Vera Oktaria Tewas Dibunuh, Berikut 5 Kasus Mutilasi Paling Sadis yang Pernah Terjadi di Indonesia
Tersangka melakukan pembunuhan sadis karena didasari rasa sakit hati terhadap korban yang sering melakukan kekerasan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari ini warga Sumatera Selatan dihebohkan dengan kasus pembunuhan disertai mutilasi di daerah Musi Banyuasin, Sumsel.
Pada 10 Mei 2019, warga Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumsel digegerkan oleh penemuan mayat perempuan dalam keadaan termutilasi.
Mayat perempuan yang dimutilasi dan ditemukan di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Sabtu (11/5/2019) adalah Vera Oktaria (20) yang sehari-harinya bekerja di Indomaret Jalan Jenderal Sudirman 3, Palembang.
Tewasnya korban bernama Vera Oktaria diduga telah dibunuh oleh kekasihnya sendiri.
Dugaan itu diperkuat setelah mendapat keterangan dari pihak keluarga yang menyatakan bahwa korban kerap mendapat ancaman akan dibunuh oleh sang kekasih jika memutuskan hubungannya.
Selain itu, sang kekasih bernama Prada DP yang kini menghilang dan masih dalam pencarian pihak kepolisian.
Kisah tragis pembunuhan dan mutilasi ini bukanlah yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya beberapa insiden pembunuhan disertai mutilasi juga terjadi dan sempat menggegerkan warga setempat.
Bahkan kejadian itu terjadi begitu tragis.
Berikut 5 kasus pembunuhan serta mutilasi paling tragis di Indonesia, bahkan sampai ada yang kesurupan sebagai petunjuknya.
1. Mutilasi suami karena cemburu
Kasus pembunuhan serta mutilasi pernah dilakukan oleh seorang wanita bernama Sri Rumiyati.
Sri Rumiyati resmi menjadi terdakwa kasus pembunuhan serta memutilasi suaminya sendiri pada tahun 2008 silam.
Mengutip dari laman Kompas.com, tersangka melakukan pembunuhan sadis karena didasari rasa sakit hati terhadap korban yang sering melakukan kekerasan dan lebih memperhatikan istri pertamanya yang berada di Lampung.
Anggota Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Iriawan menuturkan, kondisi psikologis ataupun kesehatan fisik tersangka tergolong sehat, termasuk saat melakukan pembunuhan terhadap Hendra.
Sebagian potongan tubuh korban bernama Hendra ditemukan di beberapa tempat.
Dua kantong ditinggalkan Yati di bus Primajasa arah ke Bandung.
Tiga kantong lainnya dalam satu kardus ditinggalkan di sebuah bus Prima Asli jurusan Cirebon, dua kantong lagi ditinggalkan di Bus Patas Mayasari, dan satu kantong plastik berisi kepala ditinggalkan di belakang jok pengemudi taksi berwarna putih.
2. Mutilasi kekasih yang sedang hamil
Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (PMJ) mengungkap kasus pembunuhan mutilasi yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan, Jumat (22/4/2016).
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi-Prabowo, Senin 13 Mei pukul 12.00 Data Masuk 79.04%
Korban dimutilasi untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
Krishna juga menjelaskan, pelaku yang diketahui bernama Agus alias Kusmayadi memiliki hubungan kekasih dengan korban, Nur Atikah (NA).
Agus juga diketahui telah memiliki anak dan istri di Surabaya.
Selama korban menjalin kasih dengan pelaku, korban diketahui hamil dan terus menerus minta dinikahi.
Namun pelaku terus-menerus menghindar, hingga akhirnya pelaku kesal dan membunuh korban dengan cara dicekik.
Setelah dicekik pelaku lalu memutilasi korban untuk menghilangkan jejak.
3. Mutilasi dua anak kandung
Peristiwa memilukan kala Petrus Bakus (27), tega memutilasi putri kandungnya, Amora (4) dan putranya, Fabian (3).
Tragedi itu terjadi di Kompleks Asrama Mapolres Melawi, Gg Darul Falah, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Jumat (26/2/2016) dini hari.
Polisi berpangkat Brigadir, Petrus Bakus, tega menghabisi kedua buah hatinya, putrinya Amora (4), dan putranya Fabian (3).
Tidak hanya membunuhnya, Brigadir Petrus juga memotong tubuh anak-anaknya menjadi beberapa bagian.
Potongan tubuh berserakan di atas tempat tidur.
Brigjen Arief Sulistyanto, Kapolda Kalbar kala itu, mengungkapkan berdasarkan informasi dari istri tersangka,
Windri Hairin Yanti, Brigadir Petrus sering marah-marah dalam sepekan terakhir.
Tersangka mengaku melakukan pembunuhan terhadap anak-anaknya dengan sadar dan tidak menyesal karena ada bisikan yang memerintahkan untuk persembahan kepada Tuhan.
4. Mutilasi anak jalanan
Baekuni alias Babe terkenal sebagai sosok pembunuh kejam dan sadis.
Selama bertahun-tahun, ia menghabisi delapan anak jalanan yang kemudian dimutilasi.
Pada 20 Desember 2010, Babe dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Sadisnya, sebelum membunuh, pria yang dikenal sebagai koordinator anak jalanan itu kerap menyodomi korbannya.
Bahkan, salah satu korban yang ia bunuh masih sempat disodomi meski telah menjadi mayat.
Bentuk kelainan jiwa Babe, ia mengaku menikmati penderitaan korbannya saat tengah sekarat.
Baekuni menjerat korbannya dengan tali sampai mati lemas.
Tindakan itu dilakukan karena anak-anak itu menolak disodomi.
Setelah korban meninggal, barulah Baekuni melampiaskan nafsunya.
Baekuni memotong tubuh korban dan membuang bagian tubuh korban ke beberapa tempat.
Baekuni ditangkap 9 Januari 2010, sehari setelah penemuan potongan jasad Ardiansyah di Jembatan BKT Cakung, Jakarta Timur.
Selama pemeriksaan yang dilakukan polisi Babe diketahui telah membunuh 14 anak di beberapa wilayah sejak tahun 1993.
5. Mutilasi yang dilakukan oleh Ryan Jombang
Very Idham Henyansyah alias Ryan asal Jombang, Jawa Timur telah membunuh 11 orang.
Mengutip dari Surya.co.id, Ryan memang sebuah fenomena sehingga layak masuk dalam catatan sejarah kelam umat manusia.
Nama Ryan, setidaknya di Indonesia, akan dikenang sama kejam dan sama jahatnya dengan Jack the Ripper, Ted Bundy, dan kawan-kawannya, para pembunuh berantai dunia.
Tahun 2018 Ryan menjadi tersangka pembunuhan 11 orang di Jombang dan Jakarta.
Paling tidak, pemberitaan yang "berlebih" itu telah menguak sedikit siapa sosok Ryan dan siapa saja sosok 11 korban yang "dihabisi" di Jakarta (satu orang) dan di Jombang (10 orang).
Bahkan, motif pembunuhan berantai juga sudah terkuak yakni cemburu dan materi/ekonomi.
Motif cemburu terungkap dalam kasus mutilasi terhadap teman dekatnya Heri Santoso hingga tujuh potongan di Depok, lalu dibuang di Jl Kebagusan, Jakarta (12/7/2008).
Sementara itu, dalam kasus pembunuhan 10 orang di belakang rumah orangtua Ryan di desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jatim, selama kurun 2006-2008 terbukti bermotif materi/ekonomi.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Heboh Mutilasi Vera Oktaria, Ini 5 Kasus Pembunuhan Mutilasi Paling Tragis di Indonesia