7 Fakta 19 Anak-anak di Garut Kecanduan Seks Menyimpang, Dilakukan di Toilet Sampai Lapangan Bola
Perilaku seks menyimpang dilakukan 19 anak-anak di bawah umur di Kabupaten Garut.
Editor: Sugiyarto
"Saya tahu dari laporan orang tua anak-anak itu serta pengakuan korban dan pelaku juga," katanya.
7. Kasus Sudah Ditangani Polisi
Kasus penyimpangan seks anak-anak di Garut tersebut sudah ditangani aparat kepolisian. Anak-anak tersebut juga sudah mendapat penanganan dari psikolog.
"Sudah ada 19 anak yang terlibat, kalau tidak cepat ditangani korbannya akan banyak. Karena ini menular," ujar SH (35), ketua RW setempat saat dihubungi, Kamis (25/4/2019).
Penjelasan Psikolog Mengapa Anak-anak Kecanduan Seks Menyimpang
Perilaku seks menyimpang sodomi tersebut terbongkar setelah ada pengakuan dari orangtua korban.
Lalu mengapa anak-anak bisa kecanduan seks setelah menonton video porno? Berikut penjelasan menurut para psikolog anak dan remaja.
Diketahui bahwa rentang usia 19 anak yang melakukan seks menyimpang ini mulai dari 8 hingga 13 tahun.
Selain ada yang menjadi korban, ada juga yang menjadi pelaku. Dari keterangan keduanya, mereka melakukan aksinya setelah menonton video porno.
Video porno tersebut dimiliki oleh satu dari 19 anak-anak tersebut yang berusia 13 tahun, yang tersimpn di handphonenya.
Menurut Psikolog Pendidikan dan Perkembangan Anak Universitas Muhammadiyah Bandung, Anggi Anggraeni, perilaku seks menyimpang sodomi pada anak bisa terjadi karena dorongan libidonya aktif.
Pada fase laten di usia 5-6 tahun hingga sampai mulai pubertas, dorongan libido atau libidinal harus tidur.
Dorongan libido atau libidinal merupakan dorongan seks yang nanti akan bangkit di usia remaja.
Sedangkan pada usia tersebut, terjadi perkembangan kognitif dan sosialisasi dengan pesat, di mana anak-anak akan berkembang dan banyak bersosialisasi di lingkungannya.