Protes Penembakan di Jakarta, Warga di Madura Membawa Sajam dan Bambu Runcing Bentrok dengan Polisi
Protes Penembakan di Jakarta, Massa Massa Aksi di Pamekasan Madura Bawa Sajam dan Bambu Runcing Bentrok dengan Polisi.
Editor: Mujib Anwar

Protes Penembakan di Jakarta, Massa Massa Aksi di Pamekasan Madura Bawa Sajam dan Bambu Runcing Bentrok dengan Polisi
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Ratusan warga dari kawasan barat dan pantura Pamekasan Madura menggelar unjuk rasa ke Polres Pamekasan, dengan membawa sejumlah peralatan, di antaranya kayu balok, senjata tajam (sajam), batu dan bambu runcing, Rabu (22/5/2019) siang.
Massa yang sebagian mengendarai sejumlah mobil pikap dan truk, terlebih dulu berkumpul di kawasan area monumen Arek Lancor, Pamekasan Madura. Selanjutnya mereka melaksanakan salat duhur di Masjid Agung As Syuhada, Pamekasan Madura.
Berselang berapa jam kemudian, massa warga bergerak menuju Polres Pamekasan. Namun mereka tertahan di pertigaan Jl Stadion – Jl Kesehatan, Pamekasan.
Karena di lokasi ini, sejumlah aparat keamanan sudah siaga untuk menghadang mereka masuk ke halaman Polres Pamekasan, dengan menempatkan mobil water canon.
Baca: Innalillahi wa Innailaihi Rajiun, Manusia Tertua Asal Blitar yang Berusia 194 Tahun Meninggal Dunia
Baca: Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Ikut Aksi di Bawaslu, Begini Kondisinya Sekarang & Juga Kiai Lain
Baca: Aksi 22 Mei People Power di Jakarta Dinilai Bukan Katagori Jihad, Begini Penjelasan Tokoh di Madura
Baca: BREAKING NEWS - Diduga Mau ke Jakarta Bawa 4 Bom Molotov, 54 Orang Pamekasan Diamankan di Suramadu
Baca: Sasar Motor di Alfamart Indomaret, 40 Motor Konsumen Digondol Komplotan Begal Antarkota di Jatim ini
Selanjutnya sejumlah perwakilan pengunjuk rasa masuk untuk berdialog dengan Kapolres Pamekasan, AKBP Teguh Wibowo dan anggotanya di dalam Mapolres.
Sementara massa di luar orasi bergantian. Isinya, diantaranya minta Bawaslu RI mendiskualifikasi pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Maruf Amin.
Selain itu, massa aksi warga juga meminta aparat Polri di Jakarta tidak menembaki pendemo massa aksi 22 Mei di Jakarta.
Ketika perwakilan menemui Kapolres Pamekasan, di antara massa melempari batu ke arah polisi.
Namun polisi tetap diam tidak bertindak. Kemudian disusul pula dengan beberapa lemparan batu.