Bom Molotov di Rombongan Peserta Aksi 22 Mei
Tiga mobil Elf berisi 56 orang diamankan polisi di jembatan Surabaya-Madura ( Suramadu), Senin (20/5/2019) pagi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Wasil (27) supir mini bus Elf mengaku hanya menjadi sopir yang mengantarkan rombongan para santri dari sebuah pondok pesantren di kawasan Lenteng, Proppo, Pamekasan.
Baca: Sandy Walsh di Jakarta, Proses Naturalisasi?
Baca: Jokowi Menang 55,50%, Prabowo 44,50%, Lihat Perbandingan Perolehan Suaranya di Pilpres 2019 dan 2014
Saat ditanyai tujuan perjalanan para rombongan, Wasil menjawab, tujuan perjalanannya hanya sampai Bandara Juanda Surabaya.
"Tidak ke Jakarta, ini saya antar para santri mau ke Bandara Juanda," katanya pada awakmedia, di Halaman Gedung Reskrimum Polda Jatim, Senin (20/5/2019).
Setahu Wasil, rombongan santri minta diantar ke Bandara Juanda untuk menjemput kiai mereka.
"Enggak, enggak ke Jakarta tapi mau ke Juanda jemput Pak Kiai," lanjutnya.
Baca: Menelusuri Sejarah Masjid Nurul Iman Padang, Kokoh Diguncang Gempa hingga Pernah Jadi Sasaran Bom
Lagipula, Wasil menambahkan, mobil yang digunakannya mengantarkan para rombongan merupakan mobil sewaan.
Dan hanya disewa selama sehari saja, dengan tujuan perjalanan sebagaimana yang telah disebutkannya.
"Saya sopirnya ini mobil cuma sewa, disewa sehari," tandasnya.
Mobil Elf Diperiksa 2 Kali di Madura Lolos, Tapi di Suramadu Ada Bom Molotov, Sopir: Saya Tak Tahu
Wasil (27) supir minibus Elf mengaku tidak tahu mengenai benda menyerupai bom molotov di dalam mobilnya.
Selama perjalanan menuju dari Pamekasan menuju Surabaya, ia tak mencium aroma menyengat apa-apa di dalam mobil.
"Saya gak tahu sama sekali, saya gak tau ada barang itu," katanya seraya menggelengkan kepala di Halaman Parkir Direskrimum Polda Jatim, Senin (20/5/2019).
Di hadapan awakmedia, Wasil memegang keempat botol bersumbu yang diwadahi kantong kresek.
Wasil menjawab satu persatu pertanyaan awak media, sembari membuka lapisan kresek berwana putih yang membungkus empat botol bersumbu itu.