SDN Kauman yang Diduga Cabuli Siswi Diperiksa Polisi
Tribunjatim.com/Rifky Edgar
SDN Kauman 3 Kota Malang. Tribunjatim.com/Rifky Edgar 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Polres Malang Kota menjadwalkan pemeriksaan Guru IM, terduga pelaku pelecehan seksual di SDN Kauman 3 Kota Malang, Jumat (22/2/2019).

Guru IM dimintai keterangan setelah polisi memeriksa 15 saksi.

"Ya hari ini. Saya tidak tahu jam berapa datangnya. Pastinya kami telah layangkan surat pemanggilan," ujar Kasub Bag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Seruni Marhaeni, Jumat (22/2/2019).

Guru IM diduga kuat merupakan pelaku pelecehan seksual terhadap sejumlah murid di SDN Kauman 3.

Saat ini, Guru IM telah dipindahtugaskan di kantor pengawas SMP.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna menjelaskan akan memanggil juga Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah untuk dimintai keterangan.

Polisi akan menanyakan track record Guru IM selama bertugas di lingkup Dinas Pendidikan Kota Malang.

"Selain memanggil terlapor, kami juga akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan. Kami mintai keterangan terkait rekam jejak terlapor selama ini," tandasnya.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, Komang juga menjelaskan, ada satu pelapor lagi yang melaporkan kasus dugaan pencabulan tersebut.

Hingga kini total sudah ada dua pelapor dan 15 saksi yang telah diperiksa oleh kepolisian.

"Intinya akan ada petunjuk lain guna membantu proses penyelidikan. Terutama dari keterangan para saksi maupun korban, dan satu pelapor lagi yang telah melapor ke Polres," ujarnya.

Pengakuan Blak-blakan Guru IM
Guru olahraga berinisial IM yang dilaporkan wali murid karena dugaan pelecehan seksual pada siswa SDN Kauman 3 Kota Malang menjalani sanksi non aktif sebagai guru sejak pekan lalu.

Ia juga mendapat penundaan kenaikan pangkat pada April 2019.

"Harusnya naik 3D jadi tetap 3C," jelas IM ketika ditemui di kantor Pengawas Sekolah, Rabu (13/2/2019).

Pria yang sudah menjadi guru selama 25 tahun ini menjadi petugas kebersihan di tempat barunya.

"Tugas saya ya bersih-bersih ruangan di kantor ini. Pulangnya ya sore. Kadang jam 16.30 WIB," jawabnya ketika bertemu di ruang tamu kantor.

Di kantor itu ada satu petugas cleaning service.

Saat bertemu SURYA.co.id, ia usai istirahat dan kembali ke kantor.

Ia memakai hem putih dan celana hitam, pakaian dinas hari Rabu (13/2/2019).

Ruang kerjanya di depan ruang tamu. Saat masuk kantor, ketika disapa SURYA.co.id dengan menyebut namanya, ia membalas menjawab "iya".

Ia bersedia diwawancarai meski tidak panjang lebar.

Dijelaskan IM, setelah dinonaktifkan, ia dapat tugas di kantor pengawas SD di JL WR Supratman.

"Tapi di sana sudah penuh orangnya. Kemudian dapat informasi jika di kantor pengawas di JL Borobudur kurang orang," ujarnya.

Jadi ia bekerja di tempat barunya sejak Senin (11/2/2019).

Untuk salat, kadang ia ke Masjid Sabillilah atau di musala kantor barunya.

"Saya di sini sampai pensiun September 2019," jelasnya.

Terkait kasus pelecehan seksual yang dilaporkan walimurid SDN Kauman 3 ia tidak mau menjawab.

"Semua sudah saya sampaikan ke dinas," jawabnya.

Baca: Menelusuri Buzzer Hoaks Pilpres Bergaji Rp 100 Juta, Donatur pun Bersedia Sumbang Dana Rp 2 Miliar

Ia menyatakan, minggu lalu dipanggil dua kali oleh Dindik Kota Malang dan menemui Totok Kasianto, Sekretaris Dindik.

Di sana ia sampai sore hari. Ia menyatakan sudah menceritakan apa adanya dengan tulisan tangan.

Intinya, ia diklarifikasi oleh Sekretaris Dindik atas hal itu.

Ketika ditanya apakah di SDN lain ia pernah dilaporkan, ia menjawab tidak tahu.

Bagaimana jika diminta keterangan polisi atas laporan walimurid? Ayah dua anak ini mengatakan tidak tahu.

"Semua sudah ditangani dinas," ujar dia.

Tak Lagi di Sekolah
Kepala Sekolah SDN Kauman 3, Irina Rosemaria mengatakan kalau IM, guru olahraga yang diduga melakukan pencabulan ke sejumlah muridnya, sudah tidak ada di sekolah.

IM tidak berada di SDN Kauman 3 semenjak sekolah mengetahui adanya peristiwa itu Januari lalu.

"Yang bersangkutan sudah tidak di sini lagi," ujarnya, Senin (11/2/2019).

Irina mengaku tidak mengetahui keberadaan IM saat ini.

Ia juga menegaskan sudah melaporkan kejadian itu ke Dinas Pendidikan Kota Malang.

Irina menjelaskan secara detail peristiwa itu ke Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah.

"Kalau sekolah sudah menyelesaikan secara prosedural. Sudah saya jelaskan ke atasan saya," ungkapnya.

Irina mengatakan tidak bisa memberikan keterangan lebih kepada media.

Sejumlah pertanyaan wartawan terkait adanya pertemuan tanggal 29 Januari yang dihadiri sekitar 20 wali murid tidak dijawab.

Pun saat dikonfirmasi, IM telah mengakui perbuatannya di hadapan Irina.

"Saya tidak bisa memberi keterangan. Saya diperintah atasan, tidak usah disampaikan apa-apa," katanya.

SURYA.co.id mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang pada pukul 09.00 wib.

Informasi di lokasi, sejumlah pegawai di sana mengaku tidak mengetahui keberadaan IM.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah sedang dalam perjalanan ke Jakarta saat dihubungi.

"Saya tidak bisa menjelaskan lewat telepon. Saya sedang ke Jakarta," ujar Zubaidah lewat sambungan telepon ke SURYA.co.id. (Benni Indo/Rifky Edgar/Sylvianita Widyawati)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Guru IM yang Diduga Cabuli Puluhan Siswi SDN Kauman 3 Kota Malang Diperiksa Polisi Hari Ini

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas