Irianto Restui Ayam Sabah Masuk Kaltara, Tapi Tidak untuk Beras
Belum diketahui secara pasti berapa banyak kuota ekspor ayam masing-masing perusahaan negeri jiran tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Salah satu poin pembicaraan dalam forum Sosial Ekonomi Malaysia Indonesia (Sosek-Malindo) Peringkat Negeri Sabah/Tingkat Provinsi Kaltara di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia pada 18 hingga 19 Februari atau pekan lalu ialah perdagangan lintas batas komodotas tertentu.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengungkapkan, Malaysia menawarkan pengiriman komoditas ayam dari Sabah ke Kalimantan Utara ditingkatkan.
Sabah kemudian mengajukan 5 perusahaan eksportir ayam ke Kalimantan Utara yakni Rastamas, QL Farm, In-Pros, Ladang Evergrowth, dan ST Food.
Belum diketahui secara pasti berapa banyak kuota ekspor ayam masing-masing perusahaan negeri jiran tersebut. Irianto Lambrie sendiri menyetujui rencana tersebut.
"Kalau ayam sih masih bisa. Karena ayam di Kalimantan Utara kita datangkan jauh dari Samarinda," kata Irianto Lambrie kepada Tribunkaltim.co, Senin (25/2/2019) di gedung gabungan dinas Pemprov.
Irianto mengatakan, produk sayap ayam banyak didatangkan dari Tawau ke Kota Tarakan sejauh ini. Namun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan di kota itu dan di Kalimantan Utara secara global, utamanya di kawasan perbatasan.
"Kita tahu, sayap ayam banyak didatangkan dari Tawau ke Tarakan. Tetapi itu sangat kurang. Itu mau dilegalkan. Intinya seperti itu," sebutnya.
Dalam pertemuan, Sabah juga sempat meminta mengekspor beras ke Kalimantan Utara. Namun permintaan tersebut ditolak Pemprov. Irianto mengatakan, keputusan penolakannya tersebut juga diambil karena tunduk pada perjanjian penghentian transhipment beras yang ditetapkan kedua negara.
"Kalau datangkan beras dari sana kita tidak mau. Kita punya beras dan beras lokal yang sudah mencukupi," katanya. (Wil)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.