35 TPS di Bangli Kategori Sangat Rawan Akibat Letak Geografis, Demografis dan Kondisi Cuaca
AKBP Agus Tri Waluyo menyebut, 35 TPS di antaranya terkategori sangat rawan, 352 TPS terkategori rawan, dan 456 TPS terkategori kurang rawan.
Editor: Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam pesta demokrasi 17 April 2019 mendatang, untuk wilayah Bangli dibagi menjadi 843 titik.
Dari seluruh jumlah itu, pihak kepolisian menyebut puluhan titik di antaranya terkategori sangat rawan.
Kapolres Bangli, AKBP Agus Tri Waluyo menjelaskan, tingkat kerawanan TPS dibagi menjadi tiga kategori, yakni sangat rawan, rawan, dan kurang rawan.
Sedangkan berdasarkan 843 jumlah keseluruhan TPS di Bangli, AKBP Agus Tri Waluyo menyebut, 35 TPS di antaranya terkategori sangat rawan, 352 TPS terkategori rawan, dan 456 TPS terkategori kurang rawan.
Pihaknya juga tidak memungkiri munculnya kerawanan di TPS lain, meski telah dikategorikan tingkat kerawanannya.
"35 TPS terkategori sangat rawan, tiga di antaranya berada di wilayah Kecamatan Bangli, dua TPS di wilayah Kecamatan Tembuku, satu TPS di wilayah Kecamatan Susut, dan paling banyak di wilayah Kecamatan Kintamani yakni 29 TPS," jelas AKBP Agus Tri Waluyo, Rabu (10/4/2019).
Dijelaskan, tingkat kerawanan ini bukan semata-mata potensi akan munculnya kericuhan pasca pemungutan suara, namun lebih kepada letak geografis, faktor demografis, maupun kondisi cuaca wilayah Bangli yang rawan bencana seperti longsor maupun pohon tumbang.
Baca: Tak Diizinkan Kampanye di Simpanglima, Wali Kota Semarang: Jangankan Prabowo, PDIP Saja Nggak Boleh
Disamping itu, akses sarana transportasi menuju lokasi TPS juga belum seluruhnya tersedia.
"Seperti di wilayah Desa Terunyan yakni di Banjar Bunut dan Banjar Madia, akses menuju ke lokasi dua banjar itu harus memutar lewat jalur Karangasem," kata AKBP Agus Tri Waluyo.
"Demikian pula menuju ke Desa Kutuh, juga harus melewati wilayah Buleleng. Kriteria variabel kerawanan juga mempertimbangkan pengalaman sebelumnya, pada TPS-TPS tersebut sempat ada penghitungan ulang pada pemilu sebelumnya," ujar AKBP Agus Tri Waluyo.
"Sedangkan kerawanan secara signifikan seperti konflik dan sebagainya, kami menjamin dari pihak kepolisian bersama TNI dan unsur pelaksana pemilu bersama masyarakat baik itu dari komponen linmas, komponen desa, akan berpartisipasi untuk menciptakan keamanan dalam pelaksanaan pemilu," imbuh kapolres.
Kerawanan terhadap dampak cuaca, menurut AKBP Agus Tri Waluyo telah diantisipasi dengan menempatkan TPS-TPS pada fasilitas umum yang tergolong representative, seperti Bale Banjar, maupun sekolah.
Pihaknya juga mengimbau pada masyarakat agar tetap menggunakan hak suaranya pada hajatan pemilu 17 April 2019 mendatang, walau tidak memungkiri pula adanya kendala lain di masyarakat.
Seperti bekerja di kapal pesiar, ataupun tidak mendapatkan libur pada hari pencoblosan.
"Kalau memang tidak bisa mencoblos disini, bisa pindah memilih di TPS terdekat. Jangan sampai golput, karena ini pesta demokrasi, wajib hukumnya datang. Terlebih pemilihan ini dilakukan lima tahun sekali," kata dia.
Baca: Geram Pada Kasus Penganiayaan Audrey, Ashanty Anggap Pelaku Seperti Pembunuh Berdarah Dingin
"Karena ini juga pemilihan caleg yang kontestasinya mungkin ada yang satu desa satu kecamatan, bilamana salah satu calon tidak terpilih juga harus legowo. Sebaliknya jika ditemukan penyimpangan, didukung dengan barang bukti, itu sudah ada tata caranya. Silakan laporkan pada pihak terkait untuk mendapatkan tindak lanjut," kata AKBP Agus Tri Waluyo.
Pria kelahiran tahun 1978 ini menambahkan, pihaknya juga telah melakukan antisipasi bagi pemilih-pemilih lansia ataupun disabilitas, untuk melakukan penjemputan saat hari pemilihan.
Sedangkan untuk peserta pemilu yang ditahan di Polres Bangli, AKBP Agus Tri Waluyo mengungkapkan, pihak KPPS beserta saksi-saksi yang nantinya akan memberi pelayanan langsung.
"Penyelenggara yang akan kesini (Polres Bangli). Itupun kami juga memastikan kembali pada mereka (tahanan) apakah mereka mau menggunakan hak pilihnya atau tidak, dan tanpa paksaan," tandasnya.

Logistik Tinggal Distribusi
Pihak KPU Bangli juga sedang melakukan proses pengepakan logistik Pemilu, yang bertempat di Pasar Loka Crana.
Ketua KPU Bangli, I Putu Pertama Pujawan mengungkapkan, pengepakan logistik melibatkan PPS bersama sekretariat dan PPK.
Pujawan menegaskan seluruh logistik keperluan pemilu 17 April 2019 mendatang seluruhnya telah terpenuhi, walau dirinya juga tidak menampik ada beberapa kekurangan.
"Pengepakan logistik hari ini dijadwalkan sampai tanggal 12 April. Yang terlibat pengepakan untuk Kecamatan Bangli, saat ini totalnya 54 orang. Kekurangan logistic hanya pada formulir C6 saja. Namun hari ini sudah akan dikirim," kata dia.
"Mengenai distribusi logistic, tanggal 15 Arpil dijadwalkan untuk Kecamatan Kintamani, sedangkan tanggal 16 April untuk kecamatan Bangli, Susut, dan Tembuku," tandas Pujawan.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 35 TPS di Bangli Sangat Rawan Akibat Letak Geografis, Demografis, Maupun Kondisi Cuaca