Reka Ulang Pembunuhan Sadis Pria Berjimat, Golok Tersangka Sempat Tak Mempan ke Tubuh Korban
Reka ulang pembunuhan sadis di Warungkondang, pelaku pukul kepala korban pakai batu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Warga Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur sempat dihebohkan dengan penemuan mayat pria di area perkebunan teh Kampung Tegalega, Minggu (27/5/2019) lalu.
Mayat tersebut kondisinya mengenaskan, diduga dibunuh dengan cara yang sadis.
Baca: Tak Hanya Jadi Bumbu Masakan, Bawang Merah Bisa Diolah Jadi Camilan yang Enak dan Bergizi, Lho!
Polisi pun berhasil mencokok para tersangka yang diduga menghabisi pria tersebut.
Setelah berhasil dicokok, polisi kemudian menggelar reka ulang adegan peristiwa pembunuhan sadis tersebut, Rabu (19/6/2019).
Saat tiba di lokasi, warga Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, menyoraki tiga pelaku pembunuhan sadis.
Ada tiga puluh reka adegan saat korban Abdulah Sobarudin (20) dihabisi secara sadis menggunakan golok, pisau, batu, dan besi tajam keling.
Selain disaksikan oleh ratusan warga, reka adegan juga disaksikan oleh kerabat korban, Sudjana (35), yang hadir di lokasi kejadian bersama istri dan anaknya.
Kerabat korban berharap pelaku dihukum sesuai perbuatannya dan tak ada lagi korban selanjutnya.
"Saya kebetulan dekat sini dan akan ada rekan adegan, jadi saya kemari," ujar Sudjana.
Ia mengatakan, korban pamit dari rumah saat bulan puasa pada Sabtu (25/5/2019) malam.
"Pamitnya kepada keluarga mau main pergi Sabtu, namun setelah itu tiga hari menghilang," kata Sudjana.
Orangtua korban Esih (50) dan Obah (50), baru mengetahui anaknya empat hari kemudian setelah melihat di media sosial facebook.
"Jadi keluarga baru mengetahui korban meninggal setelah empat hari, melihat di Facebook," kata Sudjana.
Ia mengatakan korban merupakan warga Ciengang, Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.
Dalam reka adegan, terungkap bahwa tiga pelaku sempat mendatangi rumah korban dan mengajak main di warung kopi.
Dalam percakapan di warung kopi tersebut para pelaku yang berinisi AG (17), SA (20), dan FE (20), merencanakan mabuk bersama di kebun teh yang masuk ke wilayah Cianjur.
Tiba di kebun teh, tiga tersangka dan korban yang mengendarai dua motor berpura-pura membuka kemasan untuk mabuk bersama, namun korban berdiri dan setengah menantang kepada para pelaku.
Seketika itu satu pelaku langsung menghunuskan pisau ke arah perut korban, namun bukannya terluka malah pisaunya yang bengkok.
Tak sampai di situ para pelaku juga menghantamkan golok ke tangan korban, namun dua kali hantaman korban belum terluka.
Lalu pelaku menggeledah saku dompet korban dan menemukan beberapa jimat. Kepada pelaku, korban memang sempat berujar silakan bacok kalau memang mempan.
Pelaku lalu membuang jimat dalam dompet korban dan kembali melukai korban.
Beberapa saat kemudian pelaku kembali membacokkan golok ke arah lengan atas namun melenceng ke leher, hal itu dilakukan berkali-kali sampai korban mulai terluka.
Lalu seorang pelaku mengambil batu besar dan menghantamkannya ke arah kepala korban, seketika korban yang sejak awal terdiam mulai berontak.
Hantaman batu besar dilanjut dengan dua hantaman batu lagi. Seketika itu korban mulai tak bergerak.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah, yang hadir di reka adegan mengatakan, para pelaku terungkap setelah pelaku pertama AG tertangkap di Bogor.
Dari penangkapan pertama dilakukan penangkapan terhadap dua pelaku lainnya.
"Hari ini kami mengadakan rekonstruksi kasus eksekusi terhadap korban hasil rekonstruksi terungkap bahwa pelaku sudah merencanakan adanya pembunuhan terhadap korban," ujar Soliyah.
Kapolres mengatakan, pembunuhan berencana ini dilakukan para pelaku karena kesal terhadap korban karena jika lewat knalpot motornya bising.
"Ada barang bukti yang diamankan, golok, pisau, batu, dan keling, motor korban diambil, hp, dompet berisi Rp 50 ribu juga diambil, alat untuk membunuh sudah disiapkan dari rumah," ujar Soliyah.
Pembunuhan yang terjadi 26 Mei sekitar pukul 23.00 WIB itu melibatkan satu pelaku di bawah umur dan akan dikenakan undang-undang perlindungan anak.
Baca: Tim Hukum Prabowo-Sandi Bantah Tidak Siap Lampirkan Barang Bukti, Ini Alasannya
Kuasa hukum para pelaku Uus Usmayanto SH dan H Iwan Tudi Hermawan, mengatakan pihaknya sebagai kuasa hukum yang ditunjuk oleh Polres akan memisahkan kasus hukum pelaku yang telah dewasa dan satu pelaku yang masih di bawah umur.
"Kami akan melakukan pendampingan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan undang-undang," kata Uus.
Pemetik teh temukan sosok mayat dengan kondisi mengenaskan
Pembunuhan sadis terjadi di Cianjur, pada Minggu (27/5/2019).
Seorang pria ditemukan tewas bersimbah darah dengan leher nyaris putus di area perkebunan teh Kampung Tegalega, Desa Mekarwangi, Kecamatan Warungkondang.
Baca: Tak Ada Uang, Ayah Bikinkan Tas Sekolah Anak dari Anyaman Rafia, Hasilnya Justru Banjir Pujian
Jasad pria tersebut ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB.
Mayat tersebut diduga dibunuh secara sadis.
Ditemukan luka benda tumpul di bagian kepala.
Kondisi leher korban pun nyaris putus.
Darah terlihat berceceran di sekitar lokasi.
Kapolsek Warungkondang, Kompol Maksum, mengatakan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Ditemukan para pemetik teh sekitar pukul 08.00 WIB," ujar Kompol Maksum di lokasi kejadian.
Ratusan warga memenuhi area kebun teh.
Mereka menyaksikan olah tempat kejadian perkara yang dilakukan pihak kepolisian.
Polisi terlihat berusaha mencari benda yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
Mereka juga mencari barang bukti lain yang mungkin ada di sekitar lokasi.
Tak jauh dari korban yang masih tergeletak sebuah ambulans sudah menunggu untuk memindahkan korban.
Baca: Chairawan: Saya Tidak Takut
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Budi Nuryanto langsung memimpin olah TKP dengan memperluas daerah pencarian.
Polisi mencari benda-benda diduga milik korban.
Polisi temukan bukti
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Budi Nuryanto, mengatakan dari hasil olah TKP selama tiga jam di tempat pemuda yang diduga korban pembunuhan sadis, polisi menemukan barang bukti golok, keling, dan jam tangan yang diduga milik korban.
Muncul dugaan korban sempat melawan dengan keling atau benda tajam yang dipegang di tangan sebelum ia dihabisi.
Baca: Menhan Ryamizard: 3 Persen Anggota TNI Tak Setuju Pancasila
Mayat tersebut diduga dibunuh dengan cara yang sadis.
Luka bekas hantaman benda tumpul seperti batu terlihat di bagian wajah dan kepala, sementara luka bekas sayatan benda tajam terlihat di bagian leher yang nyaris putus membuat darah berceceran di sekitar lokasi.
Kapolsek Warungkondang, Kompol Maksum, yang juga terlihat di lokasi mengatakan saat ini pihak kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian.
Belum ada warga yang mengenali pemuda nahas tersebut
Ratusan warga memenuhi area kebun teh menyaksikan olah tempat kejadian yang dilakukan pihak kepolisian.
Polisi terlihat berusaha mencari benda yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
Tak jauh dari korban yang masih tergeletak sebuah ambulans sudah menunggu untuk memindahkan korban.
Kasatreskrim langsung melakukan otopsi untuk menguak identitas korban. Ia mengatakan dilihat dari kondisi tubuh korban luka di leher, maka kuat dugaan korban pembunuhan.
Baca: Kata Gus Miftah Tentang Rencana Deddy Corbuzier Jadi Mualaf
"Kami akan otopsi lalu akan lakukan sidik jari untuk mengetahui identitasnya," kata Kasatreskrim.
Saat beberapa petugas kepolisian memindahkan korban ke ambulans terlihat tato di tangan kanan dan kiri korban
Penulis : Ferri Amiril Mukminin
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul : Tiga Pelaku Pembunuhan Sadis Disoraki Warga, Pisau Sempat Bengkok Saat Ditusukkan ke Perut Korban