Jadi Perlintasan 66 Ekor Gajah Sumatera, Jalan Ton Pekanbaru-Sumai Dibuat Underpass
Sebanyak 66 ekor gajah Sumatera berkeliaran di kawasan Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, dan pekerja sering melihat gajah liar
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sebanyak 66 ekor gajah sumatera berkeliaran di kawasan Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, dan pekerja sering melihat gajah liar itu di beberapa titik.
Untuk itu, akan dilakukan pembangunan perlintasan gajah Sumatera itu hasil pertemuan BBKSDA Riau bersama Kementrian PUPR dan ditujukan agar gajah Sumatera yang ada di kawasan Minas, Kandis, Pinggir dan Mandau bisa leluasa mengikuti jalur lintasan mereka yang reguler setiap tahun.
Hal itu dilakukan supaya lintasan gajah Sumatera tidak terganggu oleh adanya pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131,48 kilometer yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Dibeberkan Dinny Suryakencana, selaku Pimpinan Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Seksi 3-4 dari PT Hutama Karya (Persero).
Baca: Paguyuban Alumni SMAN 2 Jakarta Angkatan 83 Berbagi dalam Keberagaman
Baca: CEO YG Entertainment, Agensi yang Menaungi Blackpink, Bantah Dituduhan Menyediakan Jasa Asusila
Baca: Demi Pecah Antrean di SPBU Reguler Selama Arus Mudik, Pertamina Siapkan SPBU Modular
Baca: Petani ini Tewas Terpanggang di Kebun Tebu yang Terbakar, Jasad Ditemukan Dalam Posisi Sujud
Baca: Faktor X yang Sebabkan Barcelona Gagal Juara Copa del Rey Musim Ini
Enam jalur perlintasan gajah tersebut satu diantaranya berada di daerah Sungai Tekuana (seksi 2), tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak.
Di kawasan ini setidaknya ada sekitar 13 ekor gajah sumatera liar yang berkeliaran.
Sedangkan 5 lainnya, semuanya masuk dalam seksi 4.
Dekat dengan Suaka Margasatwa (SM) Balai Raja.
Ada 6 ekor gajah menetap di SM Balai Raja.
Sedangkan sekitar 42 ekor bergerak secara rutin dari kantong SM Balai Raja ke SM Giam Siak Kecil.
“Kalau prosesnya sendiri di lapangan belum terkonstruksi, masih finalisasi design,” katanya saat ditemui usai Rapat Pleno Pembahasan Persilangan Jalan Tol Pekanbaru - Dumai dengan Jalur Satwa Gajah di salah satu hotel di Pekanbaru pada Senin (27/5/2019).
Dinny melanjutkan, sesuai dengan hasil koordinasi dengan sejumlah pihak, salah satunya BBKSDA Riau, jalur perlintasan gajah yang dibangun ini akan dibuat mirip dengan habitat alaminya.
“Kita buat sesuai dengan alaminya, tidak dibuat keras. Konturnya tetap alami.
Dari BBKSDA menyarankan agar ada tanaman yang bisa ditanam di sekitar underpass (terowongan bawah tol) yang akan dibangun, agar gajah merasa tidak terganggu,” ucapnya.
Dia memaparkan, selama proses pembangunan tol, sejumlah pekerja di lapangan memang beberapa kali sempat melihat kehadiran gajah Sumatera liar secara langsung.
“Ada beberapa yang melihat. Pada Desember 2018 daerah STA 74. Bulan Maret 2019 STA 61.
Beberapa tidak langsung melihat gajah, tapi jejak-jejak gajah yang mendekati titik-titik yang memang kita persiapkan untuk perlintasan tersebut,” ulasnya.
Ukuran terowongan gajah sendiri bervariasi.
Ada yang punya tinggi batas ruang (clearance) 4,5 meter hingga 11 meter dan lebar mulai dari 25 meter hingga 45 meter.
Sementara itu, Kepala BBKSDA Riau Suharyono menuturkan, berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Kementrian PUPR, PT Hutama Karya selaku pelaksana pembangunan tol, sepakat untuk pembuatan jalur perlintasan gajah dititik-titik yang sudah ditentukan.
“Titik-titik ini memang diadakan khusus untuk mengakomodir kepentingan jalur perlintasan gajah di wilayah itu.
Kita harapkan adanya terowongan jalur gajah tadi, dibuat alami.
Mereka tidak terganggu karena bagaimana pun kita harus tetap memperhatikan keberadaan satwa di sana,” tuturnya.
Rencana pembangunan jalur perlintasan gajah ini, sudah masuk ke dalam tahap rancang bangun dan akan dilaksanakan pembangunannya pada tahun ini.
Suharyono menambahkan, terkait ini pihaknya juga akan menambah pos-pos pengamanan, petugas akan lebih meningkatkan pengawasan, terutama di jalur-jalur perlintasan gajah ini.
Untuk antisipasi kegiatan perburuan liar, BBKSDA katanya juga gencar melakukan giat preventif, melalui penyadartahuan kepada masyarakat.
“Preventif yakni lewat patroli. Untuk pencegahan terjadinya perburuan liar dan sebagainya.
Pada akhirnya kita akan lakukan tindakan represif, penegakan hukum terhadap pelanggar,” tegas Suharyono. (Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul 66 Ekor GAJAH Sumatera Berkeliaran di Kawasan Proyek Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pekerja Sering Lihat,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.