Terkendala Jarak Pandang dan Ombak Tinggi, Tim SAR Cari Korban Karamnya KM Arim Jaya
Kecelakaan kapal Kayu Arin Jaya di perairan Pulau Gili Iyang, Senin (17/6/2019) dikabarkan menelan korban sebanyak 60 orang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menginjak hari ketiga pencarian korban hilang atas insiden Kapal Motor Arim Jaya yang karam di perairan Sapudi, Sumenep, Madura, masih terus berlangsung, Rabu (19/6/2019).
Kasi Operasi dan Siaga Pencarian Basarnas Surabaya Al Amrad menuturkan, pihaknya mengalami sejumlah kendala pada pencarian korban ini. Ia mengungkapkan, pihaknya mengalami kendala cuaca yang tak menentu, berupa ombak laut yang tinggi.
"Ombaknya juga makin siang itu, makin tinggi juga menyulitkan kami," kata Amrad.
Selain itu, ungkap Al Amrad, pihaknya juga cukup terganggu dengan jarak pandang yang terbatas.
Al Amrad mengungkapkan, sejak pagi pihaknya telah menerjunkan 21 personel Basarnas menggunakan tiga rubber boat dan dua kapal boat.
"Kami terjunkan 3 rubber boat untuk menyisir wilayah pesisir, kemudian dua kapal boat ke sisi timur Sumenep. Jumlah kami 21 orang," tandasnya.
Baca: Versi Polres Sumenep, Korban Tenggelamnya KM Arim Jaya 16 Orang Tewas
Kecelakaan kapal Kayu Arin Jaya di perairan Pulau Gili Iyang, Senin (17/6/2019) dikabarkan menelan korban sebanyak 60 orang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.
"Update terakhir, korban laka laut di Perairan Dungkek pukul 10.55 WIB sebanyak 60 orang dan ini sudah fix datanya," kata AKP Widiarti, Selasa (18/6/2019).
Menurut AKP Widiarti, dari 60 penumpang yang ada, hingga kemarin 16 di antaranya dinyatakan meninggal akibat insiden tersebut.
Lalu, 39 orang penumpang selamat dan 5 orang dinyatakan hilang.
Baca: KM Arim Jaya Tenggelam, Polda Jatim Terjunkan 50 Personel dan 4 Kapal Tim Rescue
Dari 16 penumpang meninggal, 12 orang berjenis kelamin perempuan dewasa, 2 anak perempuan, dan 2 anak laki-laki.
Saat ini, jenazah korban meninggal kapal kayu Arin Jaya tenggelam berada di kamar jenazah ke RSUD dr H Moh Anwar Sumenep untuk dilakukan identifikasi.
"Data awal 17 orang, ternyata di dalam kantong janazah yang dibilang dua itu ternyata isinya satu janazah," ucap AKP Widiarti.