Usai Insiden Bentrok di Wonogiri, Pimpinan Tertinggi PSHT dan Winongo Sepakat Berdamai
Sebelumnya, bentrok PSHT dan Winongo bentrok di Wonogiri dimulai pada Selasa (7/5/2019) hingga Rabu (8/5/2019) dini hari
Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Dahniel menjelaskan kronologi insiden pengeroyokan terhadap Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditia Mulya Ramdhani.
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi di daerah Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri pada Rabu (8/5/2019) malam.
Kejadian bermula saat Polres Wonogiri menjadi korban saat mengamankan tawuran antarkelompok massa.
Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditia Mulya Ramdhani yang mengamankan bentrok tersebut, malah menjadi korban pengeroyokan.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Dahniel, lantas menjenguk AKP Aditia yang saat ini masih terbaring di ICU Rumah Sakit Dr Oen Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Kamis (9/5/2019).
"Pada saat masuk, dokter langsung memberikan pengobatan terbaik, mudah-mudahan cepat sembuh."
"Saya juga mohon doanya untuk kesembuhan beliau," katanya.
Dia menambahkan, kondisi saat ini AKP Aditya masih belum sadarkan diri, dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya.
"Saat ini belum sadarkan diri, luka-lukanya ada di bagian kepala, badan, dan tangan," katanya.
Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo sepakat mengakhiri pertikaian usai dikumpulkan Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel di Mapolresta Solo, Kamis (9/5/2019).
Dari pantauan TribunSolo.com, tokoh PSHT dan Winongo berpusat di Madiun Jawa Timur (Jatim) yang datang yakni Ketua Umum PSHT, R Moerdjoko Hadi Wijoyo dan Ketua Umum Winongo, Agus Wiyono Santoso.