4 Fakta Pilot Lion Air Diduga Tampar Staf Hotel, Viral di Media Sosial hingga Penjelasan Maskapai
4 Fakta pilot Lion Air diduga tampar staf hotel, viral di media sosial hingga penjelasan maskapai penerbangan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
4 Fakta pilot Lion Air diduga tampar staf hotel, viral di media sosial hingga penjelasan maskapai.
TRIBUNNEWS.COM - Simak fakta pilot Lion Air diduga menampar staf hotel di Surabaya, Jawa Timur.
Insiden penamparan terhadap seorang staf hotel di Surabaya yang dilakukan pilot Lion Air pertama kali diketahui dari unggahan Facebook pengguna bernama Sandi Hermawan.
Pada Rabu (1/5/2019), akun Sandi Hermawan mengunggah sebuah video yang menunjukkan pilot Lion Air menghampiri petugas resepsionis hotel.
Bermula dari unggahan Sandi, video pilot Lion Air menampar staf hotel menjadi viral dan diperbincangkan warganet.
Baca: Viral di Instagram Video Pilot Diduga Tampar Pegawai Hotel, Pihak Lion Air Beri Penjelasan
Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut fakta pilot Lion Air diduga menampar staf hotel :
1. Viral di media sosial
Aksi kasar pilot Lion Air pertama kali diketahui dari unggahan video pengguna Facebook bernama Sandi Hermawan.
Akun bernama Sandi ini mengunggah video pilot Lion Air menampar staf hotel di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (1/5/2019).
Dalam keterangan yang ditulis akun Sandi, penyebab pilot menampar staf hotel terjadi karena masalah sepele.
Hanya gara-gara pakaian miliknya yang disetrika staf hotel kurang rapi.
"Arogan sekali pilot L**n Air ini, hanya karena baju yang disetrika oleh pegawai hotel kurang licin/bagus, dia malah arogan.
Kasihan pegawai hotel tersebut babak belur.
Pihak hotel tutup mata takut kehilangan klien maskapai. Tragis," tulis Sandi.
Hingga Jumat (3/5/2019), unggahan Sandi tersebut telah dibagikan lebih dari 27 ribu kali.
Baca: CEO Boeing: Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air Karena Pilot Tak Ikuti Prosedur
2. Penjelasan Lion Air
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro memberikan penjelasan terkait video viral seorang pilot berinisial AG yang berasal dari maskapainya diduga menampar staf hotel di Surabaya, Jawa Timur.
Pada Kamis (2/4/2019), Danang menjelaskan bahwa manajemen Lion Air tengah melakukan proses pengumpulan data, informasi, serta keterangan lain.
Hal tersebut dilakukan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan tersebut.
"Lion Air sangat patuh menerapkan dan mengutamakan budaya kedisiplinan di semua lini, termasuk perilaku ataupun etika karyawan."
"Kebijakan ini dalam rangka mengedepankan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first)," jelas Danang melalui keterangan resmi, seperti dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
3. Pilot AG saat ini dinonaktifkan
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang pilot Lion Air diduga menampar staf hotel di Surabaya, Jawa Timur.
Dilansir Kompas.com, Lion Air menonaktifkan pilot berinisial AG tersebut sebagai langkah pertama yang dilakukan terkait viralnya video tersebut.
"Atas hal tersebut, Lion Air sudah melaksanakan aturan perusahaan dengan tidak menugaskan AG sesuai profesinya atau tidak memberikan izin tugas terbang (grounded)," tutur Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Kamis (2/5/2019).
Baca: Viral, Keluhan Penumpang Lion Air yang Kecewa Anaknya Harus Bawa Barang Miliknya Sendiri
4. Terancam diberhentikan
Terkait viralnya video pilot Lion Air, AG, diduga menampar staf hotel di Surabaya, maskapai berlogo Singa ini tengah melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Dikutip dari Kompas.com, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan jika AG terbukti bersalah maka ia akan langsung diberikan sanksi tegas.
Sanksi tersebut berupa diberhentikannya AG sebagai pilot Lion Air.
Danang menuturkan Lion Air sangat patuh dan mengutamakan budaya kedisplinan, termasuk etika pegawai.
Hal tersebut dilakukan untuk mengedepankan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Kebijakan ini dalam rangka mengedepankan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first)," kata Danang, Kamis (2/5/2019).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)