Toke Kopi dan Pencuri Rebutan Uang Rp 387 Juta
Toke kopi, Khaidir Ari, warga Kampung Seni Antara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah ternyata dibuntuti oleh pencuri.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Serambinews.com, Muslim Arsani
TRIBUNNEWS.COM, REDELONG - Setelah mengambil uang di bank BRI kota Redelong, Bener Meriah, sebanyak Rp 387 juta.
Toke kopi, Khaidir Ari, warga Kampung Seni Antara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah ternyata dibuntuti oleh pencuri.
Akibatnya, uang miliknya raib diambil pencuri.
Aksi pencurian itu kepergok setelah pelaku, Jumain, warga Kampung Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut dilihat oleh anak korban.
Kemudian dikejar oleh massa, hingga kemudian ditangkap satu jam kemudian.
Baca: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Penuhi Panggilan KPK
Baca: Rekayasa Arus Mudik Menggunakan Sistem Ganjil-Genap
Baca: Mengapa Teluk Maya di Thailand, yang dicintai turis, akan ditutup hingga 2021?
Kapolres Bener Meriah, AKBP Fahmi Irwan Ramli, melalui Kapolsek Permata, Ipda Samsuddin, kepada Serambinews.com Kamis (9/5/2019) mengatakan, pelaku sudah ditangkap beserta uang Rp 50 yang dibawa lari.
"Kejadianya tadi didepan rumah korban, ternyata setelah korban mengambil uang di Simpang Tiga, dia rupannya diikuti oleh pencuri dan berhasil mengambil uang ratusan juta saat mobil korban diparkir di depan rumah," ungkapnya.
Ia mengungkapkan kronologi pencurian tersebut, sekira pukul 11.30 WIB korban mengambil uang tunai dari Bank BRI Cabang Simpang Tiga Redelong Sejumlah Rp.387.000.000.
Kemudian setelah mengambil uang korban langsung berangkat pulang ke rumah dengan menggunakan mobil.
Sesampainya di depan rumahnya sekira pukul 12.30 WIB, korban langsung memarkirkan mobil di tepatnya di seberang jalan di depan rumah.
"Dikarenakan mulai turun hujan lalu korban merasa terburu-buru untuk mengangkat kopi gabah yang dijemur di depan rumah dan meninggalkan uang tunai tersebut di mobil dalam keadaan terkunci.
Kemudian korban bersama para saksi-saksi mengangkat kopi yang di jemur tersebut. Pada saat ia mengangkat kopi gabah, korban melihat seorang laki-laki dari arah Kampung Buntul menuju Lhokseumawe dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra 125 warna hitam," urainya.
Kemudian lanjutnya tak jauh dari rumah korban pelaku memutar arah dan kembali ke depan rumah korban dengan cara mendorong sepeda motornya, dan memakirkan sepmor di belakang mobil milik korban.
"Anak korban melihat pelaku mendekati sisi sebelah kiri tepatnya pintu depan sebelah kiri mobil korban, dan melihat pelaku mengeluarkan bungkusan plastik berwarna biru yang berisi uang tunai sejumlah Rp.387.000.000, dari dalam mobil," jelasnya.
Baca: Polisi Ledakkan Bom dari Toko Ponsel di Bekasi
Baca: Mengapa Teluk Maya di Thailand, yang dicintai turis, akan ditutup hingga 2021?
Baca: Jadwal Salat Tarawih Hari Jumat 5 Ramadan 2019/1440 H bersama Muzammil Hasballah, Bengkulu Bersiap!
Melihat ada pria membawa bungkusan uang, lanjut Ipda Samduddin, korban dan saksi langsung mengejar dengan menggunakan sepeda motor hingga ke kampung Seni Antara.
Namun sesampainya di sana, ia mengatakan pelaku sempat berbalik arah menuju Lhokseumawe.
"Karena dikejar, pelaku berhenti di salah satu rumah warga di Kampung Seni Antara dan berlari ke belakang rumah.
Pemilik uang sempat berkelahi dengan pelaku untuk memperebutkan bungkusan plastik berisikan uang itu, hingga uang berhamburan dan pelaku kabur ke arah semak - semak," paparnya.
"Kemudian korban mengumpulkan uang miliknya yang berhamburan itu, dan membawa pulang uang beserta sepeda motor milik pelaku ke rumahnya.
Sesampainya di rumah, korban menghitung uang miliknya tersebut ternyata, jumlahnya sudah berkurang sebesar Rp 50.000.000," pintanya.
Karena pelaku disinyalir masih berada di semak - semak, warga yang sudah tahu kejadian tersebut selanjutnya melakukan penyisiran.
Hingga satu jam kemudian pelaku berhasil diamankan yang ternyata masih bersembunyi di semak belukar, hingga sempat diamuk massa.
"Pelaku kemudian diamankan dan diserahkan kepada pihak kepolisian yang berada di pos retrebusi Kampung Seni Antara," tukas Kapolsek Permata ini.
Dijelaskan, cara kerja palaku disebut sebagai spesialis pencuri yang berasal dari Sumut.
Pasalnya bergerak cepat dengan mengambil uang di mobil dengan menggunakan kunci letter T.
"Dia kami duga spesialis dalam pencurian jenis ini," tegasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Toke Kopi Bener Meriah Berkelahi Dengan Pencuri, Perebutkan Bungkusan Uang Rp 387 Juta