Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Warga Pidie Disambar Petir, Seorang Koban Meninggal

Lima warga disambar petir saat duduk di teras sebuah rumah di Gampong Linggong Sagoe, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lima Warga Pidie Disambar Petir, Seorang Koban Meninggal
Istimewa
Maimunah korban selamat sambaran petir warga Linggong Sagoe, Kecamatan Simpang Tiga, Rabu (10/7/2019), masih dirawat di RSU Citra Husada Sigli. 

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Lima warga disambar petir saat duduk di teras sebuah rumah di Gampong Linggong Sagoe, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Rabu (10/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.

Petir itu terjadi saat hujan gerimis disertai angin yang menyebabkan seorang warga bernama Khatijah (73), ibu rumah tangga asal Gampong Tualang Peureulak, Aceh Timur, meninggal dunia.

Sedangkan empat warga lainnya masing-masing Maimunah (30), Radhiah (30), Syarifah (68), dan Ida Faridah (33), warga Gampong Linggong Sagoe, selamat dalam peristiwa itu.

Saat ini, hanya Maimunah yang masih dirawat di RSU Citra Husada Sigli, sedangkan Radhiah (30) yang mengalami luka di bagian kaki kini telah diizinkan pulang ke rumah.

Adapun Syarifah dan Ida Faridah yang hanya terkena sambaran petir di bagian telinga tidak dibawa ke rumah sakit.

Ariandi (31) mengatakan, petir yang menyambar ibu kandungnya, Khatijah, berawal saat ibunya duduk bersama Radhiah, Maimunah, Syarifah, dan Ida Faridah di balai kayu pada teras rumah milik Bakhtiar yang tak lain adalah keponakan Khatijah.

Rumah Bakhtiar berdinding kayu. Posisi ibunya duduk di tengah dan Radhiah duduk di dekat meteran listrik yang dipasang pada dinding kayu dekat pintu depan.

Baca: Fitri Tak Menyangka Sang Pacar Perintahkan Dua Pria Menodong dan Rampas Ponsel dan Dompetnya

Baca: Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo, Tersangka Kasus Ikan Asin Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Baca: 3 Hari Lagi Bebas, Apa yang Dilakukan Mantan Wali Kota Makassar IAS Setelah ke Luar Penjara?

Berita Rekomendasi

Saat itu, cuaca mendung yang kemudian disertai hujan ringan.

"Ibu saya sempat melarang Radhiah pergi ke sawah untuk menyiram bawang karena cuaca mendung sehingga mereka akhirnya duduk di balai kayu," jelas Ariandi.

Saat duduk di balai kayu itulah tiba-tiba petir kedua yang suaranya menggelegar menyambar meteran listrik di dekat pintu.

Api dari meteran listrik itu menyambar ibunya bersama Radhiah, Maimunah, Syarifah, dan Ida Faridah.

Radhiah berusaha meloncat dari balai-balai, tapi tidak bisa karena kuatnya tarikan aliran api dari meteran listrik sehingga kakinya terluka.

Sedangkan Syarifah dan Ida Faridah terkena sambaran petir di telinga. Akibatnya, Syarifah dan Ida Faridah kini terganggu pendengarannya.

"Ketika terkena sambaran petir ibu saya langsung jatuh ke balai. Saat itu, mata ibu saya masih terbuka, tapi beliau tak sadarkan diri. Warga membawa ibu ke dalam rumah. Namun, saat dibawa ke rumah sakit, ibu mengembuskan napas terakhir di dalam perjalanan. Di punggung ibu saya ada bekas garis akibat terkena sambaran petir," ujar Ariandi.

Menurutnya, dalam peristiwa itu petir menyambar meteran listrik karena meteran tersebut tidak dipasangi kabel antipetir (arde).

Kabel itu biasanya menjulur ke dalam tanah sebagai penetralisir jika atap atau bagian lain bangunan tersambar petir.

Untuk itu, kata Ariandi, ia minta PLN harus bertanggung jawab karena sejak awal tidak memasang kabel antipetir di meteran.

"Di sini banyak kita temukan meteran rumah yang tidak dipasangi kabel antipetir," ungkapnya.

Keuchik Linggong Sagoe, Mansur yang dihubingi Serambi kemarin menjelaskan, Khatijah tercatat sebagai warga Gampong Sagoe, Kecamatan Simpang Tiga.

Namun ia sudah lama merantau bersama suaminya ke Aceh Timur. Bahkan, Khatijah mengantongi KTP Aceh Timur.

Kali ini Khatijah bersama keluarga pulang ke Gampong Linggong Sagoe untuk menghadiri kenduri di rumah adik kandungnya, Baidah binti Johan yang belum lama ini meninggal.

Namun, kata Mansur, semua anak Khatijah sudah pulang ke Aceh Timur setelah menghadiri kenduri di rumah almarhumah.

ilustrasi
ilustrasi (Pinterest)

Sedangkan Khatijah belum langsung pulang ke Aceh Timur.

"Kalau tak salah pada hari kesebelas Khatijah menghadiri kenduri almarhumah Baidah, lalu Khatijah meninggal disambar petir. Jasad Khatijah dikebumikan di Gampong Linggong Sagoe," ujar Mansur.

Menurutnya, meteran yang tidak dilengkapi antipetir itu sempat meledak dan mengeluarkan percikan api saat disambar petir.

Sambaran petir itu juga mengenai Khatijah, Radhiah, dan Maimunah. Dalam kejadian itu ketiga korban sempat terlempar dari tempat duduknya.

Meteran listrik itu kini telah dibongkar petugas PLN.

"Yang saya ketahui, Khatijah meninggal, sedangkan Radhiah sempat dibawa ke rumah sakit, tapi kemudian diizinkan pulang oleh dokter. Saat ini Maimunah masih dirawat di RSU Citra Husada Sigli. Kalau dua korban lainnya saya tidak tahu karena tidak dibawa ke rumah sakit," ujarnya.

Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan SIK, melalui Kapolsek Simpang Tiga, Iptu Mursal kepada Serambi kemarin mengatakan, kasus warga disambar petir itu sudah ditangani Polsek Simpang Tiga.

Bahkan, polisi telah memeriksa saksi yang selamat dalam peristiwa tersebut. (naz)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Lima Warga Disambar Petir

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas