Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Direspon Ganjar di Medsos, Raka Akhirnya Sekolah Lagi

Setelah cuitan tentang kehidupannya direspon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Raka Ardana Gunawan (15) akhirnya bisa bersekolah lagi.

Editor: Content Writer
zoom-in Direspon Ganjar di Medsos, Raka Akhirnya Sekolah Lagi
Twitter
Setelah cuitan tentang kehidupannya direspon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Raka Ardana Gunawan (15) akhirnya bisa bersekolah lagi. 

Setelah cuitan tentang kehidupannya direspon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Raka Ardana Gunawan (15) akhirnya bisa bersekolah lagi.

Raka sempat menjadi pembicaraan di media sosial twitter setelah kehidupannya diunggah oleh akun @Gus_Raharjo pada 23 Februari 2019 lalu. Yang kemudian, di mention ke twitter Gubernur Jateng @ganjarpranowo.

“RAKA, anak 15 tahun ini sorang piatu, ibuny almarhumah emilia kurnia mennggl 4th llu krn skit sesak nfas stelah operasi cesar adiknya yg trakhir, sdngkan bpaknya sudah menikah lagi dan keberadaannya skrang tdk diktahui” tulis akun itu disertai sejumlah foto.
Gubernur Ganjar langsung menanggapinya dengan memerintahkan Dinas Sosial untuk mengeceknya.

"Ada no telp yg bs dihubungi? cc @dinsosjateng tlg dicek," cuit Ganjar.

Di hari itu juga, pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah melalui jajarannya langsung melakukan pengecekan ke rumah kontrakan. Ketika itu Raka belum kembali ke rumah kontrakan yang hanya berdinding papan itu dan bocor di kala hujan.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Nur Hadi Amiyanto menjelaskan tim dari Dinas Sosial langsung menemui Yahmi Prihatiningsih (54), nenek Raka. Bertemu dan menanyakan layanan apa saja yang sudah diterima dari pemerintah.

Keluarga itu ternyata sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Selain itu juga sudah masuk dalam basis data terpadu (BDT).

BERITA TERKAIT

Nur Hadi mengatakan untuk kehidupan sehari-hari Yahmi memang bekerja sebagai jasa pijat dan banyak sukarelawan yang memberikan bantuan. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari masih bisa mencukupi.

"Namun untuk kondisi rumah, memang sangat memprihatinkan. Dari hasil motivasi kami, mereka mau masuk menjadi penerima manfaat di SPSA Woro Wiloso Salatiga," ujarnya.

"Itu hasil penjangkauan yang kami lakukan bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) serta tokoh masyarakat setempat," lanjutnya.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Soesmiasih Prawiro menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan SPSA Woro Wiloso Salatiga.

"Raka akan kita ikutkan kejar paket, kalau tidak, bisa disambungkan ke sekolahnya yang dahulu pada tahun ajaran baru nanti oleh SPSA Woro Wiloso Salatiga," jelasnya.

Raka terpaksa putus sekolah saat duduk di kelas 2 SMP karena harus bekerja. Tahun ajaran baru nanti, Raka bisa melanjutkan sekolah kembali.

Raka memutuskan putus sekolah karena harus menghidupi adiknya Rangga Dirgantara Putra (12) dan membantu sang nenek, Yahmi yang sehari-hari hanya sebagai tukang pijat.

Raka merupakan anak piatu. Ibunya almarhumah Emilia Kurnia, meninggal 4 tahun lalu karena sakit sesak nafas setelah operasi cesar adiknya yang terakhir. Sedangkan bapaknya sudah menikah lagi dan keberadaannya sekarang tidak diketahui.

Raka tinggal bersama adik dan neneknya di rumah kontrakan yang ada di Jalan Merapi Gang I RT 06 RW 04 Kelurahan Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Sedangkan adiknya yang paling kecil ikut dan dirawat kerabatnya yang tinggal di Bogor Jawa Barat.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas