Pameran 'Orak-Arik' di Bentara Budaya Solo, Imajinasi Liar Perupa Muda dari UNS
Pameran 'orak-arik' karya mahasiswa Seni Rupa Murni FSRD UNS digelar Rabu (24/4/2019) malam di Bentara Budaya Solo atau Balai Soedjatmoko
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pada Rabu (24/4/2019) malam di Bentara Budaya Solo atau Balai Soedjatmoko, Pameran bertajuk 'orak-arik' resmi dibuka oleh Sumartono Hadinoto, Komisaris Metta FM.
Pameran diinisiasi oleh perupa muda dari mahasiswa Seni Rupa Murni FSRD UNS yang tergabung dalam komunitas Happines House (HH).
Puluhan karya dengan dominasi genre naif disajikan untuk menunjukkan gaya atau karakter yang beda ke penikmat seni.
Baca: BERITA TERKINI Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Kamis 25 April Pukul 10.15 WIB
Adapun pameran ini akan berlangsung pada 25-29 April 2019 dimulai pukul 09.30 sampai 21.30 WIB di Bentara Budaya Solo.
Happines House (HH) sendiri telah berdiri sejak tahun 2015 yang diisi dari berbagai angkatan.
Komunitas ini banyak memiliki program-program kreatif seperti diskusi karya, bedah karya, pameran tunggal atau pameran bersama, hingga proyek-proyek seni rupa lainnya yang menarik.
Kurang lebih 40 karya terpajang di ruang pamer Bentara Budaya Solo dari 8 perupa muda ini.
Delapan perupa tersebut yakni Amri Faqihudin, Andri Wijaya K, Agusu, Chairul Imam, Dionisius Krisnambudi, Hario Gembel,Hermawan Prastya, dan Lahir Setya B.
Saat ditemui Tribunnews pada pembukaan pameran, Choirul Imam selaku Ketua Happines House (HH) mengatakan pameran diselenggarakan untuk menunjukkan gaya atau karakter yang beda ke penikmat seni.
“Ingin mengenalkan gaya kami, karakter kami, agar masyarakat paham dengan aliran yang kita jalanin, sekaligus memberi warna baru,” ucap Irul.
Untuk diketahui, rata-rata karya yang disajikan dalam pameran ini dengan genre naif.
Sebuah ide atau gagasan yang dituangkan ke dalam kanvas dalam bentuk visual yang aneh dan full colour.
Walaupun begitu, setiap visual yang disajikan dari perupa muda ini memiliki arti dan cerita sendiri.
Irul menambahkan, pameran ini diselenggarakan untuk menjembatani karya-karya naif yang diciptakan dengan berbagai teknik diharapkan dapat diterima di masyarakat umum, khususnya Kota Surakarta dan Sekitarnya.
Di sisi lain, Sigit Purnomo Adi sebagai Kurator Karya sebelum pameran ini berlangsung, mendukung penuh kegiatan yang dilakukan anak didiknya.
“Hal ini bagus untuk anak-anak. Selain melanjutkan proses berkarya, pameran ini juga penting untuk membangun jaringan di luar lingkungan akademisi,” ujar Sigit.
Pria yang berprofesi sebagai dosen di Seni Rupa Murni, FSRD ini mengharapkan Pameran “orak-arik” dapat memompa semangat anak didiknya dapat terus berproses untuk menciptakan karya-karya yang lebih baik kedepannya.
“Mendorong anak-anak agar terus melanjutkan proses berkarya dan dipamerkan keluar area kampus,” ucapnya melanjutkan.
Selain pameran, terdapat juga Workshop yang dibawakan Prof Narsen Afatara dan Bonyong Munny Ardhir dengan tajuk Wacana Seni Rupa Kontemporer.
Workshop ini akan berlangsung pada Jumat, 26 April 2019, pukul 19.00 WIB.
Baca: Update Terkini Teror Bom Sri Lanka, Istri Hamil Bomber Ledakkan Diri Tewaskan Anak dan Polisi
Baca: Jadwal Bola Hari Ini - Piala Indonesia Persebaya vs Madura United Ditunda hingga Laga Garuda Select
(Tribunnews.com/Sina)