Diduga Tertukar, Bayi Saat Dilahirkan di RSUD Dr Soetomo Perempuan, Selang Sehari Jadi Laki-Laki
Seorang bayi yang tiga hari lalu lahir di RSUD Dr Soetomo Surabaya diduga tertukar. Pihak keluarga bayi merasa ragu bayi tersebut bukan bayinya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Seorang bayi yang tiga hari lalu lahir di RSUD Dr Soetomo Surabaya diduga tertukar. Pihak keluarga bayi merasa ragu bayi tersebut bukan bayinya.
Khoirul Anam (19), anak tertua keluarga menuturkan bahwa orang tuanya sampai saat ini masih ragu kalau bayi tersebut adalah adiknya.
"Kami kok tidak percaya," ungkap Anam kepada Surya, Senin (15/4/2019).
Bayi yang hingga kini belum diberi nama itu masih dirawat di RSUD Dr Soetomo atau RS Karang Menjangan.
Di RS milik Pemprov Jatim itu, bayi dari pasangan Muh Mughni dan Siti Romlah, warga Pegirian, Kecamatan Semampir, masih dirawat.
Bayi dengan lahir operasi sesar itu dilahirkan pada Jumat (12/4/2019) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Bayi yang kemudian diragukan pihak keluarga itu baru digendong sang ibu pada Minggu (14/4/2019). Saat inilah momen seperti judul sinetron bermula.
"Kami saat ini melakukan advokasi karena keluarga tidak tahu bagaimana meminta penjelasan ke RS. Keluarga diberi tahu kalau bayinya lahir perempuan. Tapi saat digendong pada hari Minggu kemarin ternyata laki-laki," kata M Sholeh, pengacara.
Bermula saat Tetangga Jenguk
Drama 'Bayi yang Tertukar' itu terjadi sekitar Minggu siang. Sejumlah saudara dan tetangga berniat menjenguk kelahiran anak kelima pasangan Mughni-Romlah.
Mereka sudah mendapat kabar kalau keluarga ini melahirkan bayi perempuan.
Saat itu, bayi sudah dalam gendongan sang ibu. Apalagi sejumlah famili dan tetangga menjenguk.
"Katanya bayi perempuan. Kok laki-laki," ucap Sholeh menirukan ucapan para tetangga Mughni.
Selain dari wajah cenderung laki-laki, para tetangga kemudian meminta membuka alat kelamin bayi.
Saat itulah sang ibu kaget karena bayi yang semula diberitahukan perawat bayi perempuan, ternyata bayi dari Ny Siti Romlah itu adalah laki-laki.
Sholeh menuturkan bahwa geger 'bayi yang tertukar' itu awalnya didahului dengan berita gembira.
Pasangan dari keluarga sederhana ini sangat merindukan bayi perempuan.
Saat mengandung anak kelima, mereka berharap bayi tersebut perempuan.
Perawat atau dokter pada Jumat malam begitu bayi lahir sesar, mereka memberi tahu ke Mughni, bahwa bayinya lahir perempuan.
Namun sang orangtua ini tidak bisa menemui bayinya karena mereka takut.
"Ini dari keluarga kurang mampu," kata Sholeh.
Anam, putra pertama Mughni menuturkan bahwa malam itu orangtuanya ingin meng-azani.
Namun hingga dini hari kemudian baru bisa menggendong anak bayinya.
Saat itu keluarga sudah Percaya kalau bayi itu perempuan.
Saat ini, keluarga itu bingung. Oleh tetangga disarankan melapor ke Sholeh yang tinggal di Kelurahan Dukuh Setro, Kecamatan Tambaksari.
Saudara melapor ke pengacara Sholeh yang rumah keluarga bayi dengan pengacara ini 2 KM.
Sampai berita ini ditayangkan, belum ada penjelasan RSUD Dr Soetomo Surabaya mengenai dugaan bayi yang tertukar ini.