Laporan wartawan Tribun Solo Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Menyambut bulan suci Ramadhan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak umat muslim sedunia dan Kota Solo khususnya agar memperbanyak amal saleh melalui program kemanusiaan.
Salah satunya yakni turut berpartisipasi dalam program Ramadan Yaa Dermawan.

Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro mengungkapkan program Marhaban Yaa Dermawan hadir karena Kota Solo masih dipenuhi masyarakat yang memiliki jiwa dermawan.

"Kami meyakini semua umat selalu merindukan kedatangan Ramadan, begitu pun sebaliknya, Ramadhan juga sangat merindukan adanya orang yang dermawan," tuturnya di Hotel Red Chilies Solo, Rabu (24/4/2019).

Dia menambahkan program tersebut bertujuan akhir pada pengentasan kemiskinan di Kota Solo. Septi membeberkan, pergerakan ACT di Solo pada Ramadhan kedepan akan di masifkan dengan 3 program besar.

Meliputi pengadaan 6 titik Food Truck, 10 titik Food Van dan Beasiswa Tepian Negeri. ACT Solo, sambungnya, berusaha memberikan program terbaik, dalam menebar kebermanfaatan untuk masyarakat. "Tiga program itu tadi adalah upaya dan ikhtiar ACT Solo untuk terus komitmen dalam proses pengentasan kemiskinan," ujarnya.

Komisaris PT Global Waqf Corp-ACT, Imam Teguh Saptono dalam kesempatan itu mengungkap aksi ini merupakan percepatan pengentasan kemiskinan global. "Salah satu caranya dengan menaiki gelombang investasi dan memaksimalkan instrumen pendanaan Islam, contohnya zakat dan wakaf," kata dia.

Baca: 12 Ribu Warga Bengkulu Mengungsi, ACT Dirikan 5 Posko Kemanusiaan

Selain itu, ACT Kota Solo memperkenalkan fitur baru untuk memudahkan keterlibatan dermawan.
Vice President ACT, Hafit T Mas'ud menjelaskan pihaknya sudah menyedikan beberapa situs. Situs itu terdiri news.act.id; actnews.tv; dan cepattanggap.id.

"ACT memang sudah merambah dunia digital. Kami sediakan info mengenai program Ramadan dan laman donasi yang lengkap dengan penjabarab progran detil," kata dia.

Melengkapi, Presiden ACT, Ahyudin mengatakan Ramadan merupakan bulan terbaik dan termulia dari semua bulan yang senantiasikan dijadikan momentum pelipatgandaan ikhtiar dan amalan terbaik umat muslim.

"Sekalipun Indonesia masih disibukkan dengan tema politik, Ramadhan merupakan momen menyatukan berbagai perbedaan. Di bulan yang suci ini, kita harus selalu ingat bahwa ekonomi sejumlah negara yang berpenduduk mayoritas Muslim masih mengkhawatirkan, khususnya akibat konflik yang berkepanjangan, baik internal maupurn eksternal," paparnya.