31 Orang Penyelenggara Pemilu di Jawa Timur Meninggal Dunia
Jumlah penyelenggara pemilu yang meninggal dunia di Jawa Timur terus bertambah.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Jumlah penyelenggara pemilu yang meninggal dunia di Jawa Timur terus bertambah.
Hingga Kamis (25/4/2019), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menyebut ada 31 orang penyelenggara pemilu meninggal dunia.
"Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari beberapa daerah," kata Komisioner KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (25/4/2019).
Dari data yang disampaikan, 31 orang tersebut tersebar di Jombang, Lumajang, Sumenep, dan beberapa kabupaten/kota lainnya.
Baca: Pemkab Cirebon Ajak Warganya Salat Gaib untuk Petugas Pemilu 2019 yang Meninggal
"Beberapa dari mereka ada yang memang kelelahan selama bertugas hingga kecelakaan," katanya.
Pihaknya mengakui akibat kejadian tersebut, kegiatan rekapitulasi sedikit terhambat.
"Namun, kami memastikan bahwa kami tetap bekerja semaksimal mungkin untuk menyelesaikan seluruh target tepat waktu," tandasnya.
Baca: Pengamat Sebut Pemilu 2019 Cukup Tragis Karena Banyak Petugas KPPS Meninggal Dunia
Pihaknya turut mengapresiasi sejumlah pihak yang ikut memberikan kepedulian terhadap para keluarga korban yang ditinggalkan, termasuk juga kepada penyelenggara yang sedang bertugas.
"Saat ini mulai muncul kepedulian dari berbagai pihak terhadap penyelenggara kami," katanya.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya bantuan alat kesehatan di tempat rekapitulasi suara berlangsung, di antaranya di Kecamatan (Panitia Pemilihan Kecamatan/PPK).
"Misalnya, Dinas Kesehatan setempat yang menyediakan layanan kesehatan, seperti ambulance. Sehingga, kami mengapresiasi," katanya.
Dengan adanya kepedulian tersebut, pihaknya meyakini para petugas pemilu dapat lebih fokus dalam menyelesaikan tugas.
"Sebab, mereka juga mendapatkan layanan kesehatan, seperti tensi darah, suplemen berupa vitamin, hingga penunjang kesehatan lainnya," katanya.
Lebih lanjut, untuk memberikan kepedulian kepada pelaksana pemilu yang meninggal dunia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Termasuk, untuk memberikan santunan kepada para keluarga korban.
Selain dari Pemprov Jatim, para penyelenggara pemilu juga akan iuran secara internal untuk membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
"Bagi kami, tali asih itu menjadi suntikan bagi penyelenggara untuk terus bersikap profesional dan berintegritas," katanya.
Selain korban meninggal dunia, pihaknya juga mencatat sebanyak 72 orang menderita sakit. Bahkan beberapa di antaranya harus opname di Rumah Sakit.
Mereka harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat mengalami dehidrasi, tersengat listrik, hingga kecelakaan saat bertugas. Bahkan, seorang petugas perempuan terpaksa dirawat karena keguguran.
Saat ini, pihak penyelenggara tengah merampungkan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan (Panitia Pemilihan Kecamatan/PPK). Perhitungan di tingkat PPK akan berakhir pada 4 Mei 2019 mendatang. (bob)
Berikut Adalah Sebaran Petugas Pemilu yang Meninggal Dunia di Jawa Timur
- Sumenep : 3 orang
- Lumajang : 3 orang
- Surabaya : 3 orang
- Blitar : 2 orang
- Pasuruan : 2 orang
- Pasuruan (Kota) : 2 orang
- Bojonegoro : 2 orang
- Tulungagung : 2 orang
- Mojokerto (Kota) : 1 orang
- Malang (Kota) : 1 orang
- Kediri : 1 orang
- Jombang : 1 orang
- Probolinggo : 1 orang
- Sidoarjo : 1 orang
- Magetan : 1 orang
- Probolinggo (Kota) : 1 orang
- Malang : 1 orang
- Tuban : 1 orang
- Gresik : 1 orang
- Lamongan : 1 orang
Jumlah: 31 orang