Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Korban Histeris, Sempat Menolak Jenazah Nofal Dikafani Usai Tenggelam di Sungai Mahakam

Ibu korban tak henti-hentinya menangis histeris, bahkan dia menolak jenazah anaknya dibersihkan dan dikafani.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ibu Korban Histeris, Sempat Menolak Jenazah Nofal Dikafani Usai Tenggelam di Sungai Mahakam
Tribun Kaltim/Christoper Desmawangga
Korban tenggelam di Sungai Mahakam digendong dan dipeluk oleh ayah korban, Selasa (23/4/2019). TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA 

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Bocah berusia 5 tahun, bernama Nofal meninggal dunia karena tenggelam usai berenang bersama teman-temannya di Sungai Mahakam.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita, Selasa (23/4/2019) pagi di Jalan H Jahrah, Gang Kai Djahran, RT 13, Samarinda Seberang.

Pagi itu, korban bernama Noval bersama teman-temannya bermain air, sekaligus berenang di pinggir Sungai Mahakam.

Naas, korban yang tidak bisa berenang lantas sempat hanyut, lalu tenggelam.

Namun, tubuh korban tersangkut diantara batang kayu, maupun kolong rumah, dengan jarak sekitar 2 meteran dari titik korban bermain air.

Bahkan, warga sekitar mengaku kaki korban terlihat saat tersangkut di kolong rumah.

"Kakinya kelihatan, anak ini tersangkut di kolong rumah," ucap Syahranie (42), warga sekitar, Selasa (23/4/2019).

Baca: Sudah 3 Tahun Kakek Aman Tinggal di Semak-semak, Mengaku Dapat Uang Rp 2.000 saat Mengangkut Sampah

Berita Rekomendasi

Awalnya, saat berada di gang, dia didatangi 4 anak-anak yang melaporkan ada anak lainnya yang lemas.

Karena ketakutan, anak-anak itu tidak mengakui kalau anak yang tersangkut di kolong rumah itu temannya.

"Ada anak datangin saya, kalau ada yang lemas. Anak-anak yang datangin saya itu nangis, tapi mereka tidak ngakui kalau itu temannya, takut mereka," jelasnya.

Korban tenggelam di Sungai Mahakam digendong dan dipeluk oleh ayah korban, Selasa (23/4/2019). TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Korban tenggelam di Sungai Mahakam digendong dan dipeluk oleh ayah korban, Selasa (23/4/2019). TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA (Tribun Kaltim/Christoper Desmawangga)

"Saya ke ujung datangi lokasi, dan betul ada kaki anak-anak saya lihat di bawah kolong. Langsung saya hubungi relawan kenalan saya," sambungnya.

Saat itu, tertinggal baju kaos hijau dan sandal milik korban di jembatan.

Tidak lama berselang, nenek dan paman korban sampai di lokasi kejadian.

Tanpa pikir panjang, paman korban langsung menceburkan diri ke sungai, guna mencari korban.

Selang 5 menit menyelam, korban pun berhasil didapatkan sekitar pukul 11.00 Wita.

"Sempat dikeluarkan air di dalam tubuhnya, keluar semua. Sempat muntah juga korban, isi perutnya keluar," jelasnya.

Baca: Capres 01 Kalah di Riau, 11 Kepala Daerah Diminta Segera Minta Maaf kepada Jokowi

Setelah itu, korban langsung dibawa ke RS Hermina guna mendapatkan pertolongan.

Namun, korban tidak terselamatkan.

Ibu Korban Histeris
Isak tangis pecah di Instalasi Gawat Darurat (IGD), ibu korban tak henti-hentinya menangis histeris, bahkan ibu korban menolak untuk anaknya dibersihkan dan dikafani.

"Jangan kafani anak ku," teriak ibu korban.

Namun demikian, setelah dibujuk anggota keluarga yang lain, ibu korban pun melepaskan pelukannya kepada anaknya itu.

Isak tangis kembali pecah di ruang jenazah, ayah korban yang baru datang juga tidak mampu menahan tangisnya.

"Saya juga sempat nangis tadi, saat angkat itu. Saya bayangkan kalau dia anak saya," jelas Zakaria (42), warga yang turut mengangkat korban usai ditemukan.

Tim SAR Gabungan Cari Korban Bocah Tenggelam
Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap korban tenggelam di sungai Mahakam, Minggu (3/3/2019).

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan (KP) Samarinda, Ipda Wahid membenarkan kejadian yang merenggut nyawa seorang bocah itu.

"Benar, satu korban meninggal usai berenang di Sungai Mahakam," ucapnya singkat.

Bukan yang Pertama
Cerita meninggalnya anak-anak di Sungai Mahakam bukan kali ini saja.

Awal April lalu, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan bocah berusia 10 tahun yang tenggelam di Sungai Mahakam Kota Samarinda.

Bocah bernama M Rahmat, warga jalan Ir Sutami, Gang Pusaka, RT 22, Karang Asam Ulu ditemukan sekitar pukul 06.20 Wita, Senin (1/4/2019) pagi.

Korban ditemukan sekitar 200 meter dari titik korban tenggelam.

Isak tangis keluarga tidak terbendung saat korban berhasil ditemukan.

Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 per Selasa 23 April 2019 Pukul 13.00 WIB, Data Masuk 19,9%

Setelah berhasil ditemukan, korban langsung dibawa keluarga menuju rumah duka guna proses pembersihan dan pemakaman.

"Di hari kedua pencarian, Tim SAR berhasil menemukan korban dengan jarak sekitar 200 meter dari titik korban tenggelam.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Kaltimra), Gusti Anwar Mulyadi melakui Kasie Operasi dan Siaga, Octavianto, Senin (1/4/2019).

Sementara itu, Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana menambahkan, dalam melakukan pencarian korban, pihaknya memaksimalkan upaya pencarian dengan menyisir sungai menggunakan speed boat, rubber boat, maupun perahu.

"Seperti biasa, kita lakukan pencarian dengan menyisir sungai, jika dilakukan penyelaman tidak maksimal, karena kondisi sungai arusnya cukup deras," jelasnya.

Korban tenggalam pada Sabtu (30/3/2019) lalu, sekitar pukul 17.50 Wita.

Sebelum tenggelam, korban bersama teman-temanya tengah memancing di Sungai Mahakam.

Usai puas memancing, korban dan teman-temannya memutuskan untuk berenang di sungai.

Naas, diduga kelelahan, korban pun tenggelam dan hilang.

"Korban awalnya mancing, lalu berenang.

Saat berenang itulah korban tenggelam.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Bocah Tenggelam di Sungai Mahakam, Ibu Korban Histeris Minta Anaknya Tak Dikafani

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas