Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Jadi Perbincangan di Medsos, Pasutri Daftar Haji Gunakan Uang Receh Rp 500 dan Rp 1.000

Sri Mulyani dan Ahmad Muntholib membeli celengan tersebut di pasar malam di sekitar PG Tasikmadu Karanganyar 17 tahun lalu

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Aksi Jadi Perbincangan di Medsos, Pasutri Daftar Haji Gunakan  Uang Receh  Rp 500 dan Rp 1.000
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Sri Mulyani memperlihatkan dua celengan macan yang dibelinya bersama suami pada 17 tahun lalu di rumahnya, Jumat (12/7/2019). Uang hasil tabungan itu digunakannya untuk tambahan biaya daftar haji 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Agus Iswadi

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Pasangan suami istri (pasutri) asal Tasikmadu Kabupaten Karanganyar menabung uang receh di dua celengan macan.

Celengan dibeli 17 tahun lalu sebagai tambahan biaya mendaftar haji.

Sri Mulyani (52) dan suaminya, Ahmad Muntholib (52) membeli celengan tersebut di pasar malam atau cembengan yang berada di sekitar PG Tasikmadu Karanganyar.

Dua celengan macan itu dipecah, dua hari sebelum mendaftar haji di Kantor Kemenag Karanganyar pada Kamis (11/7/2019) lalu.

Aksi ini sempat perbincangan di medsos, pasutri itu mendaftar  haji  menggunakan  uang  receh  pecahan Rp 500 dan Rp 1.000, total sekitar Rp 50 juta.

Baca: 5 Hal Menarik Haji 2019, Jemaah Berusia 102 Tahun hingga Jemaah Penjual Kerupuk asal Klaten

Setelah Tribunjateng.com menyambangi rumah pasutri itu di Dusun Kebonagung Kulon RT 04 RW 06 Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, perempuan dua anak itu mengamini jika ia bersama suaminya mendaftar haji memang menggunakan uang receh.

BERITA REKOMENDASI

"Kemarin itu bawa ransel, sampai penuh (uang receh). Kan belum dibendel, menghitungnya dibantu calon jamaah haji yang mau daftar. Termasuk juga anak PKL. Uang receh itu dibendel solasi, masing-masing isinya 10 buah," kata Sri Mulyani saat ditemui di kediamannya, Jumat (12/7/2019).

Sri menyampaikan, uang receh yang disetorkan guna sebagai tambahan biaya mendaftar haji ke Kantor Kemenag itu nominalnya Rp 2,7 juta.

Baca: Buruh Bangunan Ini Bunuh Junjung Setelah Menolak Berhubungan Sesama Jenis

"Saya tidak tahu recehan Rp 1.000 (bagian tengah kuningan gambar kelapa sawit) itu masih laku apa tidak. Jadi saya sisihkan. Waktu itu masih sisa sekitar Rp 200 ribu dan dibawa pulang. Daftar haji masing-masing Rp 25,1 juta."

"Berdua totalnya Rp 51,2 juta. Selain memecah dua celengan macan, uang untuk mendaftar itu sebagian diambilkan dari tabungan yang ada di bank," terang Sri sambil menggedong cucunya.

Seusai dipecah, uang recehan di dalam celengan macan itu ditempatkan pada tampah dan dimasukkan ke dalam plastik.

Baca: Pengakuan Para Calon Jemaah Haji di Surabaya, Rajin Minum Jamu hingga Latihan Jalan Sampai 3 KM


"Itu komitmen kami berdua. Pergi ke cembengan sore bakda magrib. Dua celengan itu harganya Rp 50 ribu. Kalau pakai ini tidak bisa diambil-ambil," ungkapnya.

Sehari-hari, Sri menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga sedangkan sang suami, bekerja di pabrik tekstil di Karanganyar.

Secara terpisah Plh Kepala Kantor Kemenag Karanganyar, Wiharso menyampaikan, yang patut diapresiasi itu semangatnya menabung.

"Kemarin ke sini bersama suami untuk mendaftar haji. Bawanya (uang receh) pakai ransel," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pasutri Bawa Uang Receh ke Kantor Kemenag, Tambahan Biaya Daftar Haji, Hasil Menabung 17 Tahun

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas