Ratusan Pelajar di Tulungagung Punya Perilaku Homoseksual, Bagaimana Gubernur Jatim Menyikapinya?
Sebagaimana dirilis oleh KPA Tulungagung, ada ratusan pelajar di Tulungagung yang memiliki perilaku menyimpang penyuka sesama jenis atau homoseksual.
Editor: Willem Jonata
Hal ini disampaikan Kasi P2M Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka, yang masuk Pokja KPA Tulungagung.
“Ada ratusan perilaku LSL yang ditemukan lewat komunitas kami. Di antara mereka ada yang pelajar dan mahasiswa,” ungkap Didik kepada Tribunjatim.com, Senin (22/7/2019).
Hasil penulusuran, perilaku LSL ini ikut menyumbang angka kasus HIV/AIDS di Tulungagung.
Bahkan ada pelaku LSL di kalangan pelajar dan mahasiswa yang positif HIV.
Didik memperkirakan, seks sesama jenis ini dilakukan saat kelas IX SMP.
“Masa inkubasinya sekitar dua sampai tiga tahun, dan baru ketahuan saat kelas XI atau XII SMA,” sambung Didik kepada Tribunjatim.com.
Temuan ini menjadi perhatian serius para aktivis HIV/AIDS.
Masih menurut Didik, salah satu pemicu LSL adalah pola asuh orang tua yang salah.
Pada saat masa puber, orang tua melarang mereka bergaul dengan lawan jenis.
Kebanyakan menakut-nakuti, jika bergaul dengan lawan jenis bisa menyebabkan pergaulan bebas, memicu hamil dan sebagainya.
Cara seperti itu akhirnya memicu anak justru menyalurkan rangsangan seksual itu kepada sesama jenis.
“Sebenarnya laki-laki dan perempuan kasusnya sama. Karena dikekang, tidak boleh bergaul dengan lawan jenis saat puber, terjadilah perilaku seks sesama jenis,” sambung Didik.
Menurut Didik, orang tua harus memahami puber adalah hal yang sangat alamiah.
Masa puber adalah masa dimana hormon seksual pada anak mulai diproduksi.