Tim Respon Bencana Sempat Alami Kendala Jangkau Korban Gempa di Halmahera Selatan
Akses yang cukup terjal dengan beberapa jembatan putus menambah kesulitan tim menuju lokasi.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, HALMAHERA - Tim respon bencana Disaster Management Centre Dompet Dhuafa bertolak dari Jakarta dan Sulawesi Selatan.
Mereka embantu dan mengevakuasi korban gempa yang terjadi di wilayah Halmahera, lebih tepatnya Halmahera Selatan, Maluku Utara.
“Tim DMC berjumlah tujuh orang berupaya mencapai titik lokasi melalui perjalanan laut dengan ketinggian ombak dua meter," kata Benny, Direktur Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa dalam keterangannya, Rabu (17/7/2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh, akses yang cukup terjal dengan beberapa jembatan putus menambah kesulitan tim menuju lokasi.
Hingga sore kemarin, beberapa aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa yang telah merapat ke Halmahera Selatan melakukan layanan tanggap darurat dimulai dari assesment terdampak.
Menurut sumber BNPB, gempa berkekuatan 7,2 SR dengan intensita
s dirasakan VI MMI terjadi pada Minggu, 14 Juli 2019, pukul 16:10:51 WIB.
Gempa dirasakan 2-5 detik, hal ini menyebabkan warga Ternate dan Maluku Utara berhamburan dan berlari ke wilayah yang tinggi seperti perbukitan.
Kedalaman gempa 10 Km. Hingga 15 Juli 2019 pukul 07:00 WIB terjadi gempa susulan sebanyak 65 kali dengan kedalaman rata-rata 10 Km.
Hingga kini dari data BNPB terdapat tiga jiwa meninggal dunia, sementara di sisi lain terdapat lebih dari 2.000 orang mengungsi di 14 titik pengungsian, dengan jumlah pengungsian terbanyak terdapat di Kecamatan Bacan Selatan sebanyak 1000 jiwa dan di Masjid Raya Halmahera Selatan sebanyak 500 orang.