Cerita Kapolsek Wedarijaksa Nyamar Jadi PSK, Canggung Berdandan Seksi dan Tidak Dikenali Anak Buah
Keduanya mengaku sebagai sesama kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan.
Editor: Eko Sutriyanto
"Kalau saya yang berdandan seperti anak muda kan lucu. saya pakai daster saja," ungkap AKP Rochana sambil tertawa.
Kaget saat ketemu bos wanita PSK
Rampung berdandan, kedua polwan tanpa berbekal senjata api (senpi) ini bergegas menuju warung kopi Kuro-Kuro.
Motor matik diparkir di depan lokasi.
Rochana dan Mira masuk warung kopi itu sehabis magrib dan kondisi sepi.
Mereka masuk warung untuk mengawali aksi penyamaran.
Keduanya mengaku sebagai sesama kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan.
Setelah bertemu dengan seorang wanita berpakaian seksi, merekal mengutarakan niat bekerja di sana.
Rochana dan Mira bergantian memelas dan merayu, hingga wanita PSK itu memanggil bosnya.
Akhirnya Woro Wiranti (34), wanita pemilik bisnis prostitusi itu, keluar dari kamar menemui keduanya.
Namun saat melihat wajah Woro, AKP Rochana membuatnya kaget.
"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu di panggung saat saya berjaga mengamankan," tuturnya.
"Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulillah ia tak mengenali saya," kata Rochana yang masuk Secaba Polwan pada 1987.
Setelah mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati secangkir kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro selaku mucikari itu akhirnya memberikan kode lampu hijau.