Lima dari 7 Korban Longsor di Banjarbaru Ditemukan Meninggal, Jasad Tony Dievakuasi Menjelang Subuh
Lima dari 7 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara dua korban lainnya luka-luka.
Penulis: Dewi Agustina
Tim SAR gabungan didukung oleh lampu penerangan, mesin genset, pompa, dan dapur umum.
Kendala evakuasi adalah hujan dan angin kencang yang medan berlumpur.
Longsor di area pendulangan intan tradisional di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru bukan hal yang baru.
Sudah sering terjadi dan menimbulkan korban jiwa.
Tingginya risiko longsor di area pendulangan intan ini disebabkan cara menambang intan.
"Tentu ini perlu segera diatasi agar tidak terjadi longsor dan korban lagi. Pemerintah Kota Banjarbaru harus mengkaji dan melakukan langkah-langkah mitigasi, termasuk didalamnya kebijakan pembangunan di daerah ini," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Pemkot Banjarbaru merencanakan menjadikan kawasan Pumpung Cempaka sebagai lokasi wisata.
Namun kendalanya lahan tersebut adalah milik masyarakat dan belum bisa dibebaskan.
Baca: Live Streaming Indosiar Final Leg 1 Piala Presiden Persebaya vs Arema, Kick Off 15.30 WIB
Korban Terakhir
"Allahuakbar-Allahuakbar" begitu teriakan warga ketika melihat jasad kelima dievakuasi oleh tim gabungan di Pumpung Cempaka Banjarbaru, Selasa (9/4/2019).
Menjelang subuh sekitar pukul 03.30 Wita, satu korban yang dikabarkan terjepit akhirnya ditemukan.
Korban kelima dan terakhir ini bernama Tony (45), warga Sungai Tiung Cempaka Banjarbaru. Korban akhirnya dibawa ke rumah duka.
"Ya sudah lima korban ditemukan, semua terbaru sekitar pukul 3.30 Wita hingga menjelang subuh," kata Kepala BPBD Kota Banjarbaru, Sudiannor, Senin (9/4/2019).
Sementara warga Jalan Trisakti Lokasi Pendulangan Tradisional Pumpung Rt. 31 Rw.10 Kelurahan Sungai Tiung Kecamtan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (8/4/2019) sebagian sudah ada balik kanan dan melakukan istirahat.
Kepala BPBD Kota, Sudiannor, menjaskan proses evakuasi memang perlu waktu dan tenaga mengingat areal yang dilubangi untuk mendulang itu sedalam 12 sampai 13 meter.
"Ya berdasar keterangan warga sekitar memang cukup dalam. Sementara tanah labil. Warga melalui Aparatur daerah setempat sudah sering mengimbau agar waspada ketika mauendulang intan," kata dia.
Baca: Pak RT Tak Mengenal Sosok Arif Kurniawan, Pengunggah Ujaran Kebencian yang Ditangkap Polda Jatim
Identitas Korban Tewas