Dua Kader Partai Demokrat di Lampung Berselisih Karena Uang Arisan, Gelas Air Mineral Pun Melayang
Dua kader wanita Partai Demokrat Bandar Lampung bertengkar di warung bakso, Gara-gara Uang Arisan.
Editor: Hendra Gunawan
Namun, menurut dia, terlapor tidak pernah merespons.
“Wajar dong, dapat arisan, minta bayar penuh. Berulang kali saya chat baik-baik lewat WA, karena saya butuh uangnya.
Tapi nggak pernah ada respons. Padahal, WA-nya online," kata Jeli.
"Kalau dia nahan uang saya untuk bayar bulan depan, itu soal lain. Seharusnya bayar dulu semua. Karena dia saja sebagai admin dapat pertama, kami semua anggota bayar full (penuh),” sambung perempuan yang juga berprofesi sebagai perawat di rumah sakit swasta di Bandar Lampung itu.
Sementara Sisca membantah telah melempar gelas air mineral ke muka Jeli.
Ia mengaku melempar gelas ke arah meja. Namun, air dari dalam gelas terciprat ke baju Jeli.
“Saya nggak lempar ke muka dia, tapi ke meja. Baju dia kena cipratan airnya aja, kena baju dia aja,” ujar Sisca kepada Tribun Lampung, Minggu.
Ia mengungkap hal yang memicu dirinya melempar gelas air karena ada perdebatan menyangkut uang arisan.
Hal itu, beber dia, bermula saat Jeli menanyakan sisa uang arisan yang belum ia berikan.
“Memang sisa uang arisan itu belum saya kasih. Saya sudah bilang ke dia, untuk arisan bulan depan aja," jelas Sisca.
"Uang saya tahan karena dia (Jeli) dari pertama susah bayar. Jadi, dia tinggal tambah Rp 50 ribu aja,” sambungnya.
Setelah itu, menurut Sisca, Jeli tidak terima dan membuatnya emosi. Sisca pun menyebut tindakannya tersebut manusiawi.
“Saya sebenarnya sudah diam. Dari awal datang, saya nggak negur dia. Bahkan, saya sudah minta tolong Ibu Dewi nagihke dia. Tapi dia nggak mau terima, tetap minta uang. Saya emosi. Namanya manusiawi,” jelasnya.
(Tribunlampung.co.id/Romi Rinando)