5 Kisah Pendaki Hilang di Gunung: Hilang Saat Ikuti Suara Lonceng, Ada yang Nasibnya Belum Diketahui
Simak lima kisah pendaki hilang di bawah ini, dari pemuda yang hilang di Gunung Muro saat mengikuti suara lonceng dan Thoriq di Gunung Piramid.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
Simak lima kisah pendaki hilang di bawah ini, dari pemuda yang hilang di Gunung Muro saat mengikuti suara lonceng dan terbaru, Thoriq di Gunung Piramid.
TRIBUNNEWS.COM - Hilangnya remaja pendaki yang hilang di Gunung Piramid, Bondowoso, beberapa waktu lalu masih menyimpan misteri bagi masyarakat.
Jika dirunut ke belakang, banyak kisah pendaki yang hilang di beberapa gunung di Indonesia.
Satu kisah di antaranya adalah hilangnya pemuda bernama Indra Lesmana di Gunung Muro saat mengikuti lonceng hilang.
Selain itu, ada pendaki hilang yang selamat, ada juga yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Baca: Cerita Pendaki Hilang Selama 6 Hari di Gunung Muro, Mengaku Alami Kejanggalan
Baca: Kisah Dramatis Pendaki Gunung Semeru-Arjuno Saat Tersesat Berhari-hari, Ada yang Tidur Beralas Daun
Selain kisah Indra Lesmana dan Thariq, apa saja kisah pendaki yang hilang di beberapa gunung di Indonesia?
Berikut 5 kisah pendaki hilang, dari Indra Lesmana yang hilang di Gunung Muro saat ikuti suara lonceng hingga Thoriq di Gunung Piramid, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber :
1. Pendaki Hilang di Gunung Muro Kalteng selama 6 Hari
Seorang pendaki bernama Indra Lesmana juga pernah hilang selama 6 hari saat mendaki Gunung Muro, Kalimantan Tengah pada 31 Mei 2019 lalu.
Ia hilang lantaran mengikuti suara lonceng.
Dilansir Tribun Jateng, hal itu diceritakan sendiri oleh Indra Lesmana dalam acara Brownies Trans TV, Rabu (3/7/2019).
Cerita bermula saat Indra Lesmana ingin mendaki seorang diri.
"Jadi tanggal 31 Mei itu saya mendaki sendirian. Sebenarnya itu bukit, tapi warga sekitar menyebutnya gunung."
"Saya berencana naik pagi, dan turun sore harinya," ungkap Indra Lesmana.
Namun dalam perjalanan, Indra Lesmana tergelincir 5 ke jurang setinggi 5 meter.
"Saya tergelincir ke tebing setinggi 5 meter. Tapi tidak jatuh yang langsung terjun. Saya merosot dan masih bisa menahan," ceritanya.
Indra Lesmana jatuh ke akar-akar pohon yang rimbun.
Ia akhirnya memilih untuk turun sekalian dan mengikuti jalur sungai.
"Itu akar-akar banyak banget. Kalimantan juga kan pohonnya tinggi-tinggi."
"Saya akhirnya ke bawah, cari jalur sungai," lanjutnya.
Saat itu, Indra Lesmana masih bisa menelepon adiknya dan berkata akan terlambat pulang.
Saat sedang telepon, tiba-tiba Indra Lesmana dengar suara lonceng.
Ia terus mengejar suara lonceng yang ia kira dibawa oleh pendaki lain.
Namun nahasnya, Indra Lesmana tiba di sebuah curug.
Saat ia mengecek ponsel, sudah tidak ada lagi sinyal.
Indra Lesmana mulai sadar, dirinya tersesat.
"Dan arahnya saya pikir benar, itu bawa saya ke air terjun. Saya lihat, handphone saya sudah enggak ada sinyal. Wah saya tahu saya tersesat," ceritanya.
Selama 3 hari tersesat, Indra mencoba mencari jalan pulang.
Hal mistis pun dialami Indra.
Saat malam hari, ia mendengar suara lelaki tertawa.
Pada hari ke- 3, Indra akhirnya menemukan sebuah pondok.
Ia berharap, ada pendaki lain yang lewat.
Namun hingga hari ke-5, tak ada siapapun.
Barulah pada hari ke-6, Indra bertemu dengan seorang pemburu.
"Di hari ke enam, saya enggak sengaja ketemu pemburu. Saya tanya, 'boleh bantu saya cari jalan keluar?' terus dia bilang iya boleh."
"Kata dia, di bawah sudah banyak yang cari saya. Pas saya hilang 31 Mei, langsung besoknya tanggal 1 Juni keluarga udah nyari," ceritanya.
Selama tersesat 6 hari, Indra kehabisan bekal pada hari ke dua.
Selanjutnya, Indra Lesmana hanya makan tunas pisang.
Itu pun hanya sekali.
2. Alvi, Pendaki asal Magelang
Kejadian serupa juga pernah terjadi pada Alvi, pendaki asal Magelang.
Dilansir Tribun Jogja, Alvi pamit mendaki gunung pada Minggu (30/12/2018).
Namun, ia tidak bilang, akan ke Gunung Lawu.
Alvi buru-buru mengemas perlengkapan mendakinya lalu segera pamit dan mencium tangannya.
"Baru saja pulang membantu saya jualan dari pasar. Sampai rumah langsung kemas-kemas pamit mau naik gunung, gitu."
"Saya sudah suruh dia istirahat dulu, tapi katanya keburu kemalaman," cerita Marwati ibu Alvi, dikutip Tribunnews dari Tribun Jogja.
Alvi berangkat bersama enam rekannya menuju Gunung Lawu, yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah mengendarai sepeda motor dengan berboncengan.
Kepada saudaranya, kata Marwati, Alvi sempat memberi kabar kalau ban sepeda motornya bocor di daerah Boyolali.
"Alvi SMS sepupunya kalau ban motornya bocor, dan sedang cari tambal ban. Itu kontak terakhir kami dengan Alvi," ujar Marwati, yang didampingi adik Alvi, Rika Tri Nuraini (15).
Setelah itu, Alvi tidak memberi kabar apapun, sampai pada Rabu (2/1/2019) jelang tengah malam, tim SAR yang ada di Gunung Lawu menelepon memberi kabar jika Alvi telah hilang dan mereka sedang melakukan pencarian.
Tim SAR gabungan menghentikan upaya pencarian terhadap Alvi Kurniawan, pendaki Gunung Lawu yang hilang pada 31 Desember 2018.
Pencarian yang sudah dilakukan selama 23 hari dan melibatkan ratusan relawan tersebut tidak membuahkan hasil.
Tidak ada petunjuk signifikan soal Alvi.
Bahkan, lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat terakhir kali Alvi terlihat sudah dilakukan pencarian.
Ini termasuk kawasan yang sebelumnya terdapat bau menyengat, yang diduga jenazah Alvi.
Hingga saat ini, hasilnya tetap nihil.
Proses pencarian sudah sempat dihentikan sepekan setelah Alvi dinyatakan hilang, yakni pada 8 Januari 2019.
3. Kisah Faiqus Syamsi Pendaki Hilang dan Ditemukan Meninggal di Gunung Arjuno
Banyak cerita pilu para pendaki gunung.
Di antaranya cerita hilang tanpa kembali usai mendaki, tapi setelah itu dikabarkan sudah meninggal.
Faiqus Syamsi, pendaki gunung Arjuno salah satunya.
Dilansir Tribun Jogja, saat akan mendaki gunung, ia minta izin pada ibunya.
Faiqus Syamsi mengatakan kepada ibunya, ia akan membikin heboh.
Hanya, Faiqus Syamsi tidak menjelaskan kata heboh yang dimaksudkan kepada ibunya sampai ia ditemukan tinggal tulang belulang di Gunung Arjuno.
"Kalau pamit, iya pamit liburan, mendaki juga sesuai perizinan. Hanya sebelum pergi, dia bilang ke ibunya mau membuat heboh," kata paman korban Nanang di rumah duka Jalan Kendangsari XV Surabaya, Sabtu (6/4/2019).
Jasad Faiqus Syamsi pun ditemukan pendaki.
Hal tersebut diungkap keluarga korban setelah tiga bulan kabar duka hilangnya remaja asal Kendangsari XV Surabaya.
"Gunung Arjuno sempat ditutup karena ada badai. Dibuka, ada pendaki naik mereka juga tersesat dan menemukan tulang."
"Ga jadi naik, turun lapor ke pos," kata paman korban, Nanang di rumah duka, Sabtu (6/4/2019).
4. Roy, Pendaki Hilang dan Ditemukan Selamat di Gunung Arjuno
Kisah Roy, pendaki yang ditemukan selamat oleh Tim SAR di Gunung Arjuno pada Selasa (8/1/2019) tanpa disengaja.
Tim SAR yang saat itu fokus pada pencarian hilangnya pendaki asal Surabaya bernama Faiqus Syamsi justru menemukan pendaki lain yang ditemukan dalam kondisi linglung.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang warga, Atim Santoso yang saat itu terlibat dalam pencarian.
Dilansir Tribun Jogja, Atim bersama tim mengatakan bertemu dengan seorang pendaki bernama Roy di Hutan Lali Jiwo, Gunung Arjuno.
Merasa curiga karena jalur pendakian waktu itu ditutup, Atim bersama tim pun menyambangi Roy yang saat itu terduduk sendirian.
Namun, Atim mengalami kesulitan saat hendak melakukan komunikasi karena Roy berbicara ngelantur atau tidak nyambung.
Tak hanya itu, dirinya mengaku sempat kesulitan membawa Roy turun ke basecamp, karena yang bersangkutan tidak mau dan berusaha menghindar.
Berbekal dengan medsos grup pendaki, akhirnya Roy berhasil dijemput keluarganya di basecamp pos pendakian Gunung Arjuno.
5. Thariq, Pendaki Hilang di Gunung Piramid, Bondowoso
Pendaki Hilang di Gunung Piramid Bondowoso belum ditemukan hingga Senin (1/7/2019) malam.
Hal diketahui berdasarkan postingan akun PMI Bondowoso yang mengikuti proses pencarian Thoriq Rizkiy Maulidan.
Dilansir Tribun Jogja, secara kronologis, 4 orang siswa SMP termasuk Thoriq melakukan pendakian menuju puncak Piramid pada sekitar pukul 05.00 WIB.
Setelah turun dari puncak tersebut 1 orang anggota tidak kunjung turun ke bawah, kemudian rekan-rekan korban melaporkan kejadian tersebut.
Pendaki dilaporkan hilang atau terjatuh ke dalam jurang gunung Piramid.
Warga pada malam hari melakukan pencarian hingga pagi hari namun hasil masih nihil.
Keterangan dari sumber lain menyebutkan awalnya korban bersama teman-temannya mendaki Gunung Piramid pada Minggu (23/6/2019).
Korban mendaki gunung tersebut dengan tiga temannya, namun sebelum mencapai puncak, satu orang teman korban memutuskan untuk turun terlebih dahulu karena kelelahan.
Thoriq dan dua temannya yang lain tetap memutuskan tetap naik menuju puncak untuk melihat mata hari terbenam.
Namun belum sampai puncak, mereka mengurungkan niat dan memutuskan turun.
Saksi melihat dua orang teman korban turun dengan berlari sambil memperingatkan jalur di atas licin.
Ternyata, dua orang korban turun tanpa disertai Thoriq.
Sesampainya di bawah, kedua teman korban tidak menemukan Thoriq.
Mereka pun segera melaporkan kejadian tesebut pada warga sekitar dan langsung dilakukan pencarian.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Tribun Jateng/Wilujeng Puspita/Tribun Jogja)