Diminta Mengungsi Dari Banjir, Rayuan Tim SAR Tak Mempan, Mbah Sainah Pilih Digendong Gus Ipin
Mbah Sainah (70) warga Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek ngotot bertahan di rumahnya, meski air sudah menggenangi rumahnya
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Mbah Sainah (70) warga Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek ngotot bertahan di rumahnya, meski air sudah menggenangi rumahnya sejak Rabu (6/2/2019).
Tim SAR yang khawatir dengan keselamatan Mbah Sainah mencoba merayu agar mau mengungsi.
Bahkan Plt Bupati Trenggalek, M Nur Arifin ikut datang dan membujuknya, Kamis dini hari pukul 01.00 WIB.
Namun Mbah Sainah bersikukuh bertahan di tempat tidurnya.
"Setengah jam saya menungguinya, tapi dia tetap tidak mau mengungsi," tutur Gus Ipin, panggilan M Nur Arifin, Kamis (7/3/2019).
Menjelang Kamis pagi air semakin meninggi.
Baca: VIDEO VIRAL: Detik-detik Dramatis 1 Keluarga Selamatkan Korban Banjir di Ngawi yang Nyaris Tenggelam
Ranjang tempat Mbah Sainah mulai basah.
Mbah Sainah masih bertahan, meski anak-anaknya sudah mengungsi di tempat aman.
"Dia benar-benar ngotot, bilangnya dia sudah biasa menghadapi situasi seperti itu," lanjut Gus Ipin kepada Tribunjatim.com.
Namun kondisinya semakin menurun karena kedinginan.
Pukul 08.00 WIB akhirnya Mbah Sainah mau dievakuasi.
Saat itu Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek, Stevanus Triyadi Atmono berinisiatif memegangi tangan Mbah Sainah.
Namun Mbah Sainah menolak dituntun.
Tanpa diduga, nenek renta ini memegang tangan Gus Ipin minta dituntun.
Karena kondisi air sudah tinggi, Gus Ipin mengangkat tubuh Mbah Sainah melewati banjir.
"Jadi lucunya dia tidak mau sama Pak Tri, dia milih sama saya," ucap Gus Ipin sambil tersenyum kepada Tribunjatim.com.
Mbah Sainah akhirnya dievakuasi ke rumah warga yang aman. (David Yohanes)/TribunJatim.com).
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kamar Kebanjiran, Mbah Sainah Pilih Digendong Plt Bupati Trenggalek Gus Ipin