Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengasuh Siksa Bocah: Ditempeli Sendok Panas Hingga Ditemukan Penuh Luka di Kandang Ayam

Nasib malang menimpa R (11), bocah laki-laki yang disiksa habis-habisan oleh pengasuhnya, JH alias Irwan (21) di Pekanbaru, Riau.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengasuh Siksa Bocah: Ditempeli Sendok Panas Hingga Ditemukan Penuh Luka di Kandang Ayam
Rizki Armanda/Tribun Pekanbaru
Bocah laki-laki berinisial R (11) tampak kondisinya berangsur membaik saat dikunjungi Tribun di ruang perawatan khusus di RS Bhayangkara Polda Riau, Rabu (6/3/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Nasib malang menimpa R (11), bocah laki-laki yang disiksa habis-habisan oleh pengasuhnya, JH alias Irwan (21) di Pekanbaru, Riau.

Penyiksaan yang dilakukan pemuda asal Nias itu, sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir.

Korban sengaja dititip kepada JH, karena orangtua korban sudah kenal dengan pelaku.

Sehingga, pelaku dipercaya bisa mengasuh korban.

"Orangtua korban bekerja di Duri. Jadi korban numpang tinggal bersama pelaku," ungkap Kapolsek Tenayan Raya Kompol Hanafi Tanjung.

Baca: Tertangkap CCTV Ibu dan Anak Pakai Seragam SD Curi Kotak Amal, Ada Kisah Sedih di Baliknya

Namun selama tinggal dengan pelaku, korban sering mengalami kekerasan, karena korban dianggap bandel dan tidak patuh.

Korban pun kini dirawat di ruang perawatan khusus yang meminimalisir kontak dengan pihak yang tak berkepentingan, kecuali penyidik dan tim medis.

Berita Rekomendasi

Berikut fakta-fakta penyiksaan yang dialami R bocah 11 tahun di Pekanbaru yang dirangkum Tribunpekanbaru.com:

1. Ditemukan penuh luka di kandang ayam

Dugaan penganiayaan terungkap saat R ditemukan oleh dua orang saksi Joko dan Pardimin, yang saat itu tengah bekerja menghaluskan dinding kandang ayam di Jalan Sawo Mati Kelurahan Bencah Lesung, Kecamatan Tenayan Raya, Senin (4/3/2019) sore.

Saat saksi membuka pintu kandang ayam, dia pun terkejut melihat korban yang dalam keadaan memprihatinkan.

Dimana wajahnya lebam-lebam diduga bekas kekerasan.

Baca: Jasa Hubungan Sesama Jenis Tak Dibayar, Lelaki Berondong Bunuh Juragan Keripik, Ini Kronologinya

Korban selanjutnya dibawa oleh para saksi, dibantu pemilik kandang ayam Sugito ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau untuk mendapatkan penanganan medis.

2. Dianiaya pengasuh

Usut punya usut, perbuatan penganiayaan diketahui dilakukan oleh lelaki berinisial JH alias Irwan (20).

JH ternyata adalah yang merawat atau pengasuh korban selama di Pekanbaru.

Kedua orangtua korban bekerja dan tinggal di Duri.

Korban sengaja dititip kepada JH, karena orangtua korban sudah kenal dengan pelaku. Sehingga, pelaku dipercaya bisa mengasuh korban.

"Orangtua korban bekerja di Duri. Jadi korban numpang tinggal bersama pelaku," ucap Hanafi.

Namun selama tinggal dengan pelaku, korban sering mengalami kekerasan, karena korban dianggap bandel dan tidak patuh.

3. Pelaku ditangkap

Peristiwa itu kemudian juga dilaporkan ke Mapolsek Tenayan Raya.

Tanpa menunggu lama, keesokan harinya pada Selasa (5/3/2019), anggota Unit Reskrim Polsek Tenayan Raya melakukan penyelidikan.

"Pelaku ditangkap di ruang tunggu RS Bhayangkara Polda Riau, Selasa petang kemarin," kata Kapolsek Tenayan Raya Kompol M. Hanafi Tanjung saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Rabu (6/3/2019).

Disebutkan Hanafi, berdasarkan pengakuan pelaku, dia melakukan penganiayaan untuk memberi pelajaran kepada korban.

"Karena menurut pelaku korban bandel dan tidak mau patuh. Padahal korban ini sudah patuh," kata Kapolsek.

4. Dipukuli hingga ditempel pakai sendok panas

Dalam aksinya, pelaku menggunakan tangan, kayu hingga sendok yang dipanaskan.

Hampir di sekujur tubuh korban, mengalami luka bekas kekerasan tumpul dan luka bakar.

5. Lebam, tulang dada patah hingga kurang gizi

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun, bocah malang ini mengalami luka lebam dibagian mata, tulang dada patah, luka bakar dan luka bekas kekerasan tumpul hampir di sekujur tubuhnya.

Korban bahkan mengalami anemia berat, Hb-nya sangat rendah, hanya sekitar 5,6.

Di bagian kepalanya, ada semacam hematoma (sejenis pembengkakan).

Korban juga mengalami kurang gizi, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pada fesesnya ditemukan cacing parasit.

Kasubbid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau Kompol Supriyanto menjelaskan, korban dibawa ke rumah sakit pada Selasa malam kemarin.

"Diduga korban penganiayaan. Datang ke sini (rumah sakit) dan kita tangani secara prosedur medis yang benar. Ini menyangkut anak dibawah umur, maka dilakukan pemeriksaan yang komprehensif," kata Kompol Supriyanto saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Riau, Rabu siang.

Lebih lanjut dibeberkannya, dari fakta luka yang ditemukan, memang tidak bertentangan dengan adanya suatu dugaan tindak kekerasan (penganiayaan).

"Karena kita lihat memang ada luka bekas kekerasan tumpul, luka bakar, dan lain-lain," sebutnya.

Saat datang ke rumah sakit kata Supriyanto, kondisi korban secara umum memang tidak begitu baik, namun tetap sadar.

Saat diajak bicara korban tak kooperatif.

"Dicek ke laboratorium korban juga mengalami anemia berat. Hb-nya sangat rendah. Dari fakta pemeriksaan rontgen ada kekerasan ditulang dada, patah," ucap Supriyanto.

Luka yang dialami korban disebutkan Supriyanto, ada hampir disekujur tubuh.

6. Diberi makan nasi pakai garam

Selama diasuh JH, R juga mengaku makanannya sangat terbatas.

"Cuma nasi pakai garam," ungkap R kepada Tribunpekanbaru.com.

"Nggak ada pakai ayam, daging, sayur, nggak ada," imbuh dia.

Akibatnya, JH pun terindikasi mengalami kurang gizi. Badannya tampak kurus.

7. Trauma

Kondisi anak laki-laki berinisial R, usia 11 tahun yang menjadi korban penganiayaan oleh pengasuhnya, lelaki berinisial JH alias Irwan (20) kini semakin membaik.

R kini dirawat di ruang perawatan khusus di RS Bhayangkara Polda Riau. Semacam ruang isolasi untuk meminimalisir kontak dengan pihak yang tak berkepentingan.

Tampak R sudah bisa banyak bergerak. Hal ini jauh berbeda dibanding dia datang ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau sehari sebelumnya, pasca ditemukan di kandang ayam.

"Sudah jauh lebih baik kondisinya, malah dia nggak mau pulang," kata Kasubbid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto, Rabu (6/3/2019).

Saat ditanyai, R mengaku sudah lama mendapat perlakuan kasar dari JH.

Misalnya, JH menempelkan sendok yang sudah dipanaskan dengan api.

Dia juga sering dipukuli baik dengan tangan, atau pun kayu.

Dia tak ingin lagi bertemu dengan JH, takut akan dianiaya lagi.

Khusus pemulihan mental kata Supriyanto, pihaknya akan berkoordinasi dengan penyidik, Dinas Sosial, dan Lembaga P2TP2A agar dilakukan pendampingan terhadap korban.

"Karena kita memang terbatas untuk itu (pemulihan psikis). Karena menyangkut anak-anak juga, maka harus didampingi oleh yang memang berkompeten," ulasnya.

Disinggung apakah korban juga mengalami kekerasan seksual, Supriyanto menegaskan dari hasil pemeriksaan pihaknya tak menemukan adanya hal tersebut.

Pelaku dijerat pasal 80 Ayat 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 7 Fakta R Anak 11 Tahun di Pekanbaru Dianiaya Pengasuh,Ditempeli Sendok Panas,Makan Nasi Pakai Garam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas