Ketut Sudikerta Dilarikan ke Rumah Sakit
Dari hasil diagnosis, gula Sudikerta naik, tensi-nya naik, kurang tahu detailnya berapa angka tensi-nya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Busrah Ardans
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Mendekam di tahanan Polda Bali sejak Kamis (4/4/2029), lalu, politisi Golkar sekaligus mantan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta dikabarkan menjalani pemeriksaan di rumah sakit Bhayangkara, Minggu, (7/4/2019).
Penasehat Hukum Sudikerta, I Wayan Sumardika mengatakan, awalnya Sudikerta merasa ada rasa sakit, kemudian langsung dilaporkan dan dibawa ke sana (Rumah Sakit Bhayangkara).
"Yang namanya penjaga tahanan harus bertanggung jawab terhadap keselamatan jiwa tahanan kan. Yang pasti kemarin medical check up. Dari hasil diagnosis, memang Pak Sudikerta gula-nya naik, tensi-nya naik, kurang tahu detailnya berapa angka tensi-nya. Tapi memang harus mendapatkan pertolongan, seperti obat yah," katanya saat ditemui Tribun-Bali.com, Senin (8/4/2019).
Adapun foto yang beredar bahwa kliennya sedang dirawat di RS Bhayangkara, dia menuturkan, foto tersebut merupakan foto saat medical check up kemarin.
"Hari ini gak, kemarin sempat masuk rumah sakit, medical check up aja. Gula-nya naik disebabkan pola makannya tidak bagus. Kalau pun klien kami berada di sana, pasti ada kabar ke kami. Foto yang beredar itu, foto kemarin."
"Akibat gula naik, kemudian rasa dingin berada di tahanan tidur di lantai, maka penyakit syaraf di pundaknya kambuh," tuturnya.
Baca: Ida Ayu Baru Tahu Suaminya I Ketut Sudikerta Ditangkap dari Pemberitaan Media
Dirinya tidak tahu pasti berapa jam Sudikerta melakukan medical check up, karena dijelaskannya, dirinya lebih dahulu beranjak dari rumah sakit.
"Tapi yang pasti kemarin dilakukan check up. Kalau kemarin check up ya, dominannya tensi dan gula. Masuk ke RS sekitar sore hari kemarin dan selesainya mungkin malam. Soalnya saat ada petugas yang tangani kemarin, saya langsung pulang. Lagian saya balik sudah sore mendahului pemeriksaan kesehatannya," kata dia menjelaskan.
Selain tensi dan gula naik, ungkap Sumardika, kliennya juga mengalami asam lambung.
Ditanya apakah ada alat khusus semisal tikar atau alas tidur di tahanan agar penyakit kliennya tidak kambuh, dikatakannya tidak mengetahui hal itu.
"Dari keluarga kan tidak membawa apa-apa kan, lagian kan jumlah tahanan kan terlalu banyak di sana," jawabnya.
Dia menambahkan, mungkin dengan alasan sakit itu, pengajuan penangguhan penahanan yang baru dapat dipertimbangkan penyidik.
"Walaupun semua tergantung penyidik sih. Tapi di surat permohonan kita sudah nyatakan sebagai syaratnya. Tadi kita jam 10.00 WITA sudah ke Polda Bali, dan sudah kami serahkan surat pengajuan juga. Respon penyidik ya, akan akan diteruskan ke pimpinan mereka," tambahnya.