Dua Bulan Sebelum Meninggal, Ponsel Pratu Kasnun Jarang Aktif Saat Dihubungi Keluarga
Sekitar seribuan warga ikut menghadiri pemakaman Pratu Kasnun di Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Sekitar seribuan warga ikut menghadiri pemakaman Pratu Kasnun di Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (15/5/2019) sekira pukul 08.00 WIB.
Pemakaman prajurit TNI tersebut dilangsungkan dengan proses upacara militer yang dipimpin Dandim 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Hendry Widodo.
Jenazah almarhum Pratu Kusnun tiba di Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (15/5/2019) subuh, sekira pukul 04.30 WIB.
Hanya berselang sekitar dua jam setengah, prosesi pemakaman langsung dimulai sejak pukul 08.00 WIB.
Ratusan prajurit TNI, serta seribuan warga ikut mengantarkan jenazah almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Duka mendalam bukan hanya dirasakan oleh pihak keluarga dekat Pratu Kusnun, tetapi hampir sebagian besar warga di desa itu.
Warga merasa kehilangan putra terbaik mereka yang gugur ketika bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (13/5/2019) lalu.
Tampak warga berbondong-bondong datang ketika proses pemakaman yang sedang berlangsung.
Setelah dilakukan serangkaian upacara militer, prosesi pemakaman dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh warga serta pihak keluarga almarhum.
Pratu Kasnun yang gugur ketika menjalankan tugas dinaikan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi atau menjadi Prajurit Kepala (Praka) Anumerta.
Kenaikan pangkat anumerta tersebut merupakan bagian dari penghargaan yang diberikan negara kepada almarhum karena gugur saat bertugas.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Hendry Widodo usai upacara pemakaman militer yang berlangsung di Dusun Tanjung, Kampung Celala.
Menurut Hendry Widodo, pihaknya sudah menawarkan agar almarhum bisa dimakamkan di taman makam pahlawan, namun pihak keluarga meminta agar jenazah Praka Anumerta Kasnun dikebumikan di makam keluarga.
"Tentunya, ada beberapa pertimbangan sehingga keluarga meminta agar jenazah almarhum dikebumikan di kampung ini," kata Hendry Widodo.
Disebutkan Dandim, Praka Anumerta Kasnun, merupakan salah seorang prajurit TNI yang menjadi anggota Satgas Batalyon 321 Raider di jajaran Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad).
"Almarhum, gugur ketika menjalankan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua ketika terjadi kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)," jelasnya.
Gugurnya prajurit TNI ketika menjalankan tugas, sehingga mendapat penghargaan dari negara berupa kenaikan pangkat anumerta atau satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya.
"Kenaikan pangkat ini merupakan penghargaan. Untuk jadwal pemakaman, sudah sesuai dengan yang diagendakanh hari ini," ujarnya.
Meski masih diselimuti duka yang mendalam karena kehilangan putra ketiganya, namun M Adam, berusaha tetap tegar menghadapi cobaan.
M Adam, adalah ayah dari Praka Anumerta Kasnun yang gugur ketika menjalan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (13/5/2019) lalu.
Rasa sedih yang mendalam dirasakan oleh keluarga besar Praka Anumerta Kusnun di Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah.
Tetapi, kepergian putra terbaik Dusung Tanjung itu, selain menyisakan duka, juga memberikan rasa bangga bagi keluarga yang ditinggalkan.
M Adam justru mengaku bangga karena putranya gugur membela bangsa serta menjaga keuntuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)).
"Saya tidak sedih, dan tidak merasa kehilangan karena anak saya gugur di medan tempur. Tapi saya malah bangga, dia (Kasnun) gugur ketika membela bangsa ini," kata M Adam.
Walau terlihat tegar, namun kesedihan yang mendalam masih tergambar di wajah Ayah Praka Anumerta Kasnun.
Dia mencoba menyimpan kesedihannya di balik kebanggaan terhadap putranya yang gugur serta pulang tinggal nama setelah menjalankan tugas negara.
"Dia gugur dalam tugas, bukan karena lari dari tugas. Itu yang membuat saya tidak sedih dan tidak merasa kehilangan," aku M Adam.
Beberapa hari sebelum meninggal, M Adam mengaku telah mendapat firasat. Namun tanda-tanda itu, diabaikan karena dianggap sebagai hal biasa terjadi.
"Firasat pertama, saya tiga hari sebelum kejadian, tidak bisa tidur. Bahkan monyet serta bebek angsa peliharaan kami di belakang rumah hampir tiap malam berteriak," kata M Adam.
Teriakan monyet peliharaan serta ributnya bebek angsa di belakang rumah M Adam, menjadi sebuah tanda bila salah satu anggota keluarganya akan pergi selamanya.
"Kita kan nggak tahu, barangkali itu, merupakan tanda kalau Kasnun akan gugur di tempat tugasnya. Tapi setelah kejadian ini, baru kami sadari bahwa semua itu, barangkali tanda-tandanya," aku M Adam.
Dua bulan sebelum meninggal, Praka Anumerta Kasnun, tidak pernah lagi menghubungi orang tuanya.
Bahkan ketika dihubungi ponsel milik almarhum jarang aktif, hingga akhirnya dikabarkan Kasnun telah gugur dalam tugas.
Baku Tembak
Sebelumnya, baku tembak antara aparat TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi selama sekitar lima jam di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (13/5/2019).
Akibat kejadian tersebut, seorang anggota TNI bernama Pratu Kasnun gugur karena mengalami luka tembak di bagian punggung.
"Pada saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika, korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT saat dalam perjalanan menuju ke RS Charitas Timika, dan rencana besok akan diterbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis Senin.
Ternyata korban yang gugur bukan diterbangkan ke Aceh Selatan sebagaimana yang dikutip Serambinews.com dari Kompas.com yang berasal dari rilis Kapendam XVII Cenderawasih.
Karena berdasarkan penelusuran Serambinews.com, korban ternyata berasal dari Desa Celala, Kecamatan Celala, Aceh Tengah.
Informasi ini juga diperkuat oleh sejumlah komentar netizen di kolom komentar Facebook Serambinews,com dan sumber Facebook lainnya yang mengenal sosok korban.
Pratu Kasnun gugur ketika sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
Pratu Kasnun gugur ketika sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua. (Net)
Salah satunya dari dinding Facebook/Umar Rashid Warto Selusien yang mengabarkan musibah tersebut seperti berikut ini.
Baca: Izin Numpang Mandi di Blok 3, Napi Rutan Palangkaraya Ditemukan Tewas Gantung Diri
"INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN..TNI AD BERDUKA, SELAMAT JALAN PAHLAWAN BANGSA
Selamat jalan Pratu Kasnun NRP 31140648470894 PUTRA CELALA KABUPATEN ACEH TENGAH Angota SATGAS YR 321/GT, pratu Kasnun Gugur dalam kontak tembak antara anggota Satgas YR 321/GT dengan kelompok KKSB tadi siang pada 13 Mei 2019 pukul 11:15 WIT di co 0387-3047 tepatnya di Ujung Bandara Mugi.
Saat ini alm Pratu Kasnun sedang dalam perjalanan Pkl 14.30 WIT Jenazah Alm take Off dari Mugi menuju Bandara Timika dan diperkirakan besok malam sekitar pukul 22:30 Wib alm Pratu kasnun tiba di bandara SIM Banda Aceh selanjutnya dilanjutkan dengan menggunakan jalur darat dari banda aceh menuju DESA CELALA KEC CELALA KAB ACEH TENGAH."
Serangan dari Arah Ketinggian
Berdasarkan rilis dari Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, korban dan prajurit TNI lainnya ketika diserang KKB sedang melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga.
Kejadiannya berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan Trans Papua berjalan aman dan lancar.
Namun, pada saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Mugi, secara mendadak mendapatkan serangan dari arah ketinggian oleh pihak KKB pada pukul 11.15 WIT.
"Pasukan kami berhasil mengidentifikasi dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.
Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI berusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan.
Sementara itu sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin oleh Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran.
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Rabu Malam, Data Masuk 83% Lebih
Situasi akhirnya berhasil dikuasai, KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil dipukul mundur dan mereka melarikan diri ke arah hutan.
Pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB, namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.
"Hingga laporan ini diterima sekitar pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan, namun belum didapatkan laporan lebih lanjut," kata Aidi.
Sementara itu, saat dilaksanakan pengecekan, baru diketahui bahwa Pratu Kasnum mengalami luka tembak di bagian punggung.
Namun dia gagal diselamatkan karena ketika hendak dievakuasi ke Mimika, Pratu Kasnum mengembuskan nafas terakhir.
Minta Jenazah Dipulangkan
Suasana duka menyelimuti kediaman M Adam dan Samsi warga Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (13/5/2019).
Salah seorang putranya, Pratu Kasnun gugur ketika sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
Kepastian tentang adanya prajurit TNI yang meninggal ketika bertugas di Papua, merupakan warga Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, dibenarkan oleh Sekdes Kampung Melala, Halidi.
Kades Halidi menyebutkan bahwa ada salah seorang warganya di kampung itu yang tertimpa musibah.
"Benar, bahwa almarhum merupakan warga asli dari Dusun Tanjung," kata Halidi yang dihubungi Serambinews.com, melalui telepon seluler, Senin (13/5/2019) malam.
Meski telah dipastikan gugur dalam tugas, namun sebagian pihak keluarga prajurit TNI ini, masih belum percaya bila salah seorang anggota keluarga telah pergi lebih dulu menghadap Sang Khalik.
"Pihak keluarga almarhum, antara percaya dengan tidak dengan kabar meninggalnya anggota keluarganya," kata Halidi.
Menurut informasi yang diterima Halidi dari pihak keluarga korban, jenazah Pratu Kusnun diminta untuk dibawa kembali ke kampung halamannya untuk dikebumikan di Dusun Tanjung, Desa Melala, Kecamatan Celala.
"Tapi, kabarnya jenazah almarhum baru tiba besok malam. Itupun belum bisa kami pastikan apakah besok malam sampai kemari," jelasnya. (my)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Seribuan Orang Hadiri Pemakaman Pratu Kasnun
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.