Respon Ojek Online Soal Masuk Kampus UB Diberi Titik-Titik Drop Zone: Tak Perlu Cari Lokasi Lagi
Wawan Darwanto, ojek online (ojol) merasa senang jika pihak Universitas Brawijaya (UB) Malang bakal membolehkan ojol masuk lagi mengantar penumpang.
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Wawan Darwanto, ojek online (ojol) merasa senang jika pihak Universitas Brawijaya (UB) Malang bakal membolehkan ojol masuk lagi mengantar penumpang ke dalam kampus.
Meski nanti diatur di drop zone dan tak ngetem di dalam.
"Itu kan sebenarnya buat kepentingan mahasiswa UB sendiri," jelas Wawan pada suryamalang.com (grup TribunJatim.com), Senin (1/4/2019).
Hal itu disampaikan ketika diminta pendapatnya terkait keputusan rektor UB pasca adanya demo Aliansi Mahasiswa Resah UB terkait kawasan berstiker, Senin (1/4/2019).
Bagi driver, dengan hanya mengantar penumpang sampai gerbang UB juga tidak masalah karena tidak perlu mencari-cari lokasi tujuan penumpang.
Begitu juga jika menunggu penumpang cukup di depan gerbang UB. Sedang penumpang nyamperin driver ojol.
"Kalau nanti diatur boleh masuk kampus dengan adanya titik-titik drop zone ya lebih baik," paparnya.
Dikatakan, sejauh ini dampak pemberlakuan stiker tidak memberi pengaruh pada ojol karena ia tetap bisa mendapat penumpang dengan menunggu di gerbang UB.
Sedang Dania, mahasiswa Fakultas Kedokteran UB menyambut baik rencana ojol boleh masuk UB untuk ngedrop atau menjemput penumpang tanpa ngetem.
"Saya senang saja. Fakultas saya memang dekat dengan gerbang UB. Tapi kalau sudah habis kuliah itu rasanya sudah capek kalau masih harus jalan kaki ke gerbang," jawab dia usai turun dari ojol di gerbang JL Veteran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.