Kaki Beruang Madu yang Terperangkap Jeratan Babi di Aceh Harus Diamputasi
Anak beruang itu mengalami luka dan patah di pergelangan kaki sebelah kanan, lukanya sudah membusuk dan tulangnya keluar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Muhammad Nasir
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Dua ekor beruang madu ditemukan terperangkap jeratan babi di di kawasan pengunungan Gampong Ladang Neubok, Kecamatan Jeumpa, Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu (12/6/2019) lalu.
Beruang madu yang merupakan induk dan anaknya itu diboyong ke Banda Aceh oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh karena luka serius.
Anak beruang madu yang memiliki berat 15 kg dan perkiraan usia sekitar 2 tahun ini mengalami luka parah di kakinya.
BKSDA lalu membawanya ke Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah untuk menjalani perawatan.
Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, anak beruang itu mengalami luka dan patah di pergelangan kaki sebelah kanan.
Baca: 2 Putranya dari Pernikahan Pertama Tak Datangi Akad Nikah Ajun Perwira, Jennifer Jill Angkat Bicara
Kondisi luka di kakinya sudah membusuk dan tulangnya mencuat keluar.
Sehingga oleh tim dokter diputuskan untuk diambil tindakan amputasi pada kaki anak beruang madu tersebut.
“Alhamdulillah, operasi amputasi anak beruang yang terjerat di Aceh Barat Daya telah berhasil,” ujar Sapto Aji, Jumat (14/6/2019) malam.
Kedua beruang ini sebelumnya diselamatkan oleh Tim BKSDA Aceh, BKSDA Resort Tapaktuan, Aceh Selatan bersama rekanan WCS dan OIC, termasuk petugas dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan petugas Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Wilayah Blangpidie.
Baca: Warga Aceh Tamiang Larikan Motor Milik Tentara, Begini Modusnya
Beruang madu atau Sun Bear dengan nama latin disebut Helarctos Malayanus itu terjerat jaring babi, Selasa (11/6/2019) di kawasan kebun warga, berjarak sekitar 4,5 km dari Lintasan Blangpidie-Guhang-Cot Manee.
Informasinya, jaring dari tali nilon tersebut, dipasang pemburu babi hutan yang datang dari Sumatera Utara.
Kedua beruang madu itu ditemukan oleh warga yang pulang dari kebun dalam kondisi terjerat sehingga warga langsung menghubungi pihak terkait.