Berhasil di Jagorawi, Sistem Terbuka Juga Sukses di Tol Jakarta Cikampek
Yayat menambahkan bahwa keberhasilan dalam mengurai kemacetan arus mudik tahun ini tidak terlepas dari sinerjitas sejumlah stakeholders
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat tata kota, Yayat Supriyatna, menilai relokasi Gerbang Tol Cikarang Utama (GT Cikarut) berkontribusi besar dalam kelancaran arus mudik dan balik 2019.
Relokasi GT Cikarut mengurai penumpukan antrean kendaraan yang sebelumnya terpusat di GT Cikarang Utama.
Baca: Orangtua Pemuda Tewas Dibakar Hidup-hidup di Bekasi Geram, Ingin Lihat Langsung Para Pelaku
Sebelumnya penumpukan terjadi karena baik arus yang hendak menuju Gerbang Tol Utama Cikampek maupun yang akan menuju ke arah Bandung melalui ruas jalan tol Cikampek arah Purbaleunyi menjadi satu.
Yayat menambahkan bahwa keberhasilan dalam mengurai kemacetan arus mudik tahun ini tidak terlepas dari sinerjitas sejumlah stakeholders.
"Mengatur kelancaran 1 juta lebih arus kendaraan antar kota dalam satu periode waktu yang sama bukanlah hal yang mudah. Hal ini mungkin hanya terjadi di Indonesia pada saat puncak arus mudik," kata Yayat kepada wartawan, Rabu (13/6/2019).
Yayat menambahkan, BPJT, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BUJT dan Korlantas Polri telah bekerjasama dengan baik dalam menjalankan peranya masing-masing mengatur arus mudik tahun ini.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, musim mudik lebaran tahun ini terpantau jauh lebih lancar.
Kelancaran perjalanan mudik Lebaran 2019 terutama yang melalui Tol Trans-Jawa seakan berhasil menggeser tradisi lama terkait mudik lebaran yang pada pelaksanaan mudik di tahun tahun sebelumnya dipastikan selalu identik dengan antrian panjang dan kecelekaan.
Dalam kesempatan lain, Sekjen Gapensi, Andi Rukman Karumpa, menilai mudik Lebaran tahun 2019 ini merupakan yang terlancar dibanding mudik di Lebaran tahun sebelumnya.
"Jakarta ke Surabaya, sekarang bisa ditempuh di bawah 10 jam. Jakarta ke Situbondo bahkan ditempuh hanya 14 jam. Padahal dulunya bisa 20 jam. Begitu juga dengan Jakarta-Palembang. Karena ruas tol terpanjang Bakauheuni-Palembang, maka Jakarta-Palembang dapat ditempuh hanya 8 jam," kata Andi.
Selain lebih lancar, yang paling penting dari pada mudik 2019 ini adalah menurunya angka kecelakaan yang drastis.
Data Korlantas Polri menyebutkan bahwa angka kecelakaan menurun dibandingkan dengan musim mudik 2018.
Baca: Usai Lebaran, 186.296 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Melalui Stasiun Pasar Senen
Sementara Irra Susiyanti, Corporate Communications Department Head, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, menyatakan bahwa volume lalu lintas arus mudik dan balik Lebaran 2019 di Jalan Tol Jakarta Cikampek adalah yang terbesar sepanjang sejarah jalan tol di Indonesia, atau bahkan di dunia.
"Angka tersebut memecahkan rekor sebelumnya, pada periode yang sama di tahun 2018. Total lalu lintas mudik 2019 adalah sebesar 1,21 juta kendaraan yang melintas pada H-1 s.d. H-7, sementara arus balik H+1 s.d H+4 lebaran, sekitar 916 ribu kendaraan telah kembali ke Jakarta," kata Irra.