Polisi Temukan Pengakuan Mengejutkan, Oknum Anggota Ormas yang Ngamuk di Indomaret Sempat Mengancam
Kepolisian pun belum bisa menyebutkan jeratan hukum untuk pelaku namun dipastikan tindakan tersebut sudah meresahkan warga
Editor: Eko Sutriyanto
"Saat itu, kami akan melakukan penutupan harian selama 10 menit. Setelah konsumen terakhir keluar, beliau-beliau mengajukan proposal mengatasnamakan Pemuda Pancasila. Meminta sumbangan atau apa, nggak tahu," kata Irwan.
Saat proposal disampaikan, Irwan sedang melakukan pembicaraan video call (vidcall) dengan seorang temannya menggunakan ponsel.
Kedua pria ini salah sangka, menduga Irwan sedang merekam mereka sehingga marah.
Dua orang lain yang semula duduk di atas motor depan toko lantas ikut masuk.
Keduanya turut memaki-maki Irwan dan Hendrik.
Pria yang baru masuk ini terus memarahinya lantaran tidak percaya yang dihubungi melalui video call adalah teman.
Ia terus menuding Irwan sedang memvideokan atau melaporkan kejadian itu kepada atasannya.
"Dia bilang, 'Kowe jek telepon karo sopo pihak Indomaret? Bose opo sopo? Sak karepmu (kamu sedang telepon dengan siapa? Bosmu atau siapa? Terserah),'" jelas Irwan menirukan ucapan yang percaya.
Merasa jengkel, pria tersebut semakin marah hingga menantang Irwan untuk memvideokan aksinya.
Ternyata saat dituruti, pria tersebut malah mengamuk dan hendak memukul Irwan.
"Dia bilang, 'Video aku!' Dia minta divideo, saya videokan karena dia bilang kayak gitu.
Terus setelah saya videokan ternyata dia malah mau memukul saya, saya menghindar," paparnya.
Ketiga temannya berusaha melerai sehingga kekerasan tidak berlanjut.
Terpisah, Ketua MPP Pemuda Pancasila Kota Semarang Joko Santoso menyatakan peristiwa ini merupakan masalah pribadi yang bersangkutan.