Dugaan Motif Pasutri Tasikmalaya Ajak Anak-anak Tonton Adegan Ranjang yang Mereka Lakukan
bagi para korban atau para bocah yang nonton bareng adegan ranjang sangat rentan untuk melakukan hal yang tidak diinginkan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA- KPAID Kabupaten Tasikmalaya belum bisa memastikan motif yang melatarbelakangi pasutri ES (24) dan LA (24) mempertontonkan secara langsung adegan ranjang di hadapan anak-anak.
Menurut Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, perkembangan teknologi informasi yang tidak bijak bisa menjadi pemicunya.
Di wilayah Tasikmalaya, Ato Rinanto, kasus pasutri mempertontonkan adegan ranjang kepada anak-anak adalah kasus pertama.
"Kami baru menangani kasus seperti ini, pemicunya bisa saja apabila melihat perkembangan media sosial yang saat ini ada beberapa yang menyuguhkan tontonan seperti itu bisa menjadi pemicu. Di sini konteksnya memang sedikit berbeda," kata Ato Rinanto, Rabu (19/6/2019).
Motif pendidikan dari pelaku juga sebut Ato bisa sangat berpengaruh.
"Bisa saja keduanya berdasarkan informasi pendidikan terakhir sekolah dasar. Sementara dugaan perilaku seks menyimpang seperti itu perlu dikaji para ahli," ucapnya.
Dalam kasus ini, khusus bagi para korban atau para bocah yang nonton bareng adegan ranjang sangat rentan untuk melakukan hal yang tidak diinginkan.
• Heboh, Ini 7 Fakta Pasutri di Tasikmalaya Pertontonkan Adegan Seks Kepada Bocah, Bisa Dibayar Rokok
• Pasutri Tasikmalaya yang Live Adegan Mesum Ternyata Buruh Tani, Begini Cara Polisi Amankan Mereka
"Anak-anak di bawah umur jangankan melihat langsung seperti ini sudah pasti sangat rentan, sampai beberapa korban yang menonton itu nyaris berbuat cabul pada balita setelah menonton hal itu," lanjutnya.
Sebelumnya, warga Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya diresahkan kelakuan pasutri ES (24) dan LA (24).
Pasalnya, pasutri muda itu mempertontonkan adegan ranjang di hadapan sejumlah bocah yang berada di sekitar rumah mereka.
Ironisnya, kejadian itu berlangsung beberapa kali pada Bulan Ramadan kemarin.
Ato Rinanto mengatakan kelakuan tidak pantas pasutri itu diketahui setelah seorang anak menceritakan kejadian kepada seorang guru ngaji di kampung itu.
"Kami sudah lakukan investigasi ke lapangan, kami mengecek bahwa memang ada laporan ada adegan suami istri yang dipertontonkan pada anak-anak. Dilakukan malam hari pada saat Ramadan," kata Ato Rinanto saat ditemui, Selasa (18/6/2019).
• Curhat PSK yang Lokalisasinya Akan Ditutup, Sebulan Raup Rp 7 Juta untuk Hidupi 2 Anak
• Kabar Terbaru Pasutri Tasikmalaya yang Pertontonkan Adegan Seks ke Bocah, Pingsan di Kantor Polisi
Dia melanjutkan, ada sekitar 7 orang anak yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar yang menjadi korban perilaku seks menyimpang pasutri tersebut.
"Anak-anak yang menonton antara 12 dan 13 tahun, masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Dilakukan lebih dari satu kali," lanjutnya.
Untuk bisa menyaksikan secara langsung adegan dewasa itu, anak-anak yang rata-rata masih berusia dikisaran 12 tahun dikabarkan dikenai tarif yang beragam.
"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mie instan," kata dia.
KPAID, ucap Ato Rinanto, masih mendalami apakah para anak itu dipaksa atau tidak untuk menyaksikan adegan ranjang pasutri tersebut.
Pasutri itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di sel tahanan Polres Tasikmalaya Kota.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dugaan Motif Pasutri Tasikmalaya Pertontonkan Adegan Ranjang kepada Bocah-bocah, https://jabar.tribunnews.com/2019/06/19/dugaan-motif-pasutri-tasikmalaya-pertontonkan-adegan-ranjang-kepada-bocah-bocah?page=all.