Yuni dan Hairan Berharap Mukjizat Anaknya yang Berada di Tambang Bakan Selamat dari Longsor
Sepasang suami istri Yuni Pakaya dan Hairan Okong, sabar menanti proses evakuasi terhadap Herlan Okong yang menjadi korban longsor di tambang Bakan.
Editor: Dewi Agustina
![Yuni dan Hairan Berharap Mukjizat Anaknya yang Berada di Tambang Bakan Selamat dari Longsor](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/proses-evakuasi-korban-longsor-di-tambang-bakan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Sepasang suami istri Yuni Pakaya (50) dan Hairan Okong (48), warga Desa Mopusi sabar menanti proses evakuasi terhadap anak mereka, Herlan Okong (23), yang menjadi korban longsor di tambang Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Anak kami Herlan Okong berada di dalam tambang saat kejadian ambruknya tambang," ucap Yuni Pakaya, Sabtu (2/3/2019).
Yuni menceritakan sebelum kejadian masih sempat berbincang-bincang dan bercanda dengan Herlan.
"Saya berkata kepada Herlan bahwa sudah semakin sukses saja kamu. Herlan hanya tersenyum kepada saya dan tak lama kemudian ia keluar rumah dengan sepeda motor barunya," ujarnya.
Dia tak menyangka itu kesempatan terakhirnya melihat anaknya sebelum terkena musibah tambang longsor.
"Kami awalnya keluarga belum tahu kalau ia akan pergi ke Tambang Busa Bakan, sebab Herlan belum pernah masuk lokasi itu sebelumnya," tutur Yuni didampingi suaminya.
Hairan mengakui memang banyak penambang masuk keluar di tambang Bakan karena dikabarkan banyak menghasilkan emas.
Hairan Okong menambahkan, berdasarkan informasi warga sekampung yang sudah diselamatkan menyebut anaknya berada di dalam tambang saat longsor terjadi.
"Kami keluarga sejak kejadian langsung berusaha ke lokasi mencari tahu apakah anak kami selamat atau masih terjebak. Yang pasti kami keluarga sangat berharap dan berdoa ada mukjizat anak kami bisa ditemukan sebab ia memiliki istri dan anak satu yang masih kecil," harapannya.
Hairan mengungkapkan masih sekitar 6 orang warga Desa Mopusi yang masih terjebak di dalam lubang tambang.
Baca: Menerima Ijazah Sarjana Putrinya yang Telah Tiada, Bukhari Dapat Hadiah Umrah dari Seorang Ustaz
"Keluarga memohon dan berharap kepada Tim Gabungan yang akan melakukan evakuasi agar bisa bekerja terus sampai para korban ditemukan," kata dia.
Keluarga Korban Padati Pos Laporan
Sementara itu, puluhan keluarga korban mendatangi beberapa pos di lokasi PT JRBM untuk mengetahui proses evakuasi korban.
Terpantau warga dan keluarga masih berdatangan di pos layanan untuk memastikan dan mengetahui nasib anggota keluarga yang tertimbun longsor.
Mereka dengan sabar menunggu hasil evakuasi hingga Sabtu malam. Mereka memadati posko BPBD Bolmong sambil menunggu informasi.
![Tedy Mokodompit, warga Desa Pontodon Timur berhasil dievakuasi tim gabungan Kamis (27/02/2019) sekitar pukul 14.30 WITA.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-longsor-di-lubang-tambang-bakan.jpg)
Tim BPBD Bolmong siaga posko pelaporan korban yang hilang.
Kepala BPBD Bolmong Haris Dilapanga mengatakan beberapa anggota keluarga datang memberikan data keluarga yang berada dalam tambang.
"Seharusnya warga masukan langsung ke Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Kepolisian sebab mereka yang akan mengindentifikasi para korban yang tertimbun," ucapnya.
BPBD Bolmong tetap menerima dan dilanjutkan data tersebut ke DVI yang berada di Pos C PT JRBM tempat laporan warga yang hilang.
Di RSUD Popundayan Kotamobagu, Tim DVI yang dipimpin dr Paula bersama tim sedang menunggu proses evakuasi para korban dari lokasi kejadian ke RS.
Baca: Bidan Beti Hanya Lemas Usai Diracun, Pelaku Mencekik dan Membekap Korban dengan Bantal hingga Tewas
Lokasi Tim DVI yang ada RS Pobundayan juga steril dengan warga dan anggota keluarga korban. Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk di ruangan identifikasi.
Aparat kepolisian dan satpol PP Kotamobagu berjaga-jaga di lokasi.
Keluarga yang melaporkan keluarganya ke Posko BPBD Bolmong sebanyak 7 orang. Sedangkan laporan warga yang diterima Tim DVI puluhan orang belum ditemukan.
![Tim gabungan terus melakukan evakuasi korban longsor di Lubang Tambang, Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Jumat (1/3/2019).](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tim-gabungan-terus-melakukan-evakuasi-korban-longsor-di-lubang-tambang-desa-bakan.jpg)
Kepala Basarnas Pantau
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito terus memantau proses pembukaan jalan di lokasi kejadian longsor bersama rombongan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow, Wabup Yanny Ronny Tuuk, Wali kota Kotamobagu Tatong Bara, Kapolres Kotamobagu AKBP Gani Siahaan, Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Mayor Jenderal Nugroho Budi, Camat Lolayan, Perwakilan PT JRBM, Sangadi Bakan bersama personel Basarnas serta anggota Kodim 1303 Bolmong.
Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito menyampaikan tim SAR gabungan terus berupaya dan bekerja keras sejak Jumat malam sampai Sabtu untuk membuka jalan menuju TKP.
"Pengerjaan membuka jalan butuh kehati-hatian karena medannya sangat berbahaya serta ruang begitu sempit, sehingga alat excavator harus berhati-hati," ungkap Jenderal Bintang Tiga dari TNI AU.
Tim Gabungan Basarnas melakukan evakuasi terhadap para korban yang masih tertimbun.
"Kami juga datang langsung untuk memberikan dukung dan semangat serta meminta kepada seluruh tim agar berhati-hati serta jangan lupa memanjatkan doa kepada Tuhan dalam proses evakuasi sehingga berjalan dengan baik. Sore ini alat berat diperkirakan bisa sampai di lokasi kejadian," ungkap Bagus.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Pasutri Ini Menanti Evakuasi Korban Longsor di Tambang Bakan: Berdoa ada Mukjizat Anak Kami Selamat