Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buku Berisi Kampanye Hitam Ditemukan di Kampus, Ini yang Dilakukan Pengawas Internal IAIS Sambas

Sebanyak 27 buku itu disebar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab pagi-pagi sekali

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Buku Berisi Kampanye Hitam Ditemukan di Kampus, Ini yang Dilakukan Pengawas Internal IAIS Sambas
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/M Wawan Gunawan
Buku-buku Buku Misterius "Melawan Amnesia Publik" yang di sebarkan di Kampus IAIS Sambas, Selasa (12/3/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Wawan Gunawan 

TRIBUNNEWS.COM, SAMBAS - Buku Misterius "Melawan Amnesia Publik, Rekam Jejak Prabowo Subianto atas Kejahatan Kemanusiaan, Penculikan, dan Kerusuhan Mei 1998 masuk ke kampus yang ada di Kabupaten Sambas.

Buku ini diketahui beredar di kampus Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin  Sambas  (IAIS) pagi tadi.

Sekretaris Satuan Pengawas Internal IAIS Sambas, H Thamrin Muchsin mengungkapkan, buku-buku itu berjumlah kurang lebih 27 eksemplar.

Buku diperkirakan disebar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab pagi-pagi sekali.

"Ada kurang lebih 27 eksemplar,  Diperkirakan Buku-buku ini sampai di lokasi depan Fakultas syari'ah pagi-pagi sekali, dan pihak keamanan tidak menyadari ini karena disebarkan jauh dari lokasi mereka," ujarnya, Selasa (12/3/2019).

"Saya mencurigai ini diedarkan pihak tak bertanggung jawab," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, setelah mengetahui adanya buku-buku tersebut, pihaknya langsung mengamankan dan melaporkan ke Bawaslu Kabupaten Sambas.

"Buku tersebut langsung kami amankan dan laporkan ke Bawaslu. Karena dari judul dan cover buku sudah tampak indikasi yang tidak baik, jika mengingat masa sekarang yang masuk pilpres," terangnya.

Ia menjelaskan, jika dilihat sekilas buku-buku tersebut memang ditargetkan untuk menyasar kalangan mahasiswa.

Konten dari buku tersebut mengandung indikasi Black Champaign (Kampanye hitam).

"Buku tersebut dibaca sekilas memang mentargetkan mahasiswa. Dan pihak kampus melarang beredarnya buku ini di lingkungan kita, sesuai dengan aturan bawaslu yang juga melarang beredarnya buku ini," tegasnya.

Ia meminta kepada kalangan civitas akademika menahan diri agar tidak terlibat dalam politik praktis.

"Buku ini mengandung indikasi black campaign. Oleh karenanya. Kampus sangat menghimbau civitas akademika untuk tidak terlibat dalam politik praktis," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas