Serda Yusdin Anggota TNI yang Gugur di Nduga Akan Dimakamkan Sabtu Pagi di Palopo
Serda Yusdin anggota TNI yang gugur dalam baku tembak di Nduga akan dimakamkan secara militer di Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/3/2019).
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Serda Yusdin anggota TNI yang gugur dalam peristiwa baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, akan dimakamkan secara militer di Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/3/2019).
Hal tersebut diungkapkan Kapendam XIV Hasanuddin Letnan Kolonel (Letkol) Inf Maskun Nafik, saat dikonfirmasi tribun lewat telepon, Jumat (8/3/2019) malam.
"Besok pagi, beliau akan dimakamkan di kampung halaman di Luwu, pemakaman secara militer dan akan dipimpin langsung Dandim Palopo," ungkap Letkol Maskun.
Baca: Gugur Saat Baku Tembak dengan KKB di Nduga, Jenazah Serda Yusdin Disambut Ribuan Warga Luwu
Kini jenazah Yusdin dalam perjalanan ke kampung halamannya Dusun Paraboting, Desa Pongko, Walendrang Utara, Luwu.
Jenazah Yusdin tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros Pukul 14.50 Wita.
Diterima secara militer, lalu dibawa ke kampung halamannya.
Letkol Maskun menjelaskan, Dandim 1403 Sawerigading Letnan Kolonel (Letkol) Inf M Imasfy yang akan memimpin upacara pemakaman Serda Yusdin di Palopo.
Baca: Mayat Wanita Muda Berambut Panjang Ditemukan di Tengah Sawah Purwakarta
"Iya besok pagi insya allah dimakamkan, beliau gugur sebagai seorang pahlawan. Mereka yang gugur di Papua itu pahlawan kusuma bangsa," tegas Letkol Maskun.
Seperti diberitakan, baku tembak terjadi antara pasukan TNI yang tergabung dalam tim Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) di wilayah jalan Trans Papua, Provinsi Papua.
Dalam aksi baku tembak prajurit TNI dan kelompok KKSB terjadi pada, Kamis (7/3) pagi, sekitar pukul 08.00 Wita di Kabupaten Nduga, diantara Wamema dan Mumugu.
Kontak senjata di Distrik Mugi Kabupaten Nduga, kelompok KKSB dipimpin langsung Egianus Kogoya.
Dalam kejadian, tiga prajurit TNI menjadi korban penembakan.
Baca: Arus Globalisasi dan Berkembangnya Teknologi Menggerus Rasa Nasionalisme dan Kebangsaan kata Suhardi
Dari keterangan pihak Kodam Cendrawasih saat terjadinya genjatan senjata, prajurit TNI hanya berjumlah 25 orang, mendapat serangan dari 70 anggota KKSB Kogoya.
Saat itu, para prajurit baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.