Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

M Rusbiyana Sulap Sampah Plastik Jadi Paving Block, Produk Massa Pertama akan Dipakai Jalan Desa

Muhammad Rusbiyana (26) penggagas paving block dari sampah plastik tersebut menuturkan, sudah melakukan percobaan selama dua tahun lamanya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in M Rusbiyana Sulap Sampah Plastik Jadi Paving Block, Produk Massa Pertama akan Dipakai Jalan Desa
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Muhammad Rusbiyana pemuda Dukuh Sinyareng RT 03 RW 01 Desa Paninggaran Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan, menunjukkan paving block plastik buatannya, Rabu (27/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, KAJEN - Peduli kebersihan lingkungan terhadap sampah plastik, warga Dukuh Sinyareng RT 03 RW 01 Desa Paninggaran Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan, mengubahnya menjadi paving block.

Hanya bermodal tungku kayu serta cetakan besi, paving block buatan pemuda tersebut, diklaim memiliki kekuatan tiga kali lipat dari paving block buatan pabrik.

Muhammad Rusbiyana (26) penggagas paving block dari sampah plastik tersebut menuturkan, sudah melakukan percobaan selama dua tahun lamanya.

"Akhirnya kami menemukan formula agar paving block plastik bisa lebih kuat dari paving block buatan pabrik, dengan penambahan abu dan sedikit semen yang sudah kami takar," jelasnya, Rabu (27/2/2019).

Muhammad juga menerangkan pembuatan paving block plastik dilakukan untuk mengurangi sampah plastik, dengan cara mengubahnya menjadi barang yang lebih berguna.

"Daripada sampah plastik hanya dibuang dan mencemari lingkungan, kami berinisiatif mengubahnya menjadi paving block plastik," katanya.

Untuk satu paving block plastik, Muhammad membutuhkan sekitar 1 kilogram plastik yang ia dapat dari warga sekitar.

BERITA REKOMENDASI

"Keunggulan dari paving block plastik ada di kekuatan bahkan tiga kali lebih kuat dari buatan pabrik dan beratnya lebih ringan. Memang belum kami jual secara massal. Terkait harga kemungkinan sama dengan paving block buatan pabrik," jelasnya.

Karena menggunakan alat sederhana, baik saat melelehkan plastik ataupun dalam pencetakan, pemuda berusia 26 tahun tersebut hanya bisa memproduksi 48 paving block plastik setiap harinya.

"Untuk pembuatan secara massal memang belum, karena alat kami sangat sederhana. Namun pihak desa sudah mewacanakan untuk membantu alat produksi dan nantinya akan digunakan untuk pembangunan jalan desa terlebih dahulu," ujarnya.

Untuk melelehkan plastik, Muhammad memanfaatkan panas dari pembakaran kayu bakar yang banyak ditemui di sekitar desa.

"Tong besi kecil yang sudah diisi oli bekas kami panaskan setelah mendidih, plastik kami lelehkan di dalamnya. Jika sudah meleleh baru kami campur gunakan abu serta semen untuk kemudian dicetak," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Desa Peninggaran Rusdiyana menjelaskan, pembuatan paving block plastik diproyeksikan untuk mengurangi sampah plastik yang ada di desa.

"Desa Paninggaran mempunyai produksi sampah plastik 700 kuintal di tiap bulan. Jika dibiarkan akan terus menumpuk. Maka dari itu, kami meminta para pemuda untuk memanfaatkan limbah dari plastik tersebut dan tercetus ide membuat paving block plastik," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas