Supangat Bingung Cari Atap Gedung Bengkelnya Usai Disapu Angin Puting Beliung
Selain atap rumah warga, beberapa bangunan juga rusak parah, dinding yang terbuat dari batako sampai roboh akibat kencangnya tiupan angin
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MEMPAWAH - Cuaca ekstrem terjadi saat hujan deras disertai angin kencang, kilat dan guntur melanda di sekitar wilayah Kabupaten Mempawah, di Kampong Paoh, Kelurahan Anjungan Melancar, Kabupaten Mempawah, Rabu (22/5) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah itu datang angin puting beliung yang menerjang disekitar Kampung Paoh, tepatnya di RT 15 RW 01 sehingga menyapu belasan rumah warga hingga porak poranda.
Sedikitnya, 11 rumah hunian warga porak poranda, 6 tempat usaha dan 1 kantor KUA rusak.
Atap rumah beterbangan, bahkan ada yang melayang tersapu puting beliung hingga 200 meter.
Selain atap rumah warga, beberapa bangunan juga rusak parah, dinding yang terbuat dari batako sampai roboh akibat kencangnya tiupan angin.
Atap rumah yang melayang menimpa beberapa rumah warga lainnya hingga jebol, sejumlah batang pohon tumbang dan nyaris menimpa bangunan lain.
Saksi mata, sekaligus korban, Supangat (44) mengatakan saat kejadian warga berhamburan keluar rumah dan mencari tempat aman.
Baca: Angin Puting Beliung Landa Desa Bajuin
"Atap bengkel las saya habis terbang semua karena angin puting beliung, bahkan ada yang melayang sampai 200 meter jauhnya, dan kebanyakan hilang entah kemana," ujarnya saat dijumpai Tribun di lokasi.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las dan akrab disapa Pak Usu tersebut mengatakan, atas musibah puting beliung tersebut beberapa unit mobil rusak akibat tertimpa atap yang roboh.
"Ada pohon yang tumbang, saya lihat 8 rumah tergolong rusak parah, sisanya porak poranda atapnya lepas semua," terangnya.
Pak Usu menuturkan saat kejadian, warga setempat keluar rumah, hujan begitu deras menderu hingga teriakan warga nyaris tak kedengaran.
"Warga panik semua, lihat angin kencang sekali, teriak pun tidak kedengaran," ucapnya.
"Lampu seketika mati, dan puting beliungnya menggulung seperti ombak, namun tidak lama, sekitar lima menit sudah selesai, tapi rumah udah pada hancur," tambahya.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Ada Sirkulasi Angin, Sejumlah Wilayah Alami Cuaca Esktrem Hari Ini Rabu 22 Mei
Menurut keterangan Pak Usu, angin yang begitu kencang bertiup sebanyak dua kali, dimana tiupan pertama membuat beberapa atap terlepas, dan tiupan kedua membuat atap melayang-layang dan beberapa dinding batako roboh.
"Angin datang dari areal persawahan, karena disini lokasi pemukiman warga berada di dekat sawah yang luas, tidak jauh dari sini ada gunung, jadi sawah lapang itu tidak ada penghalang bagi angin puting beliung itu," tuturnya.
Terpisah, korban lain Sulistyo (29) menuturkan, saat musibah puting beliung itu, atap rumahnya terlepas, pohon sawo depan rumahnya tumbang dan nyaris menimpa dua unit mobil miliknya.
"Mobil itu kalau tidak saya pindahkan pasti sudah hancur tertimpa pohon, warga yang lain ada yang mobilnya tertimpa atap sampai rusak, syukur saya pindahkan begitu angin menderu," tuturnya.
Ia mengatakan sampai saat ini belum ada menerima bantuan dari pihak manapun, dan mereka sangat mengharapkan itu mengingat ini sudah dekat waktu lebaran.
"Tadi pagi sudah ada datang dari BPBD dan Dinas Sosial namun mereka baru melakukan pendataan saja, untuk bantuan belum ada kami terima, saya harap segera dibantu," ujarnya.
Sulistyo memprakirakan, kerugian yang ia alami mencapai Rp 10 juta rupiah sebab, kerusakan yang dialami cukup parah dan material sisa bangunan yang melayang suda hilang entah kemana.
Dari pantaun Tribun, masyarakat sekitar Kampung Paoh saat ini sedang beraktivitas membersihkan pekarangan rumah dan memperbaiki atap.
Pondok-pondok warga di sawah disapu bersih oleh angin puting beliung, beberapa terlihat berpindah tempat dan hanya sisa tiang yang menancap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.