Jenazah Amril Korban Terkaman Harimau Dibawa ke Sambas
Jenazah korban ditemukan di area perkebunan akasia Kanal Sekunder 41 PT RIA dan di sekitar lokasi dijumpai satu ekor harimau.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PELANGIRAN - Seorang pria bernama Amri (32) diduga telah diserang seekor Harimau Sumatera di Kanal Sekunder 41 PT. RIA, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Kamis (23/5/2019).
Pria beralamat di Dusun Perasak, Desa Gapura, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat ini ditemukan oleh rekannya sudah meninggal di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, S.IK, MH melalui Kassubag Humas Polres Inhil, AKP Syafri Joni menuturkan, sekira pukul 12.00 WIB diperoleh informasi tentang dugaan penyerangan hewan buas tersebut kepada masyarakat.
"Korban ditemukan di area perkebunan akasia Kanal Sekunder 41 PT RIA dan di sekitar lokasi dijumpai satu ekor harimau. Tidak jauh dari lokasi tersebut ditemukan korban dalam keadaan tertelungkup dengan beberapa luka yang diduga akibat diterkam oleh harimau," jelas AKP Syafri Joni melalui keterangannya, Jumat (24/5/2019).
Sebelumnya sekira pukul 06.30 WIB, dijelaskan Kassubag Humas, korban bersama dengan 8 orang rekannya pergi bekerja untuk melakukan pemanenan tanaman Akasia di Kanal Sekunder 41 PT. RIA Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran.
Selanjutnya sekira pukul 10.30 WIB, saat rekan-rekan korban telah kembali ke camp untuk beristirahat, namun korban tidak kunjung kembali.
Hingga akhirnya setelah menunggu lebih kurang 30 menit, rekan-rekan korban (para saksi) berupaya mencari korban dengan menggunakan excavator.
"Setelah lebih kurang 1 jam melakukan pencarian, korban akhirnya ditemukan. Para saksi langsung mengevakuasi korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia, dan mengalami luka yang diduga akibat serangan harimau di bagian tengkuk dan leher," jelas Kassubag Humas.
Jenazah Dibawa ke Sambas
Jenazah Amril (32) akan dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) atas permintaan keluarga korban.
Sebelum dibawa ke Kampung halamannya, jenazah korban dibawa dari Kecamatan Pelangiran ke Tembilahan dengan menggunakan speedboat didampingi oleh Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang Brigadir Erwin A.
Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, S.IK, MH melalui Kasubbag Humas Polres Inhil menuturkan, sebelumnya jenazah korban telah menjalani pemeriksaan medis di Pelabuhan PT.RIA oleh dokter dari UPT Puskesmas Pelangiran.
"Proses evakuasi korban dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ke pelabuhan menggunakan speedboad 15 PK. Proses evakuasi dan pemeriksaan medis oleh UPT Puskesmas Pelangiran selesai sekitar pukul 16.00 WIB," ungkap Kasubbag, Jumat (24/5/2019).
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa korban mengalami luka pada bagian tengkuk, leher, kepala bagian belakang, mata sebelah kanan yang diduga akibat serangan harimau.
"Upaya yang dilakukan setelah memeriksa saksi, mengumpulkan barang bukti, meminta visum, koordinasi juga sudah dilakukan dengan BBKSDA Provinsi Riau," kata AKP Syafri Joni.
Serang Warga
Sebelumnya, pada awal Maret 2019 lalu, seekor harimau menyerang Warga Riau bernama Mardian (31).
Korban adalah seorang warga Desa Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir , Riau.
Ia diduga menjadi korban terkaman harimau di Sungai Rawa, Desa Simpang gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Inhil, Riau, Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.
Penjelasan dari Kapolres Inhil AKBP Christian Rony, S.IK, MH melalui Kapolsek Gaung Iptu Walsum, Sabtu (2/2//2019) malam, menyebutkan peristiwa naas itu bermula ketika Mardian bersama sama dengan Bujang dan Nahar bekerja mengolah kayu di hutan di Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung.
Saat asyik bekerja, kata Iptu Walsum, tiba-tiba Mardian berteriak meminta tolong.
"Suaranya terdengar sangat keras," ucapnya.
Iptu Walsum juga menceritakan, saat itu, Bujang dan Nahar berada terpisah bebebera meter dari Mardian.
Melihat koleganya diterkam harimau, Bujang segera berusaha membantu Mardian dengan menggunakan tangan kosong dan melemparkan potongan kayu ke arah harimau tersebut.
Sementara Nahar bergegas pergi mencari bantuan.
"Tidak lama Nahar datang bersama dengan Edi, saat itu saudara Mardian masih dalam terkaman harimau tersebut dan mengalami luka gigitan binatang buas pada bagian punggung belakang sebelah kanan dan luka gigitan pada bagian kepala," ujar Kapolsek Gaung Iptu Walsum, Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 22.50 WIB.
Kapolsek mengisahkan, pada saat kejadian naas itu, Mardian melakukan perlawanan dengan cara menendang harimau tersebut sehingga harimau melepaskannya dari cengkraman.
"Selanjutnya Bujang langsung menyelamatkan Mardian dan meninggalkan TKP untuk menyelamatkan diri," ujarnya.
Korban pun langsung dilarikan ke RSUD Puri Husada Tembilahan.
Berdasarkan pantauan Tribun Pekanbaru di RSUD Puri Husada, kondisi korban Mardian sangat memprihatinkan dengan luka berat di bagian wajah, kepala dan tubuh.
Sedangkan telinga korban nyaris putus dengan luka serius di bagian dada, punggung, lengan kiri dan kanan.
Harimau Terjebak di Permukiman
Tahun 2018 lalu, kehadiran Harimau Sumatera di pemukiman warga juga menghebohkan Inhil.
Harimau masuk ke pemukiman warga di Desa Pulau Burung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rabu (14/11/2018) siang.
Kali ini binatang buas tersebut terlihat oleh warga dalam keadaan tersepit (terjebak) di antara dinding ruko milik warga.
"Ada harimau terjebak di bangunan tepi laut, bangunan toke, harimau itu posisinya antara bangunan dan bangunan," jelas Najib, seorang warga setempat.
Tidak lama setelah terjebak tersebut, warga sekitar yang penasaran pun beramai-ramai mendatangi lokasi untuk melihat.
Tidak lama masyarakat ramai, dijelaskan Najib lagi, posisinya HS itu lari kebelakang bangunan diduga ingin mau melarikan diri.
Namun karena sepertinya ada pagar membuat si belang balik lagi memutar dari belakang dan akhirnya masuk lagi ke bawah bangunan (ruko) tersebut.
"Di bawah ruko. Namanya bangunan pinggir laut kan ada tiang pancang, posisinya sekarang masih dibawah situ. Pas posisi harimau itu masuk ke bawah itu, kami nampak, ramailah masyarakat nampak, memang kelihatan ada," ungkap Najib.
Saat ini posisi HS terjebak di bawah ruko tersebut menjadi tontonan warga, sembari menunggu kedatangan Tim BBKSDA Riau untuk melakukan tindakan.
"Tadi ada nelpon, katanya mau kesini, ntah pakai helikopter ntah pakai apa ndak tau juga," tuturnya. (Tribuntembilahan.com/T. Muhammad Fadhli)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul UPDATE Korban Tewas Serangan Harimau Di Pelangiran Inhil Riau Disemayamkan di Kampung Halamannya